Merekam Stadion Galuh saat PSGC Ciamis Hampir Kalah dari Persekabpas Pasuruan

10 hours ago 10

harapanrakyat.com,- PSGC Ciamis hampir kalah kala Persekabpas Pasuruan, Ali Mashori mencetak gol pada menit 58. Gol ini juga memutuskan harapan sejumlah suporter PSGC Ciamis pada laga babak 6 besar Liga Nusantara di Stadion Galuh Ciamis, Jumat (21/2/2025). 

Pertandingan yang digelar di bawah guyuran hujan tersebut jadi laga penentuan bagi kedua tim. Siapapun yang kalah, otomatis tidak lagi punya peluang untuk lolos ke Liga 2 musim depan.

Saat Ali melesakkan bola ke gawang PSGC Ciamis, penonton bersorak kecewa. Skor saat itu 1-2, alamat kekalahan bagi PSGC Ciamis. Alhasil sejumlah penonton mengeluarkan hujatan, hingga beberapa penonton terprovokasi berusaha melempar botol minuman ke lapangan. 

“Teu nanaon lempar botol, tandana nyaah, tandanya merasa memiliki (Nggak apa-apa lempar botol, tandanya sayang),” teriak salah satu penonton.

Baca Juga: Gol Dramatis di Menit Akhir Bawa PSGC Ciamis Bangkit, Kalahkan Persekabpas 3-2 

Namun tindakan ini alih-alih menunjukkan rasa sayang, justru bisa jadi malapetaka bagi Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan. Tindakan tak terpuji seperti lempar botol bisa membuahkan denda. 

Beruntung, saat itu sejumlah polisi bergerak cepat meminta penonton tertib. Dari tribun VIP, Kapolres Ciamis, AKBP Akmal terlihat memerintah anak buahnya untuk mengamankan situasi di Tribun Utara yang mulai tak terkendali.

Sementara itu, sejumlah penonton memilih meninggalkan Stadion Galuh karena kecewa. Namun, tidak sedikit yang bertahan mendukung Laskar Singacala di bawah guyuran hujan. Sebagian berteduh di bawah payung, ada juga yang memakai jas plastik seharga Rp10.000-an.

Perjuangan PSGC Ciamis saat Hampir Kalah dari Persekabpas Pasuruan

Sama seperti warga Ciamis yang memilih tidak menyerah dengan klub kesayangannya, para pemain pun berjuang habis-habisan. 

Ganjar Kurniawan, sang kapten jungkir balik mengejar bola. Sebelumnya, ia berhasil mencetak gol pada menit 41. Namun satu gol sore itu tidak cukup untuk PSGC Ciamis meraih kemenangan. Nia Nurfadillah alias Kuda pantang menyerah, terus berusaha bertahan. 

Beberapa kali peluang terjadi, tetapi gol tak juga bertambah. Sementara pemain Persekabpas Pasuruan berusaha mengulur waktu sebisa mungkin. Beberapa dari mereka jatuh bertumbangan. Pertandingan semakin panas. Keributan kecil juga sempat terjadi di lapangan. Sengitnya pertandingan bisa dirasakan suporter yang menonton dengan harap-harap cemas. 

Kerja keras anak asuh Heri Kiswanto itu akhirnya berbuah manis. Pada menit 90, Rahmad Rizki menyamakan kedudukan 2-2. 

Harapan itu kembali muncul, masih ada perpanjangan waktu. Namun, bisakah PSGC Ciamis mencetak satu gol lagi saja? Bisakah PSGC Ciamis membalikkan keadaan?

Pada detik-detik krusial saat perpanjangan waktu itu, lagi lagi sang Kapten Ganjar menjadi pahlawan. Ia berhasil menyundul bola yang gagal diantisipasi penjaga gawang Persekabpas Pasuruan pada menit 90+1. 

Baca Juga: Stadion Galuh Cetak Rekor, Laga PSGC Ciamis Ditonton 9.360 Suporter

Gol Ganjar diprotes oleh sejumlah pemain Persekabpas Pasuruan, terlihat beberapa official masuk lapangan. Namun, wasit bersikukuh gol Ganjar sah. Alhasil kedudukan menjadi 3-2 hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua. 

Sementara di media sosial, suporter Persekabpas Pasuruan menyebut gol Ganjar sebagai gol tangan Tuhan, persis seperti gol Maradona yang membawa Argentina melaju ke babak semifinal Piala Dunia tahun 1986.

Hasil ini membuat PSGC Ciamis punya satu peluang untuk lolos ke Liga 2. PSGC bakal kembali bertanding di babak playoff untuk menentukan posisi ketiga yang nantinya lolos ke Liga 2. 

Pelatih PSGC Ciamis Soroti Masalah Mental Pemain

Selepas pertandingan, salah satu pemain, Surya Wardana, menceritakan kondisi di lapangan saat PSGC Ciamis hamir kalah dari Persekabpas.

“Saat gol itu (Ali Mashori) kami terus berjuang, komunikasi di lapangan baik, kami juga makin solid. Kami bisa meraih kemenangan setelah tertinggal,” ujar Surya saat after match conference di lantai dua Stadion Galuh.

Sementara itu pelatih PSGC Ciamis, Heri Kiswanto mengatakan, para pemain harus dijaga mentalnya agar nanti bisa bermain baik pada laga selanjutnya.

“Banyak di antara mereka yang masih muda, masih minim menit bermain. Mereka mentalnya harus dijaga. Jangan euforia berlebihan,” katanya.

Masalah mental pemain memang jadi sorotan pelatih. Pada pertandingan melawan Tornado FC di Stadion Galuh beberapa waktu lalu, Heri Kiswanto juga menyebut soal mental pemain. Saat itu PSGC Ciamis harus menelan hasil imbang padahal main di kandang.

Salah satu pemain menyebut, mereka gugup karena baru pertama kali bermain dengan ribuan suporter. Sementara pada babak awal Liga Nusantara mereka terbiasa bermain tanpa penonton. 

Namun melihat permainan melawan Persekabpas Pasuruan kemarin, terlihat mental pemain sudah membaik. Terbukti para pemain bisa bangkit meskipun terjepit dan berada di ambang kekalahan. Terima kasih PSGC Ciamis untuk tidak menyerah, kami (suporter) juga tidak pernah menyerah pada kalian. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |