tirto.id - Semakin dekat dengan hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, baru-baru ini sebuah video terkait kegagalan kepemimpinan Petahana Gubernur Jambi, Al Haris, beredar di TikTok.
Video tersebut diunggah oleh salah satu akun TikTok bernama @wajahmerekaa (arsip). Pada durasi awal klip menunjukan foto Al Haris sedang bertugas mengenakan seragam dinas warna coklat terang dan diberi keterangan, “Bukti kegagalan kepemimpinan Gubernur Al Haris selama memimpin”.
Beberapa detik kemudian, wajah Al Haris ditempeli filter joker dan berlanjut pada video yang menayangkan aksi protes seorang ibu berhijab dengan mengenakan seragam biru dongker berbicara menggunakan mikrofon.
Seorang ibu dalam video tengah menyampaikan suara hatinya sebagai pekerja di rumah sakit, dan rekaman itu dikatakan merupakan sebuah aksi protes pekerja honorer RSUD Raden Mattaher. Lalu pada cuplikan terakhir, ditayangkan catatan kegagalan Al Haris sebagai Gubernur Jambi.
PERIKSA FAKTA Hoaks Video terkait Kegagalan Gubernur Jambi Al Haris.
Video yang diunggah pada Selasa (8/10/2024) ini telah menyita perhatian masyarakat. Sampai Kamis (14/11/2024), unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 74.300 ribu kali, disukai oleh 1.029 orang, dan dibagikan sebanyak 166 kali.
Tirto juga menemukan video serupa diunggah oleh akun lain dalam TikTok @netizan_jambi. Video tersebut mengaitkan aksi protes tersebut dengan berita yang ditulis oleh jambione.com dengan judul “Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi: Gubernur Tolong Perhatikan Kami.”
Lantas, bagaimana faktanya? Apakah video aksi protes tersebut benar ditujukan kepada Al Haris dalam rangka menuntut keadilan?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto menonton video yang beredar, dari awal sampai akhir. Dengan menggunakan mesin pencarian Google, kami menelusuri foto Al Haris memakai seragam coklat.
Hasilnya, Tirto menjumpai foto identik digunakan sebagai header artikel oleh situs Viral Jambi. Artikel iklan tersebut melaporkan momen ketika Al Haris menurunkan tim evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pada Juni 2022.
Lebih lanjut, Tirto mencoba mencari tahu asal muasal video aksi pekerja honorer, yang seolah terpotong dan hanya berdurasi 1 menit 27 detik.
Untuk menelusurinya, kami melakukan pencarian di TikTok dengan mengetikkan kata kunci “RSUD Raden Mattaher viral”, sesuai keterangan dalam video. Dari situ Tirto menemukan video asli yang lebih lengkap diunggah oleh akun TikTok @jambikito. Rekaman berdurasi 4 menit itu berisikan protes pegawai honorer yang sama.
Setelah kami simak video yang lebih panjang tersebut secara utuh, kami menemukan alur kejadian aksi protes berlangsung. Seorang ibu dalam video diketahui merupakan pegawai honorer di RSUD Raden Mattaher dan dia berdiri di depan para dewan direksi rumah sakit dan para demonstran lainnya.
Protes tersebut ditujukan kepada dewan direksi yang membuka forum audiensi dengan para demonstran. Pernyataan ini diucapkan oleh seorang ibu berseragam RSUD berwarna biru dongker pada menit 01:02.
Disebutkan dalam video, beberapa nama direksi yang hadir antara lain, dr. Anton Trihartanto, Sp.B., sebagai wakil direktur dan Drs. Revo Anhar, M.Si., sebagai Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana (SDM & Sarpras).
Dalam video juga tampak hadir dalam forum Direktur RSUD Raden Mattaher, Dr. dr. Herlambang, Sp.OG-KFM. “Terus yang ke duo pak, tolong perhatikan kami pak, bapak-bapak dewan direksi,” begitu kata pegawai honorer tersebut dalam video.
Tirto lantas melakukan pencarian lanjutan dengan memanfaatkan mesin pencarian Google. Setelah memasukkan kata kunci “protes honorer RSUD Raden Mattaher”, kami diarahkan pada laporan media Kalangan Jambi bertanggal 7 Oktober 2024.
Menurut artikel tersebut, aksi protes dilakukan ratusan tenaga medis dan nonmedis honorer RSUD Raden Mattaher dan bertujuan untuk menuntut kejelasan status kepegawaian yang belum terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga tidak bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Para pekerja honorer memprotes pihak RSUD dan melakukan audiensi dengan Direktur RSUD dan Kepala BKD Provinsi Jambi, Hendrizal.
Jadi, video yang beredar mengenai kegagalan Al Haris yang dikaitkan dengan aksi protes para honorer yang diabaikan tersebut tidak terbukti kebenarannya. Sebab, pada protes tersebut, para honorer meminta perhatian dan menyampaikan ketidakadilan yang dialaminya kepada dewan direksi RSUD Raden Mattaher dan telah direspons dengan audiensi.
Sebagai informasi, Al Haris saat ini menjabat sebagai Gubernur Jambi sejak 7 Juli 2021 dan kini mencalonkan diri kembali pada kontestasi Pilkada Jambi. Al Haris berpasangan dengan Abdullah Sani dengan partai politik pengusung PBB, Partai Buruh, PDIP, Partai Demokrat, Gerindra, Golkar, Hanura, PKS, PKB, Perindo, PPP, dan Partai Ummat akan melawan Romi Hariyanto dan Sudirman yang diusung oleh NasDem, PSI, PKN, Gelora.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan bahwa video aksi protes pekerja honorer RSUD Raden Mattaher yang diberi narasi terkait kegagalan kepemimpinan Gubernur Jambi, Al Haris, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Unggahan video yang beredar di TikTok diambil dari rekaman aksi protes seorang ibu pegawai honorer RSUD Raden Mattaher Jambi kepada dewan direksi rumah sakit tersebut. Video kemudian dinarasikan secara tidak sesuai dan menyudutkan Petahana Gubernur Jambi, Al Haris.
==
Peni Maulidia Julia Dara berkontribusi dalam penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
tirto.id - News
Penulis: Tim Riset Tirto
Editor: Fina Nailur Rohmah & Farida Susanty