Umat muslim jangan sampai lewatkan bagaimana kisah pohon sahabi. Bukan sembarang pohon lantaran sahabi merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup saat ini. Tercatat dalam sejarah Islam, dulu kala Nabi Muhammad SAW pernah menyinggahinya untuk berteduh.
Baca Juga: Kisah Cicak di Gua Tsur, Ancam Keselamatan Rasulullah
Tidak hanya sekali, melainkan dalam riwayat menyebut Nabi Muhammad SAW menyinggahinya hingga dua kali. Maka dari itu, kenali tanaman ini secara lebih mendalam dengan menyimak uraian berikut.
Kisah Pohon Sahabi di Masa Rasulullah SAW
Tanaman ini terletak di wilayah Yordania bagian utara. Tercatat sesudah 1400 tahun, tanaman tersebut kembali ditemukan oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad.
Lalu juga ditemukan oleh otoritas Yordania yang turut merangkum referensi tentang tanaman tersebut dalam arsip kerajaan. Untuk memastikan kebenaran tersebut, ada sejumlah ulama terkenal yang melakukan perjalanan ke gurun pasirnya.
Sebut saja Mufti Besar Suriah dan Syaikh Ahmad Hassoun. Dari pengamatan yang mereka lakukan, nyatanya memang benar bahwa tanaman tersebut adalah tempat berteduh Nabi Muhammad SAW dulu kala.
Suatu ketika saat Nabi Muhammad SAW berusia antara 9-12 tahun, pernah mengikuti pamannya yang bernama Abu Thalib menuju ke Syam untuk berdagang. Selama perjalanan dalam kisah ini, cuacanya sangat panas sehingga bermaksud untuk istirahat di bawah pohon sahabi yang teduh.
Tak jauh dari tempat berteduh tersebut, ada rumah sekaligus tempat ibadah pendeta Nasrani bernama Buhaira. Buhaira menyadari ada hal aneh saat melihat kedatangan Nabi Muhammad SAW dan pamannya.
Hal ini karena ada awan yang selalu memayungi keduanya di tengah cuaca panas. Semakin terkejut sekaligus merasa heran karena pohon yang jadi tempat berteduh Nabi Muhammad SAW kecil dan pamannya mengalami perubahan.
Cabang-cabang tanaman tersebut tampak merunduk seperti halnya orang sujud dan melindungi Nabi Muhammad SAW maupun pamannya. Di atas tanaman tersebut, ada awan tadi.
Pertemuan Bahira dan Nabi Muhammad SAW
Saat melihat peristiwa pohon sahabi yang mengejutkan tadi, Bahira menyadari pernah membaca naskah kuno tentang kisah kedatangan nabi baru. Karena hal itu, ia lantas mendekati Nabi Muhammad SAW dan pamannya.
Saat melihat wajah Nabi Muhammad SAW kecil, Bahira lantas mengajukan sejumlah pertanyaan. Ia pun semakin yakin bahwa Muhammad kecil jadi nabi baru karena melihat terdapat tanda kenabian tepat di bagian punggungnya.
Baca Juga: Perjanjian Hilful Fudhul, Upaya Memerangi Ketidakadilan
Tanda yang ada di antara kedua bahu tersebut bentuknya seperti bekas bekam. Menyadari hal itu, ia lantas meminta Abu Thalib untuk menjaga Nabi Muhammad kecil karena akan jadi nabi akhir zaman.
Berteduh untuk Kedua Kalinya
Ada pendeta lain yang juga menyadari tanda kenabian pada Nabi Muhammad SAW saat berdagang ke Syam. Kala itu perjalanan Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Maesaroh.
Sementara pendetanya bernama Nasthura. Gereja rahib Nasrani tersebut dekat tanaman rindang yang jadi tempat teduh Nabi Muhammad SAW.
Dalam kisah ini menyebut saat Nabi Muhammad SAW singgah di pohon sahabi, rupanya bayangan cabang-cabangnya condong ke arah Rasulullah SAW. Karena hal itu, Nabi Muhammad SAW terlindungi dari teriknya sinar matahari.
Pertemuan Nasthura dan Nabi Muhammad SAW
Nasthura mendekati Nabi Muhammad SAW dan bertanya kepada Maesaroh tentang kemungkinan ada semacam warna merah khas pada kedua mata Rasulullah kecil ini. Rupanya Maesaroh mengiyakannya.
Sang pendeta pun yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman. Hal ini karena semua kriterianya terlihat pada fisik Nabi Muhammad SAW kecil.
Kondisi Pohon Sahabi Saat Ini
Dengan kisah tadi, sekarang ini pohon sahabi berada di bawah naungan sekaligus perawatan pemerintah Yordania. Di sekelilingnya ada pagar yang melindunginya namun tetap dibuka bagi publik.
Keberadaan tanaman yang masih hidup sampai sekarang ini bisa jadi sumber belajar bagi umat muslim. Nyatanya masih ada sahabat nabi yang tetap ada di zaman sekarang dengan usia hingga ribuan tahun lamanya.
Jika tertarik untuk melihat tanaman tersebut, bisa pergi ke Yordania yang berjarak sekitar 2 jam dari Kota Amman. Tak jauh dari lokasi tanaman tersebut, ada goa yang jadi tempat tertidurnya 7 pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi.
Baca Juga: Kisah Dzul Yadain, Pelajaran Berharga dari Lupa dalam Sholat
Setelah simak uraian di atas, tentu sudah bisa mengetahui bagaimana kisah pohon sahabi. Umat muslim bisa belajar sejarah Islam lewat kisah tersebut. (R10/HR-Online)