tirto.id - Proses pembentukan kelompok sosial di dalam masyarakat terjadi melalui empat tahapan, di mana hubungan tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Lantas, bagaimana proses pembentukan kelompok sosial?
Mengutip buku Sosiologi Kelas X (2020) karya Tri Ady Indrawan, kelompok sosial merupakan gambaran suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu dan terdapat hubungan timbal balik. Kelompok ini punya pola tertentu sehingga dapat dikatakan membentuk struktur.
Suatu perkumpulan orang bisa dinyatakan sebagai kelompok sosial, seandainya masing-masing anggota menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok. Biasanya terdapat latar belakang serta karakteristik serupa, punya norma, struktur, dan pola perilaku tertentu.
Tahapan Pembentukan Kelompok Sosial
Menurut Bruce Tuckman, salah satu peneliti teori dinamika kelompok, tahap pembentukan kelompok sosial dimulai dari pembentukan (forming), timbulnya konflik (storming), normalisasi (norming), berkinerja (performing), hingga pembubaran (adjourning).
Berikut ini proses pembentukan kelompok sosial, lengkap dengan penjelasannya.
1. Pembentukan (Forming)
Tahap forming adalah tahap di mana setiap anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lain.
Forming ini identik dengan ketidakpastian karena para anggota kelompok masih tidak memahami secara jelas tentang tujuan, objektif kelompok, merasa bingung, menyembunyikan perasaan, serta kurangnya keterlibatan.
2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
Tahap storming ditandai dengan timbulnya kemarahan, rasa menyebalkan, ketidaknyamanan, konflik atau adu pendapat dan kegagalan.
Hal itu disebabkan karena para anggota mulai bekerja, akan tetapi mereka cenderung mempertahankan pendapat mereka sendiri dan menolak segala bentuk batasan yang ditetapkan oleh kelompok terhadap individu mereka.
3. Tahap Normalisasi (Norming)
Tahap ini merupakan tahap terbentuknya suatu hubungan yang lebih dekat antar anggota kelompok, tahap untuk menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat agar dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan.
Tahap norming ditandai dengan adanya peninjauan ulang dan penjelasan terkait dengan tujuan kelompok, muncul persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengarkan pendapat dari anggota lain, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
4. Tahap Berkinerja (Performing)
Performing adalah tahapan di mana para anggota kelompok mampu melakukan kerja sama serta fungsinya masing-masing sesuai struktur. Proses yang sudah sampai tahap ini ditandai dengan rasa kebersamaan, kreatif, percaya diri, inisiatif, dan semangat tinggi.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
Dalam studi sosiologi, pembubaran atau adjourning adalah tahap ketika suatu kelompok sosial yang bersifat sementara. Gambaran sederhananya dapat dipantau dari kelompok kerja yang berhasil menuntaskan tujuan atau tugas.
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Maria Ulfa
Penyelaras: Yuda Prinada