Aliansi BEM SI Bawakan Cotton Bud untuk Jokowi saat Unjuk Rasa

4 weeks ago 5

tirto.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024). Mereka membawa hadiah kapas bertangkai dibentuk seperti cotton bud untuk Presiden Joko Widodo dalam aksinya.

Katanya, cotton bud itu diberikan pada Jokowi untuk membersihkan telinganya, yang selama ini tak pernah mendengar suara rakyat. Mereka juga menuntut tanggung jawab dari Jokowi atas 10 tahun kepemimpinannya yang dianggap gagal.

Awalnya, mereka ingin melakukan aksi di depan Istana Presiden, namun, mereka ditahan oleh pihak kepolisian di depan Patung Kuda.

Aksi ini awalnya, berjalan dengan tertib, pihak kepolisian juga membuka setengah jalan, sebelah kiri untuk para massa aksi dan sebelah kanan untuk para pengendara lewat.

Lalu lintas terlihat ramai lancar, memang agak tersendat, tapi para pengendara tetap bisa lewat sambil diarahkan pihak kepolisian.

Setelah beberapa perwakilan BEM dari beberapa kampus melantunkan orasi di atas mobil komando, mereka memaksa maju ke depan barikade polisi, namun malah terjadi kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian.

Mereka saling dorong, namun, tak lama setelah itu, mereka kembali tertib dan mulai melakukan orasi lagi.

Pada pukul 18.00 WIB kepolisian memberikan imbauan pada para mahasiswa untuk mundur dan melanjutkan aksinya besok pagi.

Namun, para masiswa malah maju ke depan barikade polisi. Mereka menyampaikan sikap atas tuntutan yang dibawa, sembari menitipkan cotton bud raksasa, untuk diberikan pada Jokowi.

Aksi Mahasiswa BEM SISejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), melakukan aksi di depan patung kuda, jalan medan merdeka barat, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024). (Tirto.id/Auliya Umayna)

"Kami kecewa, dengan apa yang dilakukan oleh aparat, oleh apa yang dilakukan oleh para elitis-elitis, para oligarki-oligarki," kata Farras Raihan, seorang koordinator aksi yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta.

"Presiden Jokowi menginjak-nginjak demokrasi, menginjak-nginjak rakyat, bagaimana di akhir periodenya, di penghujung periodenya, dia semakin menjatuhkan, semakin menyakiti rakyat," teriak Farras, menggunakan toa.

Katanya, mereka akan kembali melakukan aksi dengan membawa massa yang lebih banyak dan mengajak juga seluruh elemen masyarakat.

"Mari kita gunakan cotton bud yang super besar ini untuk membersihkan curek-curek kebobrokan, curek-curek yang sangat bau, curek-curek kebusukan. Curek-curek yang sangat bau, curek-curek kebusukan, yang mana mungkin curek itu bisa saja becek dan kuning, bisa saja becek dan bau, tapi kalau ini pasti baunya adalah bau yang busuk," tambah Farras.

Setelah menyatakan sikap dan melemparkan cotton bud raksasa ke barisan polisi, mereka diberi peringatan pertama untuk segera mundur.

Tak kunjung balik kanan, para mahasiswa kembali bentrok dengan aparat kepolisian. Mereka saling berteriak dan menunjuk.

Terlihat ada seorang perempuan yang berusia lanjut, turut menghadap polisi yang memukul para massa aksi.

Tak sampai situ, mereka juga mundur secara perlahan ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan, sempat terjadi beberapa kali cekcok antara kedua pihak.


tirto.id - Politik

Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Bayu Septianto

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |