Gerakan Janin yang Tidak Normal, Penjelasan, dan Ciri-cirinya

4 hours ago 2

tirto.id - Gerakan janin saat kehamilan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Oleh karenanya, seorang ibu hamil sebaiknya mengetahui perbedaan gerakan janin normal dan gerakan janin yang tidak normal.

Bergantung pada usia kandungan, gerakan janin dapat bervariasi selama kehamilan. Pada trimester pertama (1-12 minggu), ibu hamil belum merasakan gerakan janin.

Umumnya, dikutip dari Medical News Today, ibu hamil akan mulai merasakan gerakan janin pada trimester kedua (13-28 minggu). Pada trimester ketiga (29-40 minggu), akan terasa janin banyak bergerak serta menjadi lebih kuat dan teratur.

Bahkan, pada trimester tiga, ibu juga mungkin merasakan cegukan janin. Pada masa ini, gerakan janin harus diperhatikan dengan menghitung gerakan pada waktu yang sama setiap hari.

Ketahui Gerakan Janin yang Tidak Normal

Sebenarnya, tidak ada jumlah pasti tentang pergerakan janin normal dalam 24 jam karena setiap bayi bisa berbeda, demikian dijelaskan laman Tommys. Hal paling penting adalah mengenali gerakan bayi yang biasa dari hari ke hari.

Perubahan gerakan janin yang normal bisa terjadi karena beberapa faktor. Janin seringkali bergerak lebih sedikit saat tidur atau beristirahat.

Selain itu, pada akhir kehamilan, ukuran janin yang semakin besar membuat ruang geraknya terbatas, sehingga gerakan terasa lebih terbatas. Gerakan janin juga bisa bervariasi tergantung pada waktu tertentu atau bagaimana posisi ibu saat itu.

Namun, gerakan janin perubahan dalam pola gerakan bisa menjadi tanda masalah serius. Simak pembahasan selengkapnya.

Ciri Gerakan Bayi Tidak Normal

Adapun sejumlah ciri gerakan bayi tidak normal yakni sebagai berikut.

1. Tidak Ada Gerakan Sama Sekali

Jika ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sama sekali setelah 25 minggu kehamilan, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Perubahan Mendadak atau Penurunan Gerakan

Perubahan yang tiba-tiba, seperti gerakan yang menjadi sangat intens atau berkurang signifikan, dapat menunjukkan adanya masalah dengan kesehatan janin.

3. Gerakan Tidak Teratur atau Tidak Konsisten

Jika gerakan bayi menjadi tidak konsisten atau tidak teratur, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu segera dikonsultasikan dengan dokter.

Penyebab Gerakan Janin yang Tidak Normal

Jika gerakan janin berkurang secara signifikan atau janin tampak lebih pasif daripada biasanya, bisa jadi ada masalah medis, seperti:

1. Komplikasi pada Tali Pusar

Tali pusar melilit leher janin atau ada masalah lain yang menghalangi aliran darah dan oksigen.

2. Pembatasan Pertumbuhan Janin

Janin mungkin tumbuh lebih lambat, yang mempengaruhi tingkat aktivitasnya.

3. Insufisiensi Plasenta

Plasenta tidak dapat menyuplai cukup nutrisi dan oksigen ke janin.

4. Cedera Otak Janin

Kerusakan pada otak janin bisa menyebabkan penurunan aktivitas.

5. Malformasi Kongenital

Cacat lahir yang mengganggu fungsi tubuh janin, seperti masalah pada jantung.

6. Hipoglikemia

Gula darah rendah pada janin dapat menyebabkan penurunan energi dan aktivitas.

7. Oligohidramnion

Cairan ketuban yang terlalu sedikit dapat membatasi gerakan janin. Sementara itu, jika ada peningkatan gerakan janin, hal ini sering kali tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus dapat menunjukkan masalah, seperti posisi janin yang terlalu besar.

Jika janin lebih besar dari usia kehamilannya, ini bisa menunjukkan potensi masalah kesehatan seperti diabetes pada ibu.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Penting untuk memantau gerakan janin yang normal, terutama pada trimester ketiga. Laman Healthline menyarankan untuk segera pergi ke rumah sakit jika ada perubahan pada gerakan bayi atau rasa khawatir muncul.

Hubungi dokter jika ada kurang dari 10 gerakan dalam 2-3 jam. Tidak perlu menunggu hingga keesokan hari atau jadwal pemeriksaan kehamilan berikutnya.


tirto.id - Diajeng

Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |