Bantah Lakukan Penekanan ke Pelajar yang Nekat Lompat ke Citanduy, Pemuda Kota Banjar Ini Angkat Bicara

9 hours ago 3

harapanrakyat.com,- Apid Awaludin, seorang pemuda asak Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari yang diduga melakukan penekanan terhadap R (17) pelajar yang nekat lompat ke sungai Citanduy, Kota Banjar, angkat bicara.

Apalagi isu tekanan dan pembullyan tersebut saat ini menjadi perbincangan publik. Banyak yang menduga anggota Wanoja Jajaka Budaya Jabar tahun 2024 tersebut menjadi penyebab nekatnya R melompat ke sungai Citanduy yang deras.

Menanggapi hal itu, Apid membantah semua tuduhan itu. Ia mengungkapkan awalnya kenal dengan korban saat menjadi juri pemilihan Mojang Jajaka Remaja di SMAN 2 Banjar.

Saat itu, korban juga ikut menjadi salah satu pesertanya. Dari situ, ia mulai kenal dan berkomunikasi dengan korban hanya sebatas teman.

“Awal kenalnya juga di situ saat saya menjadi juri. Saat itu R adalah salah satu peserta dalam pemilihan Mojang Jajaka Remaja di SMAN 2 Banjar,” kata Apid, Kamis (13/3/2025) lalu.

Menurutnya, ia bisa berkomunikasi melalui aplikasi pesan Whatsapp karena korban pertama yang mulai mengirimkan beberapa dokumentasi kegiatan pada saat itu.

Bantah Melakukan Penekanan ke R

Ia menjelaskan, terkait isu tekanan terhadap korban, Apid mengaku pernah memberikan saran agar korban melanjutkan ke pemilihan Mojang Jajaka Remaja tingkat Kota Banjar.

“Tapi dia bilangnya malas dan lebih baik tidur. Jadi kalau bilang ada tekanan dari saya itu, dari mana?,” jelasnya.

Singkat cerita, terakhir ia sempat ngabuburit bareng dengan korban pada Senin (10/3/2025) lalu, dan makan di salah satu restoran mie yang ada di Kota Banjar.

Ia menyebut, saat bertemu dengan korban untuk berbuka puasa tidak terlihat adanya tanda-tanda aneh dan berjalan biasa saja.

“Sebelum ketemu untuk ngabuburit, R sempat pergi ke Majenang, Jawa Tengah. Bilangnya berburu makan untuk adiknya. Saat chat itu ia sempat kirim video yang hanya sekali lihat, posisi dia itu sudah ada di Majenang,” terangnya.

Selain itu, korban juga sempat memberitahu rencananya akan pergi ke gunung. Saat itu, Apid hendak ingin ikut dengan rencananya, namun mendapatkan penolakan dari R.

“Saya bilang jauh banget ke Majenang, nggak sekalian aja ke Tasikmalaya. Terus dia balas katanya sudah ada rencana untuk pergi ke gunung, tapi melarang saya untuk tidak ikut karena takut temannya bertanya-tanya. Setelah itu, dia kirim stiker dengan kata-kata saatnya pergi,” ungkapnya.

Kemudian, saat bertemu untuk ngabuburit ke Kota Banjar, mereka sempat berhenti di salah satu minimarket hingga waktu berbuka puasa.

Saat itu, korban bercerita bahwa R sudah mati rasa kepada semua orang, dan susah berteman dengan orang lain. Namun, saat itu Apid memberikan motivasi agar tidak menjadi seperti itu.

“Pulang makan mie itu kan ke rumah saya dulu, dan R langsung pulang. Terus saya chat kalau sudah sampai rumah minta kasih kabar. Saya kalau main sama anak Paskibra atau siapapun selalu minta kabarin biar saya juga jongjon, dan ketika akan pergi main juga saya suka tanya sudah izin ke orang tua atau belum,” paparnya.

Terakhir Komunikasi

Keesokan harinya, ketika Apid mengirimkan pesan untuk memastikan keadaan korban, pesan tersebut tidak tersampaikan karena nomornya sudah tidak aktif.

Kemudian, pada Selasa (11/3/2025) sore hari, ia mendapatkan informasi bahwa korban telah nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai Citanduy.

“Setelah pulang buka itu tidak ada komunikasi lagi sampai akhirnya pas sore ditelepon, ngapain anak saya katanya dan itu suara ibunya kemungkinan. Saya juga kaget dengan informasi yang katanya ngebully dan sebagainya,” ucapnya.

Bahkan, sampai saat ini ia menjadi sasaran netizen yang menyerbu komentar di akun media sosial pribadinya.

Karena ia merasa tidak melakukan penekanan seperti tuduhan publik ke dirinya, ia pun mengklaim memiliki bukti-bukti percakapan dengan R selama ini.

Sementara itu, pihak keluarga korban sendiri sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi dan masih dalam keadaan berduka atas kepergian anaknya.

Kasat Reskrim Polres Kota Banjar, Iptu Heru Samsul Bahri mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait hal tersebut.

“Belum, nanti kita cek dulu ke Polsek jajaran,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |