Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67

2 days ago 22

Surat Al Mu min atau yang juga kita kenal sebagai Surat Ghafir, merupakan surat ke-40 dalam Al Quran. Al Mu min ini termasuk dalam golongan Makkiyah, yaitu surat yang turun di Makkah. Surat ini memuat banyak penjelasan tentang keesaan Allah SWT, tanda-tanda kekuasaan-Nya, serta peringatan bagi orang-orang yang menolak kebenaran. Salah satu ayat yang menarik untuk dikaji adalah kandungan surat Al Mu Min ayat 67.

Baca Juga: Kandungan Surat Yunus Ayat 5, Tanda-Tanda Kebesaran Allah dalam Penciptaan Alam

Ayat tersebut menggambarkan tahapan-tahapan kehidupan manusia. Ya, ayat ini menjadi bukti nyata atas kekuasaan dan kebijaksanaan Allah SWT dalam menciptakan dan mengatur kehidupan manusia sejak awal hingga akhir.

Berikut adalah bunyi Surat Al Mu min ayat 67:

Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67

Huwallażī khalaqakum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min ‘alaqatin ṡumma yukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum ṡumma litakụnụ syuyụkhā, wa mingkum may yutawaffā ming qablu wa litablugū ajalam musammaw wa la’allakum ta’qilụn.

Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah. Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(Nya).” QS. Al Mu Min ayat 67.

Isi kandungan Surat Al Mu Min ayat 67 di atas memiliki makna yang mendalam. Tentunya mengenai proses penciptaan manusia dan tahapan paling penting yang juga menunjukkan kekuasaan serta hikmah dari Allah SWT.

Proses Penciptaan Manusia

Allah SWT memulai penjelasan dalam ayat ini dengan menyatakan bahwa manusia tercipta dari tanah, yang merupakan pengingat akan asal mula manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS. Dari tanah inilah Allah memulai penciptaan manusia, sebagai awal dari proses yang luar biasa. Setelah itu, manusia melalui tahapan-tahapan biologis. 

Mulai dari air mani (nutfah), kemudian berubah menjadi segumpal darah (‘alaqah), hingga akhirnya berkembang menjadi janin dan lahir sebagai bayi. Semua proses ini terjadi di dalam rahim dengan sangat teliti dan sempurna, sesuai dengan kehendak dan ketetapan Allah SWT.

Makna yang terkandung dalam tahapan ini sangat dalam. Dia menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki kuasa sedikit pun atas proses penciptaannya. Dari bentuk awal yang amat sederhana hingga menjadi makhluk yang sempurna. Semuanya merupakan manifestasi dari kekuasaan, kebijaksanaan, dan kasih sayang Allah SWT.

Oleh karena itu, ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap rendah hati. Apa pun yang kita miliki, baik kekuatan, kepandaian, maupun kedudukan, bukanlah hasil dari kemampuan kita sendiri, tetapi semata-mata karunia dari Allah. Maka, kesombongan tidak pantas dimiliki oleh manusia, yang hakikatnya berasal dari tanah dan melalui proses yang penuh kelemahan.

Tahap Kehidupan Manusia di Dunia

Dalam kandungan Surat Al Mu Min ayat 67, setelah lahir sebagai bayi, manusia melalui masa pertumbuhan dan perkembangan hingga mencapai usia dewasa. Pada masa ini, tubuh dan pikiran manusia mencapai kematangan, dan mereka mampu untuk mandiri dalam berpikir dan bertindak. Setelah masa dewasa, manusia akan melalui tahapan usia tua, di mana kekuatan fisik mulai menurun.

Baca Juga: Kandungan Surat Al Hasyr Ayat 22, Allah Maha Tahu

Proses ini adalah kenyataan yang tidak dapat manusia hindari. Ayat ini memberikan pemahaman bahwa hidup manusia itu penuh dengan perubahan, dari lemah menjadi kuat, dan kemudian kembali lemah. Ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia di dunia bersifat sementara, dan tidak ada yang abadi.

Waktu Kematian yang Berbeda

Allah juga menyebutkan di dalam kandungan Surat Al Mu Min ayat 67 bahwa tidak semua manusia akan mencapai usia tua.

“Dan di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu.”

Ini menunjukkan bahwa kematian bisa datang kapan saja. Baik saat masih muda, dewasa, atau tua. Makna ini memberikan peringatan bagi manusia untuk selalu bersiap dan tidak menunda-nunda kebaikan, karena ajal bisa datang tanpa manusia duga.

Tujuan Hidup

Ayat ini berakhir dengan penjelasan bahwa semua tahapan hidup itu agar manusia mencapai penentuan ajal dan agar mereka menggunakan akal mereka. Allah SWT menginginkan manusia untuk merenungi ciptaan-Nya dan menjadikannya sebagai pelajaran. Dengan akal, manusia bisa memahami tujuan hidup, mengenal Penciptanya, dan menjalani hidup sesuai tuntunan-Nya.

Baca Juga: Kandungan Surat At Tahrim Ayat 4 tentang Kecemburuan Istri Nabi

Kandungan Surat Al Mu Min ayat 67 mengajarkan kita banyak hal mengenai proses penciptaan manusia dan perjalanan hidup di dunia ini. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hidup manusia bersifat sementara, dan setiap tahapan kehidupan, dari kelahiran hingga kematian, adalah bagian dari takdir Allah SWT. Oleh karena itu, kita seharusnya tidak sombong dengan keadaan kita, melainkan selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |