tirto.id - Contoh batuan beku bermacam-macam yang bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Sementara jenis batuan beku dikategorikan berdasarkan tempat pembekuannya dan kandungan komposisi kimia.
Batuan merupakan suatu materi padat yang terbentuk melalui proses alami dan umumnya terdiri dari satu atau lebih mineral atau mineraloid. Secara geologis, batuan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, salah satunya adalah batuan beku.
Pengertian batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma atau lava di bawah atau atas permukaan bumi. Lantas, seperti apa ciri ciri batuan beku? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Jenis-Jenis Batuan Beku, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Sebagaimana dikutip dari penjelasan laman Museum Gunungapi Merapi, jenis jenis batuan beku dibedakan menjadi dua macam, yakni berdasarkan tempat pendinginannya atau pembekuannya dan berdasarkan kandungan Silikon Dioksida (SiO2).
A. Berdasarkan Tempat Pendinginannya atau Pembekuannya
Mengenai batuan beku yang berdasarkan tempat pendinginannya atau pembekuannya terdiri dari tiga jenis, yakni batuan beku dalam, batuan beku luar, dan batuan beku korok. Berikut ini penjelasannya masing-masing.
1. Batuan Beku Dalam
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian batuan beku dalam, ciri-ciri, dan contohnya.
Pengertian Batuan Beku Dalam
Pengertian batuan beku dalam adalah suatu jenis batuan yang terbentuk pada kedalaman yang signifikan di bawah permukaan bumi, yakni dalam kisaran 15-50 km, akibat proses pembekuan magma.
Magma berupa cairan silikat kental dari larutan silikat pijar dan terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi (1.500 - 2.5000 C), serta bersifat mudah bergerak. Berada di kerak bumi bagian bawah, magma yang tidak bisa mencapai permukaan akan membeku menjadi batuan beku dalam (intrusif/plutonik).
Dikutip dari Jurnal TEKTRIKA, Vol. 4, No. 1 (2019), proses pembentukan batuan beku dalam melibatkan pendinginan magma dengan tingkat kecepatan yang sangat lambat, bisa mencapai jutaan tahun.
Jenis proses pembentukan batuan ini menghasilkan batuan yang memiliki ukuran besar. Selain itu, batu beku dalam umumnya memiliki tekstur kasar. Komposisi batuan tersusun oleh kristal yang berkembang sempurna.
Batuan beku dalam cenderung lebih kasar dibandingkan batuan beku luar. Batuan beku dalam jarang memperlihatkan struktur vaskular atau memiliki lubang-lubang gas.
Ciri Ciri Batuan Beku Dalam
Adapun detail ciri ciri batuan beku dalam atau batuan beku plutonik (batuan beku intrusif) adalah sebagai berikut:
- Batuan beku dalam terbentuk dari pendinginan magma
- Batuan beku dalam dapat berkomposisi dengan semua jenis magma
- Batuan beku dalam mengalami proses kristalisasi dalam waktu amat panjang
- Batuan beku dalam mengalami pembekuan jauh di dalam permukaan bumi
- Batuan beku dalam memiliki satu tekstur batuan yaitu fanerik
- Batuan beku dalam bertekstur kristalin
- Batuan beku dalam berstruktur masif
- Batuan beku dalam memiliki butiran lebih
- Batuan beku dalam jarang memperlihatkan struktur vesikular (punya lubang-lubang gas)
Contoh Batuan Beku Dalam
Muzani dalam buku Panduan Identifikasi Batuan (2017) menyebutkan beberapa contoh batuan beku dalam antara lain batu granit, diorit, gabro, dan peridotit. Sesuai dengan ciri batuan beku dalam, jenis-jenis batuan tersebut memiliki tekstur yang kasar.
Manfaat batu beku dalam dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai bahan bangunan. Batuan beku dalam, seperti granit, diorit, dan gabro, digunakan menjadi bahan bangunan dasar dan pondasi, biasanya di konstruksi jalan.
Selain manfaat langsung untuk kehidupan sehari-hari, batuan beku dalam juga menjadi sumber daya penting dalam industri pertambangan, konstruksi, hingga produksi bahan bangunan atau hiasan.
Berikut daftar 10 contoh batuan beku dalam:
- Granit
- Gabbro (gabro)
- Diorit (diorite)
- Peridotit
- Granodiorit
- Sianit (syenit)
- Dunit
- Pegmatit (pegmatite)
- Diabas
- Adamelit
2. Batuan Beku Luar
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian batuan beku luar, ciri-ciri, dan contohnya.
Pengertian Batuan Beku Luar
Batuan beku luar juga disebut sebagai batuan beku ekstrusif atau batuan vulkanik. Adapun pengertian batuan beku luar adalah jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma atau lava di atas permukaan bumi.
Dalam proses pembentukan batuan beku luar, magma mendingin dan mengeras lebih cepat daripada saat terbentuknya batuan beku dalam. Sebab, magma yang mencapai permukaan bumi melalui celah atau letusan gunung api bisa membeku lebih cepat dibandingkan saat lava masih di kedalaman bumi.
Dibandingkan dengan batuan beku dalam, batuan beku luar cenderung memiliki kristalisasi mineral yang kurang sempurna karena proses pendinginannya yang terjadi secara cepat di permukaan bumi. Sebagai contoh, batu lelehan atau efusif juga termasuk dalam kategori batuan beku luar.
Batuan beku luar yang muncul di sekitar permukaan bumi mengalami pendinginan yang sangat cepat. Hal tersebut berdampak pada tidak adanya waktu untuk pembentukan kristal. Sebagai hasilnya, struktur batuan beku ekstrusif dikategorikan sebagai amorf.
Mengkaji batuan beku luar berguna untuk memperdalam pemahaman atas siklus batuan. Pengetahuan tentang jenis jenis batuan beku luar dapat dipakai dalam berbagai konteks, seperti penelitian geologi, industri konstruksi, dan memahami aktivitas vulkanis di suatu wilayah.
Ciri-Ciri Batuan Beku Luar
Mengenai ciri ciri batuan beku luar (ekstrusif) secara umum adalah sebagai berikut:
- Batuan beku luar memiliki butiran atau komposisi kristal yang halus (amorf)
- Batuan beku luar memiliki tekstur lebih halus daripada batuan beku dalam
- Batuan beku luar memiliki banyak chilled di bagian bawah
- Batuan beku luar memiliki efek bakar di bagian bawah
- Batuan beku luar memiliki vesikuler amigdaloidal di bagian atas
- Batuan yang dilewati tidak terdeformasi
Contoh Batuan Beku Luar
Masih mengutip buku Panduan Identifikasi Batuan (2017), banyak contoh batuan beku ekstrusif atau batuan beku luar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti andesit, obsidian, batu apung, dan basalt.
Batu obsidian sebagai salah satu contoh batuan beku luar memiliki tekstur kaca yang dihasilkan oleh pendinginan sangat cepat, serta basalt yang umumnya ditemukan di daerah vulkanis aktif.
Obsidian merupakan batuan beku amorf yang terbentuk dari pendinginan lava yang terjadi dalam waktu cepat. Batu obsidian sering dimanfaatkan untuk pembuatan alat tajam dan perhiasan.
Contoh batuan beku luar lainnya, batu apung kerap berguna jadi bahan di industri konstruksi ringan dan sebagai elemen dekoratif. Batu apung termasuk batuan beku ringan, terbentuk dari lava dengan kandungan gas yang tinggi.
Adapun andesit adalah batuan beku luar yang memiliki tekstur antara kasar dan halus. Andesit sering digunakan sebagai bahan konstruksi, terutama untuk pondasi konstruksi jalan.
Contoh batuan ekstrusif terakhir, yakni basalt, umumnya digunakan sebagai bahan bangunan jalan dan campuran beton. Basalt termasuk contoh batuan beku luar berwarna hitam gelap.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini daftar 10 contoh batuan beku luar:
- Obsidian
- Batu apung atau pumice
- Andesit
- Basalt
- Riolit
- Dasit
- Trakit
- Breksi vulkanik
- Anglomerat
- Pitchstone
3. Batuan Beku Korok
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian batuan beku korok, ciri-ciri, dan contohnya.
