Mengenal Sejarah Gedung Papak Bekasi

5 hours ago 9

Gedung Papak Bekasi menjadi salah satu bangunan bersejarah yang terletak di pusat kota. Tempat ini menyimpan cerita panjang tentang perkembangan daerah tersebut. Terkenal karena desainnya yang khas, bangunan ini menunjukkan kombinasi antara gaya setempat dan dampak dari budaya asing. Sejak awal abad ke-20, Gedung Papak telah menjadi lokasi utama untuk kegiatan sosial, budaya dan edukasi. Hal ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi untuk memelihara dan melindungi warisan sejarah maupun budaya yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Bangunan Tua Berumur 300 Tahun

Gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor pemerintahan kolonial. Istilah “Papak” tersematkan karena atap datarnya yang pada masa itu masyarakat anggap sebagai arsitektur modern dan berbeda di antara bangunan-bangunan tradisional.

Akan tetapi, Gedung Papak memiliki makna lebih dalam daripada sekadar tampilannya. Bangunan ini menyimpan cerita mengenai perjuangan masyarakat Bekasi. Berdiri tepatnya pada tahun 1930 oleh Lee Guan Chin, seorang keturunan Tionghoa, gedung ini diserahkan kepada KH. Noer Ali sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Bekasi.

Sebagai bangunan bersejarah, Gedung Papak Bekasi sering menjadi tempat pertemuan bagi tokoh-tokoh penting dalam mengarahkan perjuangan bangsa. Pada awalnya, gedung ini berguna sebagai tempat berkegiatan sosial dan budaya. Berbagai acara, mulai dari pertemuan masyarakat hingga pertunjukan seni, sering diadakan di sini.

Gedung ini punya banyak peristiwa penting yang turut membentuk karakter masyarakat. Usaha masyarakat untuk meraih kemerdekaan di sekitar Gedung Papak merupakan nilai sejarah yang sangat berharga. Adanya segala dinamika sosial, gedungnya bukan hanya menyimpan kenangan saja, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi mendatang.

Sebelum revolusi, Gedung Papak sempat berfungsi sebagai tempat tinggal bagi pejabat Hindia-Belanda. Akan tetapi, seiring meningkatnya perlawanan, tentara Indonesia akhirnya mengambil alih bangunan ini. Pada saat itu, Bekasi menjadi basis perjuangan yang mendukung kemerdekaan karena kedekatannya dengan ibu kota.

Gedung Papak Pasca Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, pada tahun 1967, Gedung Papak Bekasi berguna sebagai rumah dinas Bupati Soebandi dan menjadi pusat administrasi Kabupaten Bekasi hingga tahun 1982. Ketika pusat pemerintahan berpindah ke Jalan Ahmad Yani, lalu terjadi pemekaran antara Kota dan Kabupaten Bekasi, fungsi gedung pun berubah. Gedung Papak selanjutnya berguna sebagai tempat tinggal Wali Kota administratif hingga masa jabatan H. Kailani. Hanya saja, pada tahun 2004, di bawah Wali Kota Akhmad Zurfa’ih, bangunan ini berubah fungsi menjadi mushola.

Baca Juga: Sejarah Tari Lenggang Bekasi, Terinspirasi Cerita Rakyat Betawi

Kemudian, seiring berjalannya waktu, keadaan gedung menjadi kurang baik. Banyak bagian mengalami kerusakan karena kurangnya perawatan. Akan tetapi, pada tahun 2021, Pemerintah Kota Bekasi melakukan renovasi dan memulai rencana untuk mengubah Gedung Papak menjadi museum kota. Tujuannya agar Gedung Papak Bekasi berfungsi sebagai tempat belajar sejarah dan simbol budaya kota. Bangunan ini tidak hanya merupakan peninggalan sejarah, tetapi juga pengingat akan pentingnya merawat warisan budaya sebagai bagian dari identitas suatu daerah.

Arsitektur Mengesankan

Selain itu, keindahan Gedung Papak tidak hanya berasal dari latar belakang sejarah, tetapi juga dari desain arsitekturnya. Bangunan ini menyatukan gaya arsitektur lokal dan pengaruh asing yang terlihat jelas pada bentuk dan strukturnya. Ciri khas arsitektur Gedung Papak terletak pada pemanfaatan bahan alami yang banyak tersedia di sekitarnya. Contohnya kayu dan batu yang berasal dari daerah lokal. 

Desain interiornya juga sangat menarik, karena banyak elemen budaya tradisional dalam hiasan dan dekorasi ruangan. Hal ini mampu menciptakan suasana hangat dan ramah yang memungkinkan para pengunjung merasakan kekayaan budaya di dalamnya. Ada pula jendela-jendela besar yang memperlihatkan pemandangan menawan dari luar sehingga menjadi daya tarik gedung ini.

Hal menarik lainnya dari Gedung Papak Bekasi adalah atapnya berbentuk unik. Atap tinggi dan tajam itu memberi kesan megah sekaligus menyediakan sirkulasi udara yang baik. Ini juga mampu memperindah tampilan gedung dari jarak jauh.

Transformasi Fungsi Bangunan

Seiring berjalannya waktu, Gedung Papak tidak hanya berfungsi sebagai bangunan bersejarah, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Selama bertahun-tahun, berbagai acara telah terselenggara di gedung ini. Hal ini termasuk seminar, konser, pernikahan dan festival seni.

Fakta ini menunjukkan bahwa gedung terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Selain itu, gedung ini memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan seni dan budaya lokal. Banyak seniman muda memilih Gedung Papak sebagai lokasi untuk mempromosikan karya mereka.

Baca Juga: Sejarah Kampung Sawah Bekasi dan Alasan Disebut ‘Segitiga Emas’

Menjelajahi Gedung Papak Bekasi lebih dari sekadar mengagumi bangunan bersejarah. Bangunan ini adalah saksi perjalanan panjang dan kerasnya perjuangan masyarakat Indonesia. Mengunjungi Gedung Papak ini tidak hanya melihat keindahannya saja, namun juga memahami makna perjuangan dan nilai-nilai di dalamnya. Lebih dari itu, memelihara dan merawat gedung ini sama saja seperti turut berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |