harapanrakyat.com,- Warga Dusun Padomasan, Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis mengeluhkan pencemaran udara dari kandang peternakan ayam. Lokasi kandang tersebut berada di Cibango, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.
Tak hanya bau menyengat di wilayah perbatasan desa yang membuat warga terganggu, meningkatnya persebaran lalat di wilayah Padomasan juga menjadi sorotan warga.
Sanyan, warga sekitar mengatakan, aroma bau busuk dan menyengat tersebut bersumber dari kandang ayam di desa sebelah yang persisnya di seberang anak sungai Cikawasen.
“Sudah lama bau busuk dan menyengat. Ini menyerang pemukiman kami di sini. Selain itu serangan lalat pun kerap terjadi dan mengganggu kesehatan warga. Pokoknya baunya ini sangat mengganggu kami di sini” katanya kepada HR Online, Kamis (17/04/2025).
Kotoran dari Kandang Peternakan Ayam Diduga Dibuang ke Sungai
Warsito, warga lainnya juga mengungkapkan hal senada. Ia pun menduga pengelola kandang ayam membuang limbah kotoran ayam ke anak sungai Cikawasen. Sehingga dari aktivitas itu menimbulkan bau busuk, bahkan mencemari aliran sungai.
“Saya sudah beberapa kali melihat para pegawai membuang kotoran langsung ke sungai. Itu dari dalam karung langsung dibuang ke sungai. Jadi ya begini jadinya bau ke lingkungan kami,” terangnya.
Warsito juga mengaku sempat melihat langsung ke lokasi kandang ayam tersebut. Dari penglihatannya, peternakan ayam petelur itu sangat besar dan menghasilkan limbah yang jumlahnya sangat banyak.
“Katanya sih itu peternakan ayamnya lebih dari 20 ribu ekor. Dan ketika saya melihat ke lokasi, waduh di kolong kandang itu banyak sekali tumbuh belatung juga. Pantas saja baunya sampai nyesek ke wilayah kami di sini,” terangnya.
Sementara itu, Ketua RT 30 Saidin membenarkan jika sudah hampir 6 bulan warga di lingkungan tersebut mengalami gangguan udara serta serangan lalat.
“Warga di sini saat ini tengah mengeluh, Pak. Sudah baunya minta ampun sampai sesak ke dada, lalat juga kini jadi banyak dan selalu mengganggu dan menyerang makanan. Pokoknya lingkungan jadi tidak sehat sekarang,” jelasnya.
Warga Protes
Dengan kondisi itu, sambungnya, warga di lingkungan sudah membuat pernyataan keberatan dengan membubuhkan tanda tangan. Harapannya agar pemerintah desa setempat bisa membantu mencari solusi atas masalah ini.
Selain itu, warga berharap keluhan itu sampai pada pemilik peternakan. Sebab, selama ini tidak pernah ada sosialisasi.
“Mungkin karena kandangnya di desa tetangga. Padahal kami yang paling dekat, hanya terhalang anak sungai saja,” katanya.
Saidin juga berharap, Pemerintah Desa Purwasari dan Desa Sindangjaya agar segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Bila perlu Dinas Lingkungan Hidup dari dua kabupaten, yaitu Ciamis dan Pangandaran segera turun tangan. Apalagi ini kan pencemaran lingkungan, terutama udara yang baunya mengganggu sekali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kades Purwasari Dede Kuswanto mengaku sudah mendapatkan informasi terkait keluhan warganya itu. Meski mereka sudah menggalang tanda tangan sebagai bentuk protes, namun pihaknya belum menerima surat pernyataannya.
“Suratnya belum saya terima. Walaupun begitu, kami akan berusaha secepatnya berkoordinasi dengan Desa Sindangjaya, apalagi warga kami yang terkena dampaknya,” kata Dede.
Hingga berita ini tayang, HR Online belum mendapatkan tanggapan dari pemilik peternakan yang ada di Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya tersebut. (Suherman/R6/HR-Online)