tirto.id - Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilalui dalam proses perjalanan listrik dari pembangkit sampai ke rumah atau konsumennya. Begitu juga dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bagaimana listrik dari PLTA dapat sampai ke rumah-rumah?
Secara umum, listrik akan berjalan mulai dari pembangkit listrik. Daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut diarahkan menuju gardu-gardu listrik, lalu disampaikan kepada konsumen lewat jalur-jalur tertentu.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana proses listrik bisa sampai di rumah, tahukah kalian bahwa proses perjalanan listrik termasuk dalam sistem penyaluran energi listrik? Lantas, bagaimana listrik sampai ke rumah?
Sistem penyaluran energi listrik disebut dengan istilah transmisi. Namun, itu merupakan tahapan kedua dalam perjalanan listrik hingga sampai ke rumah. Energi listrik di rumah kita semuanya berasal dari pembangkit listrik, termasuk PLTA.
Cara kerja PLTA terjadi dalam empat tahap, dimulai dari pembangkit listrik, transmisi (penyaluran), distribusi, hingga berakhir ke rumah-rumah. Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda serta saling berhubungan.
Berikut penjelasan tentang bagaimana listrik dari PLTA dapat sampai ke rumah-rumah.
1. Pembangkit
Pembangkit listrik adalah proses ketika listrik dihasilkan dari perubahan energi seperti air, gas, dan diesel. Energi listrik pertama kali dihasilkan di pusat pembangkit listrik (power plant).
Proses pembangkitan tenaga listrik diawali dengan turbin sebagai penggerak awal (prime mover), kemudian generator mengubah tenaga turbin menjadi energi listrik.
Setelah energi listrik dihasilkan, tegangannya dinaikkan oleh Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang biasanya juga terletak di pusat pembangkit listrik.
Transformer adalah alat utama di GITET yang berfungsi menaikkan tegangan generator 11,5kV menjadi tegangan transmisi atau tegangan tinggi 150kV.
2. Transmisi/Penyaluran
Transmisi adalah saluran penyalur energi listrik dari gardu induk ke pembangkit gardu induk lain yang jaraknya berjauhan. Selepas dari GITET, energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk.
SUTT adalah saluran yang digunakan sebagai transmisi listrik antar-wilayah dengan tegangan 70-150 kV. Di sisi lain, Saluran Udara SUTET merupakan saluran transmisi listrik antar wilayah yang menggunakan kawat telanjang dengan tegangan di atas 230 kV.
Di Gardu Induk, voltase energi listrik diturunkan menjadi tegangan menengah, sekitar 20 kV. Gardu induk merupakan instalasi yang tersusun atas peralatan listrik dengan fungsi mengubah tegangan listrik baik menaikan atau menurunkan.
IBT-2 Gardu Induk Kiliranjao Energize. (FOTO/pln.co.id)
3. Saluran Distribusi
Distribusi adalah saluran yang berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi dan konsumen. Dari Gardu Induk, energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) menuju Gardu Distribusi (GADIS).
Di tahap inilah penyaluran energi listrik dimulai, dari Gardu Induk menuju Gardu Distribusi, kemudian ke rumah kita. SUTM adalah jaringan kawat tanpa isolasi yang terbentang di udara, dan disangga oleh tiang listrik.
Di Indonesia, SUTM digunakan untuk penyaluran tegangan listrik dengan daya yang sama. Sementara itu, SKTM merupakan jaringan distribusi energi listrik yang ditanam di dalam tanah.
4. Konsumen/Rumah-Rumah
Tegangan listrik di Gardu Distribusi diturunkan dari 20 kV menjadi 380 V. Gardu Distribusi merupakan salah satu komponen dalam sistem distribusi energi listrik yang berfungsi menghubungan jaringan ke konsumen, dengan tegangan menengah atau rendah.
Dari Gardu Distribusi, energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) atau Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) ke trafo distribusi dengan tegangan 220 volt.
SUTR merupakan saluran distribusi bagian hilir dengan tegangan di bawah 1 kV yang langsung memasok kebutuhan energi ke konsumen. Sementara itu, SKTR adalah penyalur energi listrik ke konsumen melalui kabel yang ditanam dalam tanah.
Konsumen adalah pihak yang memakai jasa tenaga listrik, yakni rumah atau gedung. Energi listrik disalurkan ke rumah-rumah dan gedung-gedung, sehingga dapat digunakan masyarakat sebagaimana mestinya.
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Yuda Prinada & Yuda Prinada