tirto.id - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menetapkan Pete Hegseth sebagai calon Menteri Pertahanan. Pemilihan terhadap presenter Fox News ini langsung menuai kritikan. Siapa sebenarnya Pete Hegseth?
Donald Trump menyebut Pete Hegseth adalah sosok yang tangguh, cerdas, dan penganut America First sejati. America First merupakan teori atau kebijakan politik untuk mengutamakan kepentingan Amerika di atas kepentingan global.
"Pete tangguh, cerdas, dan seorang yang percaya pada America First. Dengan Pete di pucuk pimpinan, musuh-musuh Amerika akan waspada. Militer kita akan hebat lagi, dan Amerika tidak akan pernah mundur," ujar Trump, seperti diwartakan Reuters, Kamis. 14 November 2024.
Pete Hegseth dianggap cocok mengemban tanggung jawab atas kekuatan militer AS, sekalipun itu adalah karier politik pertama. Namun, tentu saja tidak semua orang sependapat dengan Trump.
Salah satu alasan adalah Pete Hegseth dianggap minim pengalaman. Perwakilan Adam Smith yang merupakan anggota Partai Demokrat juga menyebutkan bahwa jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) AS bukan untuk seorang pemula.
Pete Hegseth & Karier Militer
Peter Brian Hegseth adalah seorang presenter televisi sekaligus penulis asal Amerika Serikat. Pria kelahiran 6 Juni 1980 ini berprofesi sebagai salah satu presenter Fox News dan pembawa acara Fox & Friends.
Nama Pete Hegseth memang sudah dikenal luas oleh publik Amerika Serikat. Berdasarkan laporan laman Celebrity Net Worth, Pete Hegseth net worth alias kekayaannya diperkirakan mencapai $6 juta atau sekitar Rp95 miliar.
Pete Hegseth sendiri merupakan lulusan Universitas Princeton dan Harvard. Sebelum terjun ke dunia jurnalistik, Pete Hegseth diketahui sempat menggeluti karier militer.
Setelah lulus sarjana Princeton tahun 2003, Hegseth pernah bergabung dengan Garda Nasional Angkatan Darat Minnesota. Hegseth yang sudah berpangkat mayor juga sempat mendapat sejumlah penghargaan, seperti Army Commendation Medal dan Bronze Star.
Pete Hegseth kemudian bergabung dengan Fox News sekitar tahun 2014. Tahun berikutnya, nama Hegseth sempat viral gegara tak sengaja melemparkan kapak ke arah seorang anggota marching band dalam sebuah permainan.
Di samping pekerjaan utama sebagai presenter, Pete Hegseth dianggap memiliki wawasan luas soal militer dan kerap menulis buku. Salah satunya adalah "The War on Warriors" yang terbit tahun 2024. Buku ini bahkan mendapat pujian dari Donald Trump. Menurut Trump, ini termasuk buku best seller.
Daftar Kontroversi Pete Hegseth
Pete Hegseth sudah beberapa kali jadi perbincangan publik karena pernyataan yang cukup kontroversial, termasuk soal militer AS.
Dalam buku yang pernah ditulis, ia mengatakan bahwa para jenderal dan pemimpin angkatan bersenjata menjadi sangat lemah karena terlalu menjunjung keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Dia memiliki pandangan serupa dengan Donald Trump terkait maskulinitas. Hal itu pula yang membuat Hegseth mempertanyakan peran wanita dalam sebuah pertempuran.
Menurutnya, wanita hanya akan menjadi hambatan jika terjun ke dunia militer. Wanita tidak membuat militer AS lebih efektif dan tidak lebih mematikan. Tapi justru akan membuat pertempuran jadi makin rumit.
Pada tahun 2019, Pete Hegseth yang dikenal pro Israel juga pernah menjadi sorotan ketika membela tentara AS yang dituduh melakukan kejahatan perang. Para tentara itu diadili atas kasus pembunuhan terhadap tersangka pembuat bom dan penembakan tiga warga sipil di Afghanistan.
Pete Hegseth menyuarakan pembelaan di media sosial. Ia mewawancarai kerabat para tentara via Fox News. Ia bahkan mendesak Donald Trump untuk mengampuni tentara-tentara tersebut.
Dengan terpilihkan Pete Hegseth sebagai calon menteri pertahanan di kabinet Donald Trump, pria 44 tahun ini akan memimpin Pentagon dan menghadapi sederet permasalahan politik dan militer.
Di antaranya perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung reda, permasalahan Israel-Palestina, hingga menghadapi kemungkinan aliansi antara Rusia-Korea Utara.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani