Kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, untuk bepergian. Dengan menggunakan kereta, penumpang bisa sambil menikmati indahnya pemandangan alam di sepanjang jalur yang dilintasi. Terlebih ada beberapa jalur kereta api terindah di Pulau Jawa.
Seperti kita ketahui, di Indonesia jalur kereta api memiliki nilai sejarah yang sangat luar biasa. Di Pulau Jawa, jalur kereta membentang dari Merak, Provinsi Banten, hingga Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sepanjang jalur tersebut menawarkan pesona keindahan pemandangan alam, seperti pegunungan, persawahan, bahkan laut yang bisa kita lihat dari balik jendela kereta api. Semua itu akan membuat perjalanan kereta sebagai momen untuk berwisata.
Merangkum dari laman resmi Kementerian Pariwisata RI, berikut ini beberapa jalur kereta api paling indah yang ada di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Daop I Jakarta dan Daop II Bandung.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Demi Dorong Pariwisata
3 Jalur Kereta Api Terindah di Wilayah Daop I Jakarta dan Daop II Bandung
Jalur KA Bogor-Sukabumi-Cianjur
Dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), jalur kereta api ini mulai beroperasi secara resmi pada tanggal 10 Mei 1883. Pengelolaannya di bawah PT KAI (Persero) Daop I Jakarta dan Daop II Bandung. Jalur tersebut merupakan salah satu yang tertua di Jawa Barat.
Jalur KA Bogor-Sukabumi-Cianjur menawarkan pemandangan alam yang indah dengan menyusuri lembah serta Sungai Cisadane setelah melewati Stasiun Bogor hingga Maseng.
Kemudian, sebelum sampai Stasiun Cigombong, penumpang kereta api juga akan menikmati panorama keindahan Gunung Salak dan juga Gunung Pangrango. Lalu, setelah Stasiun Sukabumi, kereta api akan melintasi daerah pedesaan yang menyuguhkan pemandangan hamparan sawah.
Jangan lupa, abadikan momen saat melintasi terowongan kereta api tertua di Provinsi Jawa Barat, yakni Terowongan Lampegan yang panjangnya mencapai 686 mdpl (meter di atas permukaan laut). Terowongan ini sudah beroperasi sejak 1882.
Jalur KA Purwakarta-Padalarang
Jalur Purwakarta-Padalarang menjadi salah satu jalur kereta api terindah berikutnya yang ada di Pulau Jawa. Selain itu, juga termasuk jalur legendaris rute Jakarta-Bandung dengan layanan KA Argo Gede, KA Parahyangan, dan KA Argo Parahyangan.
Jalur KA Purwakarta-Padalarang mulai beroperasi secara resmi oleh Staatsspoorwegen (SS) sejak tanggal 2 Mei 1906. Sejak zaman Belanda, jalur ini menjadi primadona lantaran menghubungkan Jakarta-Bandung yang merupakan dua kota besar di Pulau Jawa dengan waktu lebih singkat. Melalui layanan Kereta Api Vlugge Vier relasi Jakarta-Bandung sepanjang 175 km, pada era itu waktu tempuhnya selama 2 jam 45 menit.
Jalur kereta api terindah melintasi kawasan pegunungan, lembah dengan banyak jembatan yang tinggi dan panjang. Setelah lewat Stasiun Purwakarta, kereta api akan melintasi jalur yang menanjak, menikung dan meliuk-liuk di kawasan perbukitan.
Dari balik jendela kereta api, kita bisa menikmati keindahan panorama perbukitan yang memanjakan mata. Begitu pula saat kereta api melintasi persawahan terasering hijau nan asri.
Tak hanya itu, jalur ini juga melintasi jembatan KA tertinggi di Indonesia, yakni Jembatan Cisomang yang tingginya hampir 100 meter. Serta Terowongan Sasaksaat sepanjang 949 meter yang beroperasi sejak 1903. Terowongan kereta api tersebut merupakan terowongan terpanjang di Indonesia.
Baca Juga: Berganti Nama, KAI Sebut Kereta Api Parahyangan Milik Warga Jawa Barat
Untuk menikmati pemandangan di jalur kereta api terindah yang satu ini, kita bisa gunakan layanan KA Parahyangan rute Gambir-Bandung PP, Kereta Api Harina rute Bandung-Surabaya Pasar Turi PP. Atau KA Ciremai rute Bandung-Semarang Tawang PP, Kereta Api Papandayan relasi Gambir-Garut PP. Serta KA Pangandaran relasi Stasiun Gambir-Banjar PP.
Jalur KA Cicalengka-Banjar
Masih di wilayah Provinsi Jawa Barat, jalur KA Cicalengka-Banjar juga menjadi salah satu jalur kereta api paling indah yang harus kamu coba.
Jalur kereta ini dibangun Staatsspoorwegen (SS) dari tahun 1887 hingga tahun 1894. Di bawah pengelolaan PT KAI Daop II Bandung, jalur KA Cicalengka-Banjar melintasi pegunungan. Menariknya, awalnya banyak yang menganggap pembangunan jalur KA ke wilayah tersebut mustahil. Namun, pada kenyataannya bisa terwujud meskipun terdapat tantangan, yakni kondisi alam perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor.
Penumpang KA rute Cicalengka-Banjar mulai disuguhkan panorama alam yang indah setelah melewati Stasiun Cicalengka. Jalur kereta api meliuk-liuk dan menanjak terjal hingga Stasiun Nagreg.
Stasiun tersebut merupakan stasiun KA dengan elevasi tertinggi di Indonesia, yakni 848 mdpl. Kemudian setelah Nagreg, kereta api akan melintasi daerah perbukitan lereng Gunung Mandalawangi yang terjal namun jalurnya sedikit menurun dan masih tetap meliuk-liuk. Di jalur ini kereta api akan melewati Stasiun Lebakjero yang merupakan stasiun dengan pemandangan terindah di Indonesia.
Spot Foto Favorit Para Railfans Indonesia
Selepas Lebakjero, kereta api akan melewati tebing terjal yang di bawahnya terlihat pemandangan hamparan sawah. Selain itu, dari kejauhan penumpang kereta api juga bisa melihat tikungan besar berbentuk tapal kuda yang berada di wilayah Kadungora, Garut. Bagi para railfans Indonesia, tikungan tersebut merupakan salah satu spot foto paling favorit.
Jalur yang meliuk-liuk dengan pemandangan persawahan yang indah masih akan dilintasi, termasuk sejumlah jembatan. Di jalur ini, kereta akan melintasi Stasiun Leles, Cibatu, Warung Bandrek, dan Stasiun Bumiwaluya.
Kemudian jalur kereta api kembali menanjak terjal sampai Stasiun Cipeundeuy yang memiliki ketinggian 772 mdpl. Stasiun ini merupakan stasiun istimewa, karena semua kereta api yang lewat wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem.
Selepas Cipeundeuy, kereta api mulai menuruni jalur lintasan yang curam meliuk-liuk melewati perbukitan hingga Stasiun Ciawi. Setelah Stasiun Ciawi, jalur kereta api didominasi lintasan yang datar.
Di jalur tersebut terdapat spot menarik penuh sejarah yang wajib diabadikan, yakni Jembatan Cirahong. Jembatan kereta api peninggalan kolonial Belanda ini menjadi akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis.
Jembatan Cirahong membentang di atas Sungai Citanduy dan berada diantara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis. Salah satu keunikan dari jembatan ini karena bagian atas khusus untuk kereta api, dan bagian bawahnya untuk kendaraan bermotor.
Jalur Datar
Selepas Jembatan Cirahong, lintasan jalur kereta api terindah ini cenderung datar sampai Stasiun Banjar. Stasiun ini merupakan stasiun besar di wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Tak hanya itu, Stasiun Banjar juga menjadi tempat untuk berganti masinis KA relasi Bandung-Surabaya dan sebaliknya.
Baca Juga: KA Pangandaran Banjar-Gambir Manjakan Para Wisatawan
Untuk menikmati keindahan jalur kereta api rute Cicalengka-Banjar bisa menggunakan sejumlah layanan KA. Seperti KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng PP, KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan PP.
Ada juga KA Malabar relasi Bandung-Malang PP, KA Serayu relasi Pasar Senen-Purwokerto PP, KA Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng PP, dan KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar PP.
Itulah tiga jalur kereta api terindah di Wilayah Daop I Jakarta dan Daop II Bandung yang dikelola oleh PT KAI. Buat yang belum tahu, sepertinya wajib coba deh! (R3/HR-Online/Editor: Eva)

1 day ago
10

















