Pengertian Batuan Beku Korok
Batuan beku korok adalah jenis batuan terbentuk dari magma yang membeku di dalam celah atau retakan di dalam bumi. Proses pembekuannya terjadi lebih dekat ke permukaan dibandingkan dengan batuan beku dalam.
Karena lokasinya yang lebih dekat ke permukaan, magma di batuan ini mengalami pendinginan yang lebih cepat. Akibatnya, proses pengkristalan tidak berlangsung sempurna.
Hasilnya, batuan beku korok dapat memiliki variasi ukuran kristal, mulai dari kristal besar, kristal kecil, hingga ada yang tidak mengkristal sama sekali, seperti material amorf.
Ciri-Ciri Batuan Beku Korok
Sementara untuk ciri-ciri batuan beku korok antara lain sebagai berikut:
- Tersusun dari kristal-kristal halus dan juga kristal kasar (porfiri)
- Sedikit terdapat butiran gas
- Berbutir sedang
Contoh Batuan Beku Korok
Adapun beberapa contoh batuan beku korok ialah sebagai berikut:
- Porfiri granit
- Porfiri gabbro
- Porfiri syenit
- Granit fosfir
B. Berdasarkan Kandungan Silikon Dioksida (SiO2)
Adapun batuan beku yang berdasarkan kandungan SiO2 terdiri dari empat jenis, yakni batuan beku ultra basa, batuan basa, batuan beku dasit, dan batuan beku asam. Berikut ini penjelasan dan contohnya masing-masing.
- Batuan beku ultra basa adalah jenis batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45 persen. Mengenai contoh batuan beku ultra basa ialah batu basalt.
- Batuan beku basa adalah jenis batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 45 persen hingga 52 persen. Adapun contoh batuan beku basa ialah batu andesit.
- Batuan beku intermediate adalah jenis batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 52 persen sampai 66 persen. Mengenai contoh beku intermediate ialah batu dasit.
- Batuan beku asam adalah jenis batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66 persen. Adapun contoh batuan beku asam ialah batu riolit.
Manfaat Batuan Beku
Mempelajari batuan beku tidak hanya membantu memahami sejarah geologi suatu wilayah, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang signifikan.
Seperti yang dijelaskan oleh Sucipto Hariyanto dkk dalam buku Lingkungan Abiotik: Jilid 1 (Airlangga University Press, 2019), pengetahuan tentang batuan beku sangat berguna dalam pencarian bahan tambang atau mineral berharga.
Sebagai contoh, emas (Au) dan timah (Sn) umumnya ditemukan pada batuan asam, sementara intan dan nikel (Ni) sering terdapat dalam batuan ultra basa. Asbes juga berasal dari batuan beku ultra basa.
Sementara itu, tembaga (Cu) lebih sering ditemukan pada batuan andesit, yang banyak dijumpai di Pulau Jawa. Kaolin terbentuk dari pelapukan granit, sedangkan tanah pertanian yang membutuhkan natrium dapat memperoleh suplai dari batuan intermediet.
Kembali mengutip penjelasan laman Museum Gunungapi Merapi, berikut adalah beberapa manfaat batuan beku:
- Batu apung: Digunakan untuk menghaluskan kayu, sebagai bahan pengisi dalam industri, serta sebagai isolator suhu tinggi.
- Obsidian: Dahulu digunakan sebagai alat pemotong atau ujung tombak, kini sering dijadikan bahan kerajinan.
- Granit: Banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
- Basalt: Digunakan dalam industri poles serta sebagai material bangunan dan pondasi (gedung, jalan, jembatan).
- Diorit: Dimanfaatkan sebagai batu ornamen dinding dan lantai serta bahan bangunan dekoratif.
- Andesit: Dipakai untuk membuat nisan, cobek, arca, dan juga sebagai bahan utama pembuatan candi.
- Gabro: Sering digunakan sebagai material pelapis dinding, mirip dengan marmer.
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis