Penemuan Fosil Gajah Purba di Bumiayu dan Sejumlah Fakta Menariknya

10 hours ago 12

Penemuan fosil gajah purba di Bumiayu baru-baru ini sukses menggemparkan publik. Bagaimana tidak, pasca proses penelitian yang panjang, fosil akhirnya berhasil teridentifikasi. Penemuannya mampu memberikan bukti nyata tentang keberadaan hewan purba raksasa yang pernah hidup di wilayah tersebut jutaan tahun silam.

Baca Juga: Geger! Petani Asal Garut Temukan Pelataran Mirip Candi di Kebunnya

Tak hanya itu, bagi masyarakat setempat, ini sekaligus menambah kekayaan sejarah budaya yang dimiliki oleh wilayah Bumiayu dan sekitarnya. Sehingga mampu meningkatkan minat wisatawan untuk datang. Mari kita ulas lebih detail.

Fakta Penemuan Fosil Gajah Purba di Bumiayu

Seperti kita ketahui, Bumiayu di Brebes, Jawa Tengah, merupakan salah satu kecamatan yang memiliki situs purbakala populer. Situs dengan potensi nilai sejarah tinggi ini bernama Museum Purbakala Bumiayu.

Museumnya berdiri di kawasan perumahan Bumi Sari Ayu, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kalierang. Meskipun tidak sebesar Sangiran yang terkenal di Indonesia, Museum Purbakala Bumiayu tetap menyuguhkan koleksi yang sangat beragam. Termasuk fosil-fosil dari berbagai zaman.

Jika kita menilik lebih dalam, museum ini memiliki ukuran sekitar 8×12 meter dan terbangun atas prakarsa H Rafli Rizal. Tepatnya pada tahun 2016 lalu. Sejak saat itu, museumnya berhasil menjadi pusat penelitian sekaligus edukasi peninggalan-peninggalan purbakala.

Banyak penemuan penting yang telah peneliti temukan di sini. Salah satu penemuan terbaru di Bumiayu yang cukup menggemparkan adalah fosil gajah purba.

Penemuan Berupa Gading Gajah

Fosil gajah purba yang terdapat di Bumiayu menjadi penemuan signifikan dalam dunia paleontologi. Fosil tersebut berupa gading gajah purba yang tim temukan dalam kondisi “in situ”. Di mana masih tertanam di lokasi asalnya.

Lokasi penemuan berada di tepi sungai yang cukup deras alirannya. Sehingga menuntut para ilmuwan dan tim peneliti melakukan evakuasi secara hati-hati. Tujuannya untuk memastikan bahwa fosil tersebut tidak rusak atau hilang terbawa aliran air.

Proses evakuasi berjalan secara bertahap dan sistematis karena ada potensi risiko kerusakan akibat erosi dan derasnya aliran sungai. Tim juga berusaha keras untuk mengangkat fosil tanpa merusak struktur gadingnya.

Bacca Juga: Penemuan Mumi di Mesir, Jadi yang Tertua dan Terlengkap!

Setelah melewati serangkaian proses evakuasi yang cermat, akhirnya gading gajah purba berhasil terselamatkan. Kondisi terbilang cukup baik, meskipun sedikit terpengaruh oleh proses penggalian.

Panjang Gading Mencapai 2 Meter

Pada awalnya, ketika penggalian berlangsung, ukuran gading yang muncul ke permukaan tampak relatif pendek. Hanya seukuran gading gajah pada umumnya. Namun, setelah melakukan penggalian lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa gading tersebut sebenarnya tertanam jauh di dalam tanah.

Hasil penggalian menunjukkan bahwa panjang gading tersebut hampir mencapai dua meter. Menjadikannya salah satu fosil gading gajah terpanjang yang pernah tim identifikasi dalam sejarah penemuan di kawasan Bumiayu.

Beberapa pihak meyakini ini masih menjadi bagian dari fosil gajah Sinomastodon. Pasalnya, Sinomastodon yang tim temukan pertama kali pada 2016 memiliki karakteristik gading besar dengan struktur gigi bunodont.

Ada pula yang menyebut fosil tersebut adalah Stegodon Sp di zaman Pliosen sekitar 10.000 tahun silam. Lain dari Sinomastodon, Stegodon punya ciri khas gading memanjang, bentuknya melengkung serta gigi geraham tipe brachydont. Hanya saja belum ada konfirmasi resmi dari tim Museum Purbakala Bumiayu.

Jadi Bukti Penemuan Berharga

Sementara itu, teridentifikasinya fosil gajah purba di Bumiayu ini tidak hanya menjadi sebuah penemuan ilmiah. Namun turut serta memperkaya bukti sejarah yang sangat berharga. Fosilnya pada akhirnya nanti semakin melengkapi koleksi yang ada di Museum Purbakala Bumiayu

Penemuan ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan maupun pelajar untuk mengunjungi museum. Sehingga dapat lebih maksimal dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan sejarah bumi dan kehidupan purba.

Lebih dari itu, penemuan baru pun memiliki dampak positif terhadap sektor pariwisata di kawasan Bumiayu. Sebagai situs purbakala yang kaya akan sejarah, Bumiayu kini semakin populer di kalangan wisata edukasi.

Baca Juga: Penemuan 5.500 Virus Baru di Lautan dengan Genetik RNA yang Langka!

Pemerintah setempat pun berharap penemuan fosil gajah purba di Bumiayu membuat masyarakat kian memahami pentingnya pelestarian situs-situs purbakala di Indonesia. Sehingga dengan lebih banyak penelitian dan upaya konservasi, anak cucu di masa mendatang tak akan kehilangan jejak sejarah masa lampau. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |