Mengenal Berbagai Penyakit yang Menyerang Dinosaurus

7 hours ago 8

Dinosaurus merupakan spesies purba yang hidup jutaan tahun lalu dan memiliki ukuran tubuh sangat besar. Kendati begitu, faktanya hewan ini juga dapat terserang penyakit berbahaya yang mengancam nyawanya. Lalu, apa saja penyakit yang menyerang Dinosaurus tersebut?

Baca Juga: Mengulas Penemuan Fosil Burung Unta Zaman Kapur Oleh Para Ilmuwan di Meksiko Utara

Artikel di bawah ini akan membahas seputar penyakit yang menjangkiti hewan purba di atas. Mulai dari kanker, sakit gigi, bahkan hingga cacingan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, maka simak ulasannya berikut ini!

Jenis-jenis Penyakit yang Menyerang Dinosaurus

Setiap orang tentu sudah mengenal Dinosaurus. Meski keberadaannya sudah punah sejak lama, namun hewan tersebut masih dikenal oleh banyak orang di muka Bumi. Bahkan ada beberapa film yang mengangkat tema Dinosaurus pada zaman dahulu.

Hingga kini pun, para ilmuwan masih kerap membahas terkait penelitian fosil-fosil Dinosaurus yang dapat menambah wawasan kita tentang hewan tersebut. Dinosaurus ini sendiri merupakan salah satu hewan purba yang berhasil menyita perhatian orang-orang di seluruh dunia.

Namanya bahkan kerap muncul di dalam film terkenal seperti Jurassic Park. Daya tarik dari hewan purba ini karena bentuknya yang besar dan terkesan menyeramkan. Namun siapa sangka, hewan ini juga bisa terserang penyakit lho! Nah berikut ini adalah jenis-jenis penyakit yang menyerang Dinosaurus.

1. Kanker

Dari hasil studi pimpinan Bruce Rothschild dari Northeastern Ohio Universities College of Medicine di Rootstown, Ohio, diketahui penyakit yang menyerang Dinosaurus adalah kanker.

Rothschild dan timnya mengetahui hal tersebut usai melakukan scanning X-Ray pada 10 ribu fosil yang ada di beberapa museum di Amerika Utara. Hasilnya, terdapat 29 dari 97 tulang Dinosaurus yang terindikasi memiliki tumor ganas.

Meskipun tumor tersebut dianggap jinak, namun studi tahun 2020 ini merupakan bagian dari bidang penelitian yang berkembang pesat. Hal ini bertujuan untuk mendiagnosis penyakit dinosaurus, memakai keahlian dan peralatan serupa yang akan kita gunakan untuk mendiagnosis penyakit pada manusia.

“Bidang ini berawal dari spekulasi…tetapi sekarang sebenarnya merupakan usaha ilmiah, dan kita dapat menguji hipotesis secara ilmiah, dan mengembangkan kriteria. Ternyata penyakit yang menyerang dinosaurus pada dasarnya memiliki tampilan yang sama dengan penyakit yang menyerang manusia atau makhluk lain,” kata Bruce Rothschild.

2. Sakit gigi

Robert Reisz dari Toronto Mississauga University telah memimpin tim peneliti untuk memindai rahang bawah dari fosil Labidosaurus hamatus. Hewan ini merupakan reptil dengan panjang 1 meter yang hidup sekitar waktu Dinosaurus menjelajahi Bumi.

Dari hasil penelitian, terungkap fakta bahwa penyakit yang menyerang Dinosaurus selanjutnya adalah sakit gigi. Mereka menemukan bahwa makhluk tersebut mengalami kerusakan gigi yang parah dan menyebabkan kehilangan banyak gigi.

Tidak diketahui secara detail alasan mengapa rahang Dinosaurus ini dapat terinfeksi. Berdasarkan prediksi dari salah satu tim peneliti, kemungkinan besar berasal dari pola makannya.

3. Pneumonia dan TBC

Pneumonia dan Tuberkulosis (TB) juga merupakan salah satu penyakit yang menyerang Dinosaurus. Penyakit TBC ini ternyata juga ditemukan pada fossil Dinosaurus Proneusticosasiacus, yakni seekor reptil laut yang hidup pada 245 juta tahun silam.

Melalui cara pemindaian sinar X dari fosil reptil ini, para peneliti berhasil menemukan tulang rusuknya tidak normal. Ada cedera, kanker, jamur dan juga penyakit kudis.

Hingga pada akhirnya tim ilmuwan menyimpulkan hal ini merupakan suatu bentuk pneumonia dan penyakit Pott. Yaitu suatu bentuk tuberkulosis berbahaya yang sering berpengaruh pada tulang.

Bahkan, tim peneliti juga memperkirakan reptil tersebut menderita infeksi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga mati. Akan tetapi, ilmuwan lain mengatakan bahwa fosil tersebut sebenarnya justru milik Cymatosaurus, yakni seekor reptil laut yang berhubungan erat dengan Proneusticosasiacus.

Baca Juga: Terungkap, Begini Asal Usul Raja Dinosaurus Menurut Studi Terbaru

4. Cacingan

Cacingan juga termasuk jenis penyakit yang menyerang Dinosaurus. Cacingnya dapat berupa cacing pita dan trematoda. Para peneliti tidak mengetahui secara detail berapa panjang cacing pita yang bersarang di dalam tubuh dinosaurus tersebut.

Namun, mereka memperkirakan bahwa ukurannya mencapai 30 meter. Ukuran ini terbilang kecil mengingat bentuk Dinosaurus yang sangat besar.

Sulit memang untuk menemukan bukti bahwa hewan purba tersebut mengalami cacingan karena sudah pasti terjadi pembusukan. Namun demikian, dari fosil kotoran yang dimilikinya ada beberapa Dinosaurus yang menunjukkan sampel telur cacing. Hal ini semakin menguatkan dugaan jika hewan purba ini terserang penyakit tersebut. 

5. Ketombe

Para peneliti menemukan bahwa Dinosaurus berbulu ternyata mengalami ketombe, mirip seperti yang terjadi pada manusia. Temuan ini didapat ketika para ilmuwan mempelajari proses rontoknya bulu pada dinosaurus. 

Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan adanya corneocytes, yaitu sel kulit mati yang juga ditemukan pada ketombe manusia. Salah satu jenis Dinosaurus yang menunjukkan kondisi ini adalah Microraptor, dinosaurus kecil pemakan daging yang memiliki kemiripan dengan burung gagak.

6. Malaria

Beberapa ilmuwan, termasuk George Poinar Jr., seorang ahli serangga dari Oregon State University, berpendapat bahwa malaria bisa menjadi salah satu penyebab kematian dinosaurus. Pada masa itu, penyakit ini diduga ditularkan oleh serangga kecil mirip lalat yang hidup di sekitar perairan, yaitu midge

Seperti halnya nyamuk Anopheles betina yang menggigit manusia untuk memperoleh darah. Midge kemungkinan menggunakan Dinosaurus sebagai inang utama untuk dihisap darahnya dan menyebarkan parasit malaria.

7. Artritis septik

Artritis septik merupakan gangguan pada sendi yang terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebar melalui aliran darah hingga mencapai area persendian. Pada fosil Hadrosaur, Dinosaurus herbivora yang populer dengan bentuk paruh menyerupai bebek, ditemukan tiga benjolan abnormal di bagian sendinya. Temuan ini menunjukkan bahwa dinosaurus tersebut kemungkinan besar mengalami kesulitan dalam bergerak akibat peradangan sendi yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

Baca Juga: Penemuan Fosil Ahvaytum Bahndooiveche, Membuka Babak Baru dalam Pemahaman Evolusi Dinosaurus

Demikian ulasan terkait berbagai jenis penyakit yang menyerang Dinosaurus yang dapat Anda ketahui. Meski hewan ini memiliki ukuran tubuh yang besar dan terkenal seram, namun ternyata ia pernah terserang penyakit yang berbahaya bahkan mematikan. Studi ini pun berhasil membuka wawasan baru tentang fenomena unik yang terjadi pada hewan purba di masa lampau. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |