Penemuan gas fosfin di luar angkasa jadi fenomena yang cukup mengejutkan. Penemuan dari luar angkasa ini dipimpin oleh tim Profesor Adam Burgasser, astronom dari Universitas California San Diego. Mereka berhasil mengidentifikasi adanya gas beracun fosfin (PH₃) di atmosfer.
Baca Juga: Terbentuknya Cincin Chiron, Dunia Kecil Antara Saturnus dan Uranus
Sebagai informasi, fosfin merupakan molekul yang biasanya terbentuk di lingkungan kaya akan hidrogen. Misalnya saja atmosfer planet raksasa gas. Di bumi, gas ini bisa muncul dari proses pembusukan bahan organik yang biasanya muncul di rawa-rawa.
Penemuan Gas Fosfin di Luar Angkasa Cukup Mengejutkan
Hasil temuan baru terkait gas forfin didapat dari teleskop luar angkasa James Webb (JWST). Tim astronom berhasil mendeteksi adanya fosfin, gas beracun yang mudah meledak. Hasil temuan mengejutkan ini berada di sebuah objek langka tata surya bernama Wolf 1130C.
Menariknya, keberadaan gas tersebut sebelumnya sulit ditemukan di benda langit lain, selain Jupiter dan Saturnus. Kini penemuan terkait gas beracun fosfin sudah terbit di jurnal Science. Hasil temuan tersebut masih menjadi perbincangan hangat di dunia astronomi.
Hasil Penelitian Sangat Mengejutkan Tim Astronomi
Sebenarnya, gas fosfin bukanlah hal asing di Bumi. Sebab, senyawa ini biasanya muncul dari tempat pembusukan bahan organik seperti di rawa-rawa. Keberadaan gas tersebut terkenal sangat beracun dan mudah meledak.
Satu hal yang menarik, ternyata ilmuwan bisa menemukan gas fosfin berbahaya tersebut di luar angkasa. Lebih tepatnya pada katai coklat yang berjarak sekitar 54 tahun cahaya dari Bumi. Lokasinya sendiri berada di rasi bintang Cygnus.
Para peneliti melakukan identifikasi menggunakan teleskop luar angkasa James Webb. Alat canggih ini bisa mendeteksi cahaya inframerah dari berbagai objek redup dan bersuhu rendah. Menariknya, penemuan gas fosfin di luar angkasa justru tidak berada di katai coklat dan planet gas raksasa. Padahal, para peneliti sebelumnya menduga bahwa gas fosfin seharusnya muncul di sana.
Asal-Usul Fosfin di Atmosfer Katai Coklat
Sebagai informasi, program penelitian tentang gas fosfin diberi nama Arcana of the Ancients. Penelitian ini berfokus pada katai coklat tua dengan kandungan logam rendah. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk memahami proses kimia dari benda-benda purba yang berada di alam semesta.
Lebih lanjut, para peneliti menggali lebih dalam mengapa gas fosfin bisa muncul di atmosfer Wolf 1130C. Padahal, tim peneliti tidak menemukan adanya gas ini di tempat lain.
Salah satu penjelasan yang menjawab pertanyaan tersebut datang dari rekan peneliti Trinity College Dublin. Ia menduga bahwa atmosfer Wolf 1130C minim oksigen, sehingga memungkinkan fosfor bebas berikatan secara langsung dengan hidrogen. Proses inilah yang akhirnya membentuk gas fosfin.
“Di lingkungan lain, fosfor biasanya terikat dengan oksigen, tapi di sini kondisinya berbeda,” ungkap Sam Beiler.
Dalam penelitian yang berlangsung, tim ahli juga menduga bahwa unsur fosfor bisa berasal dari dalam sistem bintangnya sendiri. Terlebih dari katai putih Wolf 1130B yang merupakan bintang padat. Dulunya, bintangnya mengalami reaksi nuklir yang besar-besaran. Letusan dari fenomena tersebut kemudian melepaskan unsur-unsur beratnya, termasuk fosfor ke ruangan sekitarnya.
Baca Juga: Terbaru, ESA Gelar Simulasi Badai Matahari Terburuk
Rencana Lanjutan Pengamatan
Setelah menyimpulkan teori dan identifikasi terkait penemuan gas fosfin di luar angkasa, tim peneliti berencana untuk melanjutkan pengamatan lebih dalam. Hal ini berlangsung untuk memastikan bahwa teori yang mereka simpulkan sudah benar. Rencananya, pengamatan akan berlanjut dengan menggunakan JWST.
Mereka siap melakukan penelitian lebih lanjut terhadap katai coklat lain yang tidak memiliki banyak kandungan logam. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah pola serupa juga bisa ditemukan.
Menurut Burgasser pemahaman tentang bagaimana fosfin bisa muncul tanpa adanya makhluk hidup menjadi objek penelitian penting. Dengan pemahaman tersebut, tingkat kepastian terhadap tanda kehidupan lain bisa semakin mengerucut. Melalui cara ini, pemahaman tentang asal-usul gas fosfin di luar Bumi pun bisa lebih jelas sebagai bahan pembelajaran di masa mendatang.
“Jika kita tahu bagaimana fosfin bisa muncul tanpa adanya makhluk hidup, maka kita bisa lebih yakin kapan gas ini benar-benar menjadi penanda kehidupan di dunia lainnya,” terang Burgasser.
Baca Juga: Planet Gliese 251c Jadi Kandidat Baru Kehidupan di Luar Angkasa
Penemuan gas fosfin di luar angkasa jadi objek yang cukup menarik. Sebab, gas ini memiliki sifat yang bisa dikaitkan dengan proses biologis, sehingga jadi salah satu kandidat penanda kehidupan dalam penelitian luar angkasa. Oleh sebab itu, penemuan gas fosfin di luar angkasa perlu diungkap sedalam mungkin untuk mengetahui rahasia objek-objek menarik dalam tata surya. (R10/HR-Online)

2 hours ago
3

















































