tirto.id - Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, Rabu (16/10/2024). Kabar meninggalnya Sinwar telah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar AS di Israel, berdasarkan hasil tes DNA, Kamis (17/10/2024).
Kabar meninggalnya Yahya Sinwar segera diumumkan oleh AS dan Israel. Mereka menyebut kematian Sinwar sebagai kemenangan besar bagi "Israel, Amerika Serikat, dan bagi dunia."
Wakil Presiden AS Kamala Harris menyebut bahwa kematian Sinwar menjadi kesempatan untuk mengakhiri perang di Gaza.
"Perang itu harus berakhir dengan Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir, dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri," kata Harris saat berkampanye di Wisconsin, seperti yang dikutip dari ABC News, Jumat (18/10/2024).
Lebih lanjut, Harris mendukung agar Gaza tak lagi dikuasai oleh Hamas.
"Sudah waktunya hari berikutnya dimulai tanpa Hamas berkuasa," lanjut dia.
Menurut rilis Kedutaan Besar AS, Sinwar bertanggung jawab atas kematian 1.200 warga di serangan 7 Oktober 2023. Serangan tersebut mereka klaim sebagai serangan terbesar yang dialami Zionis sejak Holocaust.
Sembari memburu Hamas, Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Berdasarkan data terkini, jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai 42.000 jiwa.
Kronologi Tewasnya Yahya Sinwar
Yahya Sinwar tewas dalam serangan yang tidak disengaja, dalam sebuah serangan di Jalur Gaza, Rabu (16/10/2024). Melansir ABC News, kala itu militer Israel sedang menggempur kawasan Rafah.
Mereka berencana menembaki sekelompok pejuang bersenjata dengan rudal, namun rudal tersebut gagal meledak. Kemudian, militer Israel melihat pergerakan mencurigakan di sebuah bangunan.
Mereka menemukan lima orang sedang membawa senjata di dalam gedung tersebut dan menembakkan granat. Selanjutnya, Israel menembakkan peledak dari tank dan rudal sehingga menghancurkan gedung berisi lima orang tersebut.
Seorang penembak jitu dari militer Israel juga menembaki lima orang tersebut. Militer Israel kemudian mengirimkan sebuah pesawat tanpa awak ke dalam gedung yang sudah hancur.
Berdasarkan rekaman tersebut tampak sosok yang mirip Yahya Sinwar tergeletak di bawah reruntuhan. Ketika dilaporkan, ternyata pria itu sudah tewas.
Sosok yang diduga Sinwar lantas dibawa militer Israel untuk dilakukan pemeriksaan DNA. Hasil DNA mengonfirmasi bahwa ia adalah Yahya Sinwar.
Siapa Pemimpin Hamas Selanjutnya?
Kabar meninggalnya Yahya Sinwar memicu pertanyaan tentang siapa pemimpin Hamas selanjutnya? Yahya Sinwar sendiri merupakan Pemimpin Hamas untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran, 31 Juli 2024.
Setelah kematian Sinwar, muncul beberapa spekulasi siapa yang akan memimpin Hamas di kemudian hari. Ada beberapa kandidat yang mungkin menggantikan Sinwar menjadi Pemimpin Hamas, yaitu:
1. Khalil Al Hayya
Khalil Al Hayya adalah negosiator utama Hamas. Ia bertanggung jawab dalam memegang garis depan perundingan gencatan senjata di Kairo dan Doha sepanjang musim panas tahun ini.
Khalil bisa dibilang merupakan kandidat paling favorit untuk menggantikan Sinwar. Selain menjadi sosok yang paling dekat dengan Yahya Sinwar, Hayya adalah sosok yang cenderung akan menempuh jalur diplomasi alih-alih kontak senjata.
2. Mohammed Sinwar
Mohammed Sinwar adalah saudara Yahya Sinwar sekaligus orang kepercayaannya. Ia menjabat sebagai komandan paling senior di Hamas.
Melansir Reuters, Mohammed Sinwar termasuk sosok yang jarang muncul ke publik, namun memiliki pengaruh besar di kelompok Hamas.
3. Khaled Meshaal
Khaled Meshaal juga masuk dalam daftar kandidat pemimpin Hamas selanjutnya. Ia merupakan pemimpin utama pergerakan Hamas yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Politik Hamas.
Masih mengutip Reuters, Meshaal sebelumnya sempat menjadi salah satu kandidat pengganti Ismail Haniyeh. Namun, alih-alih Meshaal, tongkat kepemimpinan dialihkan ke Yahya Sinwar.
4. Hussam Badran
Hussam Badran merupakan salah satu pemimpin elite Hamas. Ia adalah pemimpin sayap militer Hamas yang beroperasi di Tepi Barat utara.
Badran juga bergabung sebagai salah satu anggota Biro Politik Hamas dan menjadi kepala hubungan nasional kelompok tersebut. Sama seperti kandidat pemimpin lainnya, Badran termasuk anggota senior di Hamas.
5. Mohammad Shabana
Kandidat lainnya yang mungkin menggantikan Yahya Sinwar adalah Mohammad Shabana. Mohammad Shabana juga dikenal dengan nama Abu Anas Shabana.
Ia merupakan salah satu panglima senior dan pemimpin militer Hamas yang masih tersisa. Shabana mengambil alih komando batalion Rafah, setelah Israel membunuh tiga komandan utama Hamas dalam Perang 50 Hari 10 tahun lalu.
tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya