Hoaks Anak Yatim Piatu di Makassar Meninggal Karena Kelaparan

3 hours ago 5

tirto.id - Baru-baru ini, muncul narasi di media sosial tentang seorang anak yatim piatu yang tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang diklaim ditemukan meninggal dunia karena kelaparan.

Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Soni Sanjaya Masnajib”(arsip) pada Selasa (14/1/2025), “Inspirasi Populer.”(arsip) dan “Chef Bunda” (arsip) pada Selasa (21/1/2025). Sejumlah akun tersebut juga menyertakan foto sebagai penguat klaimnya. Ada juga tautan yang disertakan dalam unggahan.

Miris😭 anak yatim piatu yang tinggal sendirian ini meninggal karena kelaparan, padahal tinggal di tengah kota makassar,ingatlah hak kewajiban tetangga,insyallah banyak mendoakanmu masuk surga n4k amiin,” tulis keterangan unggahan pada Selasa (21/1/2025).

Periksa Fakta Anak Yatim PiatuPeriksa Fakta Hoaks Anak Yatim Piatu di Makassar Meninggal Karena Kelaparan.

Sepanjang Selasa (21/1/2025) hingga Jumat (31/1/2025) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 24 tanda suka dan satu komentar.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tirto melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan yang tersedia dalam unggahan tersebut. Hasilnya, tautan tersebut justru mengarahkan kami ke salah satu situs e-commerce.

Penelusuran dilanjutkan dengan memasukan kata kunci “Anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan” ke mesin pencarian Google.

Hasil penelusuran mengarahkan kami ke artikel beridata.com berjudul “Cek Fakta: Anak Meninggal di Kelurahan Masale Karena Kelaparan Adalah Hoaks” yang diunggah pada Minggu (22/12/2024).

Artikel tersebut memuat pernyataan Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar, Rosnanengsih, yang menjawab isu adanya anak yatim piatu di Kota Makassar yang meninggal dunia karena kelaparan.

Rosnanengsih menyebutkan anak yang dimaksud dalam narasi tersebut adalah NAP (10). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa NAP bukanlah seorang anak yatim piatu seperti yang diberitakan dalam sejumlah unggahan. Ia memiliki seorang ibu bernama Yeti Sapta Rini, yang tercatat memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jawa Timur.

Sementara itu, sang ibu Yeti Sapta Rini menjelaskan bahwa anaknya mendadak mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 10.00 WITA.

Masih mengutip sumber yang sama, Rosnanengsih, menyebut keluarga tersebut baru beberapa minggu tinggal di Jl. Adhyaksa Baru Lorong 4, Kelurahan Masale, tanpa pernah melapor ke pihak RT atau RW setempat. Ia menceritakan, bahwa pihak keluarga baru melapor setelah anaknya meninggal dunia.

Selebihnya, Tirto tidak menemukan adanya informasi dan keterangan resmi dari pemerintah kota Makassar maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan adanya klaim yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan.

Kami justru menemukan bantahan yang sama terkait klaim ini yang dimuat di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Tribrata News Polda Jabar yang turut membantah isu soal anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim soal anak yatim piatu di Makassar yang meninggal dunia karena kelaparan.

Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar, Rosnanengsih, memastikan anak yang dimaksud meninggal dunia dalam narasi tersebut bukan anak yatim piatu. Lebih lanjut, penyebab meninggalnya juga bukan karena kelaparan.

Jadi, informasi yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

== Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].


tirto.id - News

Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |