Apa itu Muscle Memory? Ini Cara Kerja dan Tips Melatihnya

3 weeks ago 7

tirto.id - Pernahkah Anda mengambil sebuah gitar, lalu jari-jari memainkan berbagai chord dengan lincah tanpa melirikkan ekor mata. Lalu ingat kembali, bahwa dulu untuk memainkannya, maka harus mengamati jari berulang kali hanya untuk sekadar memainkan chord dasar.

Lalu, pernahkah berpikir bagaimana lihainya Anda saat mengendarai sepeda motor, tanpa takut lagi untuk terjatuh seperti saat pertama kali belajar mengendarai motor dulu.

Atau sekadar menali sepatu, mungkin saat ini Anda bisa melakukannya dengan mata terpejam. Nah, aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan di luar kepala tersebut, dinamakan muscle memory.

Apa itu Muscle Memory?

Menurut kamus Cambridge, muscle memory adalah kemampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tanpa berpikir. Muscle memory dapat dipelajari dengan mengulang suatu gerakan berkali-kali.

Dilansir Science of Sports, muscle memory bukan sepenuhnya soal otot, kendati secara harfiah kata ‘muscle’ dalam bahasa Indonesia berarti otot. Namun ada peran otak dalam penciptaan muscle memory.

Muscle memory merupakan proses kompleks yang melibatkan otak dan otot serta sistem saraf tubuh. Biasanya, muscle memory berkaitan dengan kemampuan motorik manusia. Jika sudah mengetahui apa itu muscle memory, lantas bagaimana muscle memory dapat bekerja?

Cara Kerja Muscle Memory

Muscle memory adalah hasil interaksi yang antara neuron, otot, dan latihan. Muscle memory bisa tertanam dalam kompleksitas otak dan tubuh manusia. Dalam muscle memory, melakukan suatu gerakan secara berulang kali dapat mengaktifkan neuron di bagian otak tertentu.

Kemudian, cara tersebut menciptakan jalur saraf baru antara sistem saraf pusat dan otot yang digerakan. Setelah membangun muscle memory, seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa harus selalu memikirkan suatu geraran secara sadar.

Muscle memory memastikan bahwa manusia tidak perlu mempelajari kembali cara melakukan sesuatu dari awal.

Dalam kasus atlet misalnya, seorang pegulat mungkin bisa dengan cepat melakukan gerakan menghindar saat diserang lawan.

Namun demikian, tidak seluruh kemampuan mengingat itu akan terkunci sepenuhnya. Karena otot dan jalur saraf mereka akan melemah karena tidak digunakan. Ada kalanya, seorang pegulat tidak selincah biasanya, jika terlalu lama absen dalam latihan.

Lalu, apakah muscle memory bisa hilang? Jawabannya tergantung pada frekuensi, durasi latihan, dan efektivitasnya. Jika suatu keterampilan tidak dilatih, koneksi saraf terkait dapat mengalami kerusakan. Hal itu menyebabkan penurunan muscle memory. Keterampilan yang kompleks biasanya lebih mudah hilang daripada gerakan sederhana.

Faktor lain ialah soal usia dan perbedaan kemampuan individu. Namun di sisi lain, muscle memory yang melemah sebenarnya dapat diaktifkan kembali atau dipelajari kembali lebih cepat daripada pembelajaran awal melalui latihan yang konsisten.

Cara Melatih Muscle Memory

Muscle memory bisa dimiliki seseorang atau bisa kembali diaktifkan jika sudah terlalu lama tidak menggunakannya, dengan cara melakukan latihan. Bagi Anda yang ingin mengasah muscle memory, bisa mempertimbangkan cara bagaimana memori otot terbentuk? Berikut ini cara melatih muscle memory:

  • Konsistensi: Lakukan latihan yang konsisten merupakan kunci untuk meningkatkan daya ingat dalam muscle memory. Melakukan latihan atau gerakan secara teratur dapat membantu otak menyimpan informasi keterampilan motorik dan beradaptasi dengannya.
  • Fokus pada teknik: Fokuskan latihan pada teknik yang tepat, penting dilakukan saat mencoba meningkatkan daya ingat otot. Hal ini dapat membantu otak menyimpan informasi keterampilan motorik yang benar.
  • Visualisasikan: Memvisualisasikan pelaksanaan latihan atau gerakan dapat membantu meningkatkan memori otot.
  • Istirahat: Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk pemulihan dan pertumbuhan muscle memory. Istirahat memungkinkan tubuh memperbaiki dan menumbuhkan serat otot, yang dapat meningkatkan muscle memory.

Tips Melatih Muscle Memory

Tidak ada patokan pasti berapa kali seseorang harus berlatih untuk menciptakan muscle memory. Hal itu tergantung pada sejumlah faktor seperti kompleksitas keterampilan, perbedaan individu, dan kualitas pengulangan. Gerakan sederhana pada dasarnya memerlukan lebih sedikit pengulangan.

Adapun latihan yang tepat dan terkontrol, bisa meningkatkan efektivitas. Jangan lupakan, bahwa faktor seperti genetika, usia, dan tingkat kebugaran, juga mempengaruhi kemampuan individu. Namun yang jelas, latihan konsisten dan berulang, dapat membantu memperkuat jalur saraf dalam muscle memory.


tirto.id - Kesehatan

Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dhita Koesno

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |