Kapan Terakhir Ganti Puasa Ramadhan 2025? Penjelasan & Hukumnya

2 hours ago 2

tirto.id - Ramadhan 2025 segera tiba. Umat Muslim yang masih memiliki hutang puasa tahun sebelumnya wajib segera mengganti sebelum datang bulan Ramadhan 2025. Namun, sampai kapan batas waktu terakhir untuk mengganti puasa Ramadhan?

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan menjadi waktu istimewa bagi umat Muslim. Pada bulan ini, umat Islam yang sudah memenuhi syarat diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Tetapi juga menahan hawa nafsu dan menjaga perilaku serta tidak melakukan perbuatan yang dilarang selama puasa.

Allah Swt. juga turut memberikan keringanan untuk mengganti puasa di luar bulan Ramadhan bagi orang-orang yang tidak dapat berpuasa dikarenakan alasan yang bisa dibenarkan.

Firman Allah Swt. dalam surah Al Baqarah ayat 184 dijelaskan:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤

ayyâmam ma‘dûdât, fa mang kâna mingkum marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, wa ‘alalladzîna yuthîqûnahû fidyatun tha‘âmu miskîn, fa man tathawwa‘a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashûmû khairul lakum ing kuntum ta‘lamûn

Artinya:"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,".

Kapan Terakhir Ganti Puasa Ramadhan 2025?

Jelang datangnya bulan Ramadhan, banyak umat Muslim mulai mengingat kembali apakah masih memiliki hutang puasa yang belum dibayarkan.

Menurut ajaran Islam, mengganti puasa adalah kewajiban yang harus ditunaikan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui batas waktu terakhir mengganti ibadah puasa agar ibadah di bulan suci Ramadhan 2025 dapat terlaksana dengan sempurna. Lantas, kapan terakhir ganti puasa Ramadhan 2025?

Berdasarkan kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir mengganti puasa Ramadhan.

Pendapat pertama disampaikan ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah. Menurut mereka, batas akhir mengganti puasa Ramadhan adalah hingga datang puasa Ramadhan berikutnya.

Sedangkan pendapat kedua dijelaskan ulama Hanafiyah. Katanya, tidak ada batas akhir mengganti puasa Ramadhan. Hal ini boleh dilakukan kapan saja, baik setelah masa puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun berikutnya.

Sebagaimana mengutip laman Baznas, kalangan ulama merujuk waktu qadha puasa Ramadhan, yakni sebagai berikut:

1. Sebelum Pertengahan dan Akhir bulan Sya'ban

Sebaiknya qadha puasa diselesaikan sebelum pertengahan bulan Sya'ban untuk menghindari hukum makruh jika dikerjakan setelahnya.

Meski masih diperbolehkan hingga akhir bulan Sya'ban, menunda qadha puasa hingga mendekati Ramadhan berikutnya dapat berisiko jika ada halangan mendadak.

Oleh karena itu, dianjurkan segera melunasi hutang puasa ketika kondisi tubuh sehat dan waktu masih cukup panjang.

2. Dilakukan Saat Bulan Syawal

Qadha puasa dapat dilakukan di bulan Syawal dan boleh digabung dengan puasa enam hari Syawal. Namun, untuk mendapatkan pahala sempurna seperti puasa setahun penuh, lebih baik mendahulukan qadha puasa Ramadhan sebelum melaksanakan puasa sunnah.

Jika memilih mendahulukan puasa sunnah Syawal, maka qadha puasa tetap sah tetapi pahalanya tidak seoptimal jika qadha dilakukan lebih dulu.

3. Dilakukan Bulan-bulan Selain Hari Terlarang

Qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja di bulan lain setelah Ramadhan dan sebelum Ramadhan berikutnya tiba.

Namun, ada beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa. Di antaranya seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Pilih waktu yang lebih awal untuk mengganti puasa agar tidak terburu-buru menjelang Ramadhan berikutnya.

4. Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat

Tidak dianjurkan untuk mengkhususkan hari Jumat sebagai waktu berpuasa kecuali diiringi dengan puasa pada hari lain seperti Kamis atau Sabtu.

Jika qadha puasa dilakukan secara berturut-turut hingga hari Jumat, maka dianjurkan melanjutkan hingga hari Sabtu untuk mematuhi anjuran ini.

Larangan ini bersifat sunnah, sehingga tidak membatalkan qadha. Tetapi, sebaiknya diikuti sebagai bentuk hati-hati dalam menjalankan ibadah.

Shalat Id Masjid Agung Al-AzharFoto udara umat Islam menunaikan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Rabu (10/4/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

Hukum Mengganti Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu melaksanakan.

Jika seseorang tidak dapat menunaikan puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan menurut syariat (seperti sakit atau perjalanan jauh), maka diwajibkan mengganti di luar bulan Ramadhan.

Namun, apabila tidak mampu mengganti puasa karena kondisi tertentu, seperti usia lanjut atau penyakit kronis yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka diwajibkan membayar fidyah.

Jumlah fidyah yang harus dibayar adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

Satu mud setara kurang lebih 0,6 kilogram atau sekitar 675 gram bahan makanan pokok. Semisal beras, gandum, atau makanan lain sesuai kebutuhan daerah setempat.

Menunaikan kewajiban puasa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT.

Bagi pihak yang memiliki alasan syar'i untuk meninggalkan puasa, Islam memberikan kemudahan berupa kewajiban qadha atau membayar fidyah sesuai kondisi.

Dengan memahami aturan ini, diharapkan umat Muslim dapat menunaikan tanggung jawab dengan baik dan menjaga kualitas ibadah, sehingga bisa meraih berka dan pahala yang sempurna.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |