Sejarah Benteng Van Der Wijck Gombong, Kapan Dibangun?

3 hours ago 3

Sejarah Benteng Van Der Wijck menarik diketahui. Sejak masa Kerajaan hingga penjajahan Kolonial Belanda, beberapa wilayah di Jawa Tengah menjadi pusat pemerintahan sekaligus perdagangan.

Oleh karena itu, tidak heran jika banyak peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan yang masih ada hingga saat ini. Benteng ini jadi salah satunya. Benteng ini terletak di Kecamatan Gombong, Jawa Tengah.

Baca Juga: Situs Megalitik Tutari Peradaban Purba di Tanah Papua

Sejarah Benteng Van Der Wijck di Kebumen, Jawa Tengah

Van der Wijck merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di Kebumen, Jawa Tengah. Bangunan bersejarah ini berjarak sekitar 2 km dari Stasiun Gombong, tepatnya di Jalan Sapta Marga No. 100, Sidayu, Gombong. Seperti halnya bangunan bersejarah lainnya, bangunan ini sudah menjadi cagar budaya yang harus kita lestarikan.

Saat ini, bangunan tersebut menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang begitu populer di daerah Kebumen. Tempat ini juga memiliki fasilitas kolam renang, taman bermain, bahkan penginapan untuk pengunjungnya.

Berikut beberapa fakta sejarah bangunan yang begitu mempesona ini. Apabila penasaran, yuk simak selengkapnya dalam uraian di bawah ini.

Sebagai Kantor VOC pada Zaman Kolonial Belanda

Berkaitan dengan era penjajahan Belanda, tentu mendengar kata VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sudah bukan hal yang asing lagi. Kongsi dagang Hindia Timur Belanda pernah menjadikannya sebagai kantornya kala itu. Fakta sejarah benteng Van Der Wijck ini berpengaruh pada perkembangan Gombong yang kini menjadi salah satu kecamatan paling populer di luar Kota Kebumen.

Melansir dari buku Jalur Jelajah Pusaka Gombong (2018), Gombong merupakan kota yang berbasis perdagangan. Awal mulai terbentuknya sekitar abad ke-18, jadi interaksi sosial ekonomi beragam kelompok masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda. Bukti sejarah tersebut meliputi sejumlah bangunan yang terbuat dengan menggabungkan arsitektur China, Eropa dan Jawa.

Dibangun pada Tahun 1818 dengan Nama Forth Cochius

Sejarah Benteng Van Der Wijck berlanjut setelah menjadi Kantor VOC. Bangunan yang berdiri pada tahun 1818 ini beralih fungsi menjadi tempat pertahanan Belanda bernama Forth Cochius. Nama tersebut berasal dari pimpinan perang Belanda yang saat itu melawan pejuang Jogja namanya Frans David Cochius.

Pembangunan bangunan tersebut selesai pada tahun 1844, saat pemerintahan Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip Baron Van der Capellen. Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya bangunan berbentuk segi delapan di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Situs Gua Harimau, Warisan Peradaban Masa Lampau

Tempat bersejarah ini terdiri dari dua lantai dengan lebih dari 32 kamar. Sedangkan untuk luas dapat mencapai 3.606 meter persegi dan empat pintu masuk utama ke dalamnya. Untuk ketinggiannya 9,67 meter dengan cerobong setinggi 3,33 meter.

Beralih Fungsi sebagai Pupillen School

Sejarah juga berkaitan dengan beralih fungsinya Benteng Van Der Wijck tersebut menjadi Pupillen School. Pada 1854-1912, sekolah semi militer ini merupakan sekolah untuk orang-orang Eropa dan anak-anak eurasia hasil pernikahan dengan orang pribumi.

Selanjutnya, namanya berubah menjadi Van der Wijck. Penamaannya dari nama komandan yang berjasa di kemiliteran Belanda. Perubahan fungsi tersebut ikut mempengaruhi area sekitar bangunan, seperti tumbuhnya pemukiman militer.

Penghuni pemukiman ini adalah anggota militer Belanda di daerah Gombong. Selain itu, lengkap pula dengan fasilitas tempat tinggal di luar komplek bangunan bagi TNI dan guru. Ada juga bangunan makam, penjara, pos penjagaan, taman dan rumah sakit.

Sebagai Tempat Pelatihan Anggota PETA Saat Penjajahan Jepang

Fakta lainnya soal sejarah Benteng Van Der Wijck adalah pergeseran fungsi bangunan setelah pendudukan Jepang hadir di Indonesia. Setelah Belanda tergeser oleh pendudukan Jepang, bangunan ini masih berfungsi, namun berubah menjadi tempat pelatihan pasukan tentara Jepang atau Pembela Tanah Air (PETA). Fungsi tersebut masih bertahan hingga mencapai kemerdekaan negara Indonesia.

Lalu, bangunan berfungsi sebagai barak Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) hingga tahun 1980. Bangunan ini masih berhubungan dengan bidang militer, tetapi berubah sebagai rumah tinggal anggota TNI Angkatan Darat sampai tahun 2000.

Saat ini masih terlihat sejumlah bangunan di sekitarnya yang sangat kental dengan nuansa militer. Hal ini termasuk sekolah TK Kartika Gombong serta Kuburan Belanda.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Jailolo Salah Satu Kesultanan di Maluku Utara

Demikian beberapa fakta sejarah Benteng Van Der Wijck yang dapat diketahui. Kini bangunan ini menjadi destinasi menarik para wisatawan yang lengkap dengan sejumlah fasilitas umum. Wisatawan dapat mengunjungi tempat bersejarah ini bersama keluarga sebagai wahana pembelajaran dan rekreasi. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |