tirto.id - Ni Luh Puspa masuk daftar calon wakil menteri kabinet Prabowo-Gibran. Kemunculan nama Ni Luh Puspa cukup mengejutkan karena bukan termasuk yang dipanggil Prabowo Subianto ke Kertanegara.
Ni Luh Puspa sendiri terlihat menghadiri acara pembekalan calon menteri-wakil menteri di Padepokan Garuda Yaksa pada Kamis (17/10/2024). Ia datang bersama pengacara Otto Hasibuan dan Bima Arya. Mereka kabarnya akan menjabat wakil menteri.
Ni Luh mengungkapkan dirinya memang ditawari menjadi wakil menteri kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Pemberitahuan bisa dikatakan sangat mendadak. Ia mengaku baru dihubungi ajudan Prabowo, Mayor Teddy, sehari jelang acara pembekalan.
Sayangnya, Ni Luh Puspa tidak menjelaskan secara rinci tentang jabatan wamen apa. Namun, ia memastikan posisi yang dipegang memang sesuai dengan bidang yang dikuasai.
Profil Ni Luh Puspa: Jurnalis TV
Biodata tentang Ni Luh Puspa adalah dirinya merupakan seorang jurnalis Kompas TV. Ia lahir di Bali. Saat berusia sekitar 3 bulan, ia dan keluarga sempat mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi. Tapi, mereka akhirnya kembali ke Pulau Dewata ketika Ni Luh Puspa berusia sekitar 7 tahun.
Ni Luh Puspa merupakan anak pertama. Ia tinggal bersama kakek dan nenek sejak kembali ke Bali. Lewat tayangan podcast di kanal YouTube KompasTV, Ni Luh mengaku hidupnya sudah penuh tantangan sejak kecil. Ia sering membantu kakeknya membuat semacam tali bambu untuk dijual ke pasar.
Tak hanya itu, saat musim kemarau tiba dan sungai di dekat rumah mulai mengering, Ni Luh Puspa mengaku kerap menjadi tukang batu. Jika musim panen tiba, kakek dan neneknya menjadi buruh petik dan Ni Luh Puspa selalu ikut membantu.
Ni Luh Puspa juga terus bekerja setelah menginjak bangku SMA. Meski mendapat beasiswa meneruskan kuliah, Ni Luh malah memilih untuk menunda pendidikan tinggi. Ia bekerja demi membiayai adik-adik yang masih sekolah.
Saat itu, Ni Luh Puspa sempat bekerja di sebuah pabrik garmen besar di Bali. Dari pekerjaan inilah kemudian Ni Luh mencukupi kebutuhan hidup diri sendiri dan adik-adiknya, sekaligus menabung walau jumlahnya tak banyak.
Selain bekerja di pabrik, Ni Luh mengaku telah mencicipi banyak jenis pekerjaan, termasuk menjadi seorang sales sepatu. Ia berjualan door to door di berbagai kota hingga bekerja di hotel. Sekitar tahun 2010, karier jurnalistik mulai dirintis.
Ni Luh Puspa berbekal ijazah tamatan SMA dan pergi ke Makassar. Ia memiliki seorang tetangga kamar yang berprofesi sebagai wartawan, penyiar radio, sekaligus presenter TV lokal. Tetangga ini yang akhirnya pertama kali memperkenalkan Ni Luh Puspa ke dunia jurnalistik.
Ni Luh Puspa sempat menjajal bekerja di sebuah radio, tapi dianggap kurang cocok. Hingga suatu hari, ia mengantar seorang teman ke studio radio lain untuk magang. Ni Luh secara tak sengaja mengobrol Asdar Muis, penulis sekaligus pimpinan radio tersebut.
Cerita berlanjut. Ni Luh Puspa kemudian ditawari bekerja di radio itu dan langsung saja disambut baik. Ni Luh belajar banyak tentang jurnalistik dan berhasil menjalani siaran pertama walau masih mendapat sederet kritikan dari atasan.
Setelah melakoni pekerjaan sebagai penyiar radio, Ni Luh Puspa mencoba peruntungan lain. Ia ikut audisi presenter televisi. Setelah berhasil menyabet juara dua, karier Ni Luh Puspa di dunia televisi terus berkembang.
Sepanjang karier, Ni Luh Puspa pernah bekerja di Sun TV Makassar di sela-sela kesibukan kuliah. Selain di Sun TV, ia juga sempat bekerja di sebuah tabloid dan menjadi presenter cadangan RCTI Makassar.
Tahun 2016, Ni Luh Puspa akhirnya menyelesaikan pendidikan tinggi di STIE Nobel Indonesia, Makassar. Baru pada tahun 2018, Ni Luh bergabung dengan Kompas TV. Tak ayal, namanya semakin dikenal.
Ni Luh Puspa lantas dipercaya memiliki program sendiri dengan bertajuk “Ni Luh”. Program berkonsep liputan investigasi terkait peristiwa-peristiwa yang sedang hangat dibicarakan, baik itu isu politik, hukum, hingga ekonomi.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani