Contoh Batuan Sedimen Berdasarkan Tempat Pengendapan-Pengangkut

2 hours ago 8

tirto.id - Contoh batuan sedimen bisa dikelompokkan berdasarkan tiga faktor utama. Dengan mengetahui tiga faktor tersebut, kita dapat memahami jenis-jenis batuan sedimen.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat sedimentasi di permukaan bumi, bawah tanah, atau dalam air. Batuan sedimen termasuk jenis bahan yang turut menyusun litosfer atau kerak bumi.

Sedimentasi adalah proses yang menyebabkan pengendapan partikel mineral atau organik di suatu tempat. Partikel mineral bisa dari perut bumi (batuan beku), sementara partikel organik dapat berupa sisa-sisa makhluk hidup.

Contoh Batuan Sedimen Berdasarkan Tempat Pengendapan, Tenaga Pengangkut, dan Cara Pengendapannya

Jenis batuan sedimen diklasifikasikan berdasarkan cara pengendapannya, tenaga pengangkutnya, dan tempat pengendapannya. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh dari setiap jenis batuan sedimen:

1. Contoh Batuan Sedimen Berdasarkan Tempat Pengendapannya

Adapun Jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapannya beserta contoh seperti dikutip dari berbagai sumber, adalah sebagai berikut:

A. Batuan Sedimen Teristris

Batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang tempat pengendapannya berada di darat. Mengenai contoh batuan sedimen teristris adalah breksi, tanah loss, dan batu tuff.

B. Batuan Sedimen Limnis (Lakustre)

Batuan sedimen limnis atau lakustre adalah batuan sedimen yang tempat pengendapannya ada di danau. Adapun contoh batuan sedimen limnis adalah tanah lim dan gambut.

C. Batuan Sedimen Marine (Continental)

Batuan sedimen marine atau continental adalah batuan sedimen yang tempat pengendapannya berada di laut. Mengenai contoh batuan sedimen marine adalah batu karang dan batu garam.

D. Batuan Sedimen Fluvial

Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang tempat pengendapannya berada di sungai. Adapun Contoh batuan sedimen fluvial adalah pasir (batu pasir).

E. Batuan Sedimen Glasial

Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan di tempat yang terdapat es atau salju. Mengenai contoh batuan sedimen glasial adalah morena.

2. Contoh Batuan Sedimen Berdasarkan Tenaga Pengangkutnya

Berikut sejumlah contoh jenis batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya dalam proses pengendapan:

A. Batuan Sedimen Aquatic

Batuan sedimen aquatic adalah batuan sedimen yang diendapkan dengan tenaga pengangkut dari air. Adapun contoh batuan sedimen aquatic adalah batu pasir, batu konglomerat, dan batu breksi.

B. Batuan Sedimen Aeolis (Aeris)

Batuan sedimen aeolis atau aeris adalah batuan sedimen yang diendapkan dengan tenaga angin sebagai pengangkutnya. Mengenai contoh batuan batuan sedimen aeolis adalah tanah loss, sand dunes, tanah tuff, dan gurun pasir.

C. Batuan Sedimen Glassial

Batuan Sedimen Glassial adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh es atau gletser. Adapun contoh batuan sedimen glassial adalah moraine dan drumlin.

3. Contoh Batuan Sedimen Berdasarkan Cara Pengendapannya

Mengenai beberapa contoh jenis batuan sedimen berdasarkan cara pengendapannya adalah berikut ini:

A. Batuan Sedimen Klastis

Batuan sedimen klastis adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pelapukan batuan lain yang molekulnya mengendap, bergabung, dan mengeras menjadi satu. Adapun contoh batuan sedimen klastis adalah batu breksi dan batuan pasir.

B. Batuan Sedimen Kimiawi (Khemis)

Batuan sedimen kimiawi atau khemis adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses pelapukan kimiawi yang kemudian mengalami pemisahan molekul zat. Mengenai contoh batuan sedimen kimiawi (khemis) adalah limestone, chalk, travertine, mergel, dan dolomite.

C. Batuan Sedimen Organis (Organogen)

Batuan sedimen organis atau organogen adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan karena adanya kumpulan jasad renik yang menjadi batuan. Batuan sedimen organis terbentuk dari akumulasi sisa-sisa makhluk hidup (tumbuhan atau hewan) yang umumnya kaya karbon.

Adapun beberapa contoh batuan sedimen organis adalah batu bara, batu karang, dan batu gamping.

Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Proses terbentuknya batuan sedimen dapat terjadi setelah melalui lima tahap sebagai berikut:

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses pemecahan batu, tanah, mineral, hingga sisa-sisa makhluk hidup melalui kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis.

Dalam proses pelapukan tersebut melibatkan pergerakan pada batuan dan mineral, seperti air, es, salju, angin, ombak, dan gravitasi yang kemudian diangkut untuk disimpan di lokasi lain.

Terdapat 3 jenis pelapukan batuan sedimen, yakni:

A. Pelapukan Fisika (Pelapukan Mekanis)

Pelapukan ini melibatkan pemecahan batuan dan tanah melalui kontak langsung dengan kondisi atmosfer, yang berupa panas, air, es, dan tekanan.

Proses pelapukan fisika pada pembentukan batuan sedimen dapat berupa frost wedging, ekspansi termal, dan pengelupasan atau pembongkaran.

B. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia melibatkan efek langsung bahan kimia dari atmosfer atau yang diproduksi secara biologis. Dalam proses pembentukan batuan sedimen, pelapukan kimia bisa berupa pembubaran (dissolution), oksidasi, dan hidrolisis.

C. Pelapukan Biologis

Pelapukan biologis atau pelapukan organik adalah proses pelapukan material batuan sedimen yang melibatkan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, maupun manusia.

2. Transportasi

Proses pembentukan batuan sedimen juga terjadi karena adanya transportasi material bahan yang melibatkan agen-agen sebagai berikut:

A. Gravitasi (Jarak Pendek dan Lereng Curam)

Dalam proses pembentukannya, sebagian besar besar batuan sedimen bermula dari lumpur hingga batu-batu besar yang bergerak turun karena adanya gravitasi atau pergerakan massa.

B. Angin (Partikel Kecil Saja)

Dalam proses pembentukan batuan sedimen, angin bisa mengangkut partikel di dekat permukaan dan memindahkannya ke tempat pengendapan, seperti debu yang melompat pada jarak pendek.

C. Gletser (Glacier)

Gletser adalah tumpukan es atau salju yang mencair dengan cepat sehingga alirannya mampu mentransportasikan material sedimen ke tempat pengendapan.

D. Air

Air termasuk agen paling utama dalam proses transportasi material sedimen. Air dapat membawa partikel dengan berbagai bentuk pergerakan, tergantung bentuk bahan penyusun batuan sedimen.

3. Pengendapan (Deposition)

Pengendapan adalah proses geologis yang terjadi ketika sedimen yang dihasilkan dari proses pelapukan tanah dan batuan mengendap di suatu tempat.

4. Pemadatan (Compaction)

Pemadatan (compaction) merupakan proses yang terjadi ketika sedimen terkubur hingga berada di bawah tekanan karena beratnya lapisan yang ada di atasnya.

5. Penyemenan (Cementation)

Setelah partikel sedimen memadat, akan terjadi penyemenan (cementation), yakni proses ketika mineral baru menempel di butiran sedimen secara bersama-sama. Proses ini seperti semen yang mengikat butiran pasir di bahan bangunan.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |