Danau Bacan Sukabumi merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menarik dan patut Anda kunjungi. Keindahan danau dengan air berwarna hijau kebiruan menjadi daya tarik utama. Alhasil banyak wisatawan, bahkan dari luar daerah, datang untuk menikmati pesona alamnya.
Baca Juga: Sejarah Situ Cikaret Bogor Beserta Mitos dan Daya Tariknya
Namun, sebelum dikenal luas sebagai objek wisata, Danau Bacan menyimpan sejarah menarik di balik keindahannya. Awalnya, kawasan ini bukanlah danau alami, melainkan bekas lokasi penambangan batu. Seiring waktu, lubang bekas galian tersebut terisi air dan berubah menjadi danau dengan tampilan yang eksotis. Pengunjung yang datang tidak hanya bisa menikmati view alam, tetapi juga menelusuri kisah di balik terbentuknya danau ini sebagai bagian dari pengalaman berwisata.
Kisah di Balik Danau Bacan Sukabumi
Sukabumi merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan berbagai keunikan. Daerah ini tentu juga memiliki destinasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Danau Bacan ini.
Danau Bacan merupakan wisata yang sangat terkenal di Sukabumi dan sekitarnya. Wisatawan lokal hingga mancanegara banyak yang berkunjung kesini. Keindahan alam menjadi daya tarik utamanya.
Selain terkenal sebagai Danau Bacan, area ini juga memiliki nama lain Danau Dano. Lokasi wisata ini berada di kawasan Cikembar, Sukabumi. Pemandangan alam yang memukau ini selalu berhasil menarik perhatian.
Sejarah Terbentuknya Danau Bacan
Danau Bacan di Sukabumi adalah sebuah danau buatan yang terbentuk dari bekas lokasi pertambangan batu hijau di Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat. Aktivitas pertambangan tersebut berakhir sekitar tahun 2014. Setelah itu cekungan bekas galian tambang mulai terisi air hujan sehingga membentuk danau dengan warna air hijau toska yang khas, mirip warna batu bacan yang menjadi asal nama danau ini.
Sebelum menjadi danau, lokasi ini merupakan area eksplorasi batu hijau oleh perusahaan tambang. Air di danau ini bukan berasal dari mata air atau sungai, melainkan murni dari air hujan yang mengisi cekungan bekas tambang tersebut. Keunikan warna air dan tebing batu kuarsa yang mengelilingi danau menciptakan pemandangan eksotis dan memikat, yang kemudian menarik banyak wisatawan, terutama anak muda yang tertarik dengan spot foto instagramable.
Fenomena kemunculan danau ini menjadi viral di media sosial sejak sekitar tahun 2012 dan kembali ramai jadi perbincangan pada tahun 2024 lalu. Hal itu menjadikannya salah satu destinasi wisata alam unik di Sukabumi meskipun belum menjadi objek wisata resmi dengan fasilitas lengkap. Fasilitas yang tersedia di sekitar danau antara lain mushola, kamar mandi, penginapan, dan area parkir.
Penyebab Warna Air yang Unik
Seperti penjelasan sebelumnya, warna air di danau ini menjadi daya tarik utama untuk pengunjung. Tentu banyak yang penasaran bagaimana air ini memiliki warna yang mencolok.
Baca Juga: Gedong Cai Tjibadak, Pusat Distribusi Air Bandung Berusia 1 Abad Lebih
Pada dasarnya, warna air di Danau Bacan ini bukan tiba-tiba hijau tosca. Warnanya berasal dari sebuah bebatuan yang ada di dalam danau. Dari sejarahnya, Danau Bacan awalnya adalah tempat penambangan batu hijau.
Dari berbaturan tersebut, air terpapar langsung oleh terik matahari. Akhirnya, warnanya berubah menjadi hijau layaknya batu bacan. Jadi, ini bukanlah hal mistis atau lain sebagainya. Air yang ada di danau ini juga alami dari hujan selama bertahun-tahun.
Karena warnanya ini, pengunjung menghindari untuk berenang di area danau. Dikhawatirkan air memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Jadi, kebanyakan pengunjung hanya akan berfoto dan menikmati pemandangan alamnya saja.
Terkenal dari Media Sosial
Seperti kebanyakan wisata alam populer, Danau Bacan Sukabumi ini juga semakin terkenal berkat media sosial. Beberapa pengunjung membagikan momen mereka saat berada di danau ini. Setelah itu, postingannya trending di media sosial.
Siapapun pasti akan penasaran dengan danau ini karena keindahannya. Salah satu yang dicari saat berkunjung adalah berfoto atau mengambil video di sekitar danau. Danaunya memang tidak terlalu luas, namun membawa keindahan yang luar biasa.
Di sekitar danau masih ada perbukitan yang menambah kesan keindahan. Para pengunjung harus menyiapkan kamera saat berkunjung ke sini. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan salah satunya adalah risiko longsor.
Area danau ini sebelumnya adalah tempat galian tambang. Perbukitan di sekitar danau bisa sangat longsor. Jadi, selalu waspada dan perhatikan sekitarnya.
Danau Bacan buka selama 24 jam setiap harinya untuk para pengunjung. Harga masuknya juga sangat murah, yakni hanya perlu membayar parkir. Pengunjung dengan mobil perlu membayar Rp 5.000 dan motor Rp 2.000.
Hal itu membuat Danau Bacan selalu ramai pengunjung. Lokasi ini cocok untuk Anda kunjungi bersama teman atau keluarga tanpa perlu membayar harga tiket yang mahal. Pengguna bisa bersantai, piknik, hingga berfoto di sekitar danau.
Baca Juga: Sejarah Leuwigajah Cimahi dan Kaitannya dengan Sultan Palembang
Itulah sejarah Danau Bacan Sukabumi yang sebenarnya. Siapa sangka area tambang yang sudah terbengkalai kini menjadi destinasi wisata yang sangat indah. Semua orang kini bisa berkunjung ke Danau Bacan dengan mudah karena mudah dijangkau dan tidak perlu membeli tiket masuk yang mahal. (R10/HR-Online)