Kisah Burung Pipit dan Nabi Ibrahim, Simbol Keteguhan Iman

7 hours ago 4

Banyak kisah nabi yang tetap relevan dan menginspirasi di era modern. Di tengah berbagai tantangan kehidupan saat ini, nilai-nilai yang terkandung dalam kisah-kisah nabi dapat memberikan pelajaran berharga bagi manusia dalam menjalani hidup. Salah satu kisah yang akan kita bahas adalah tentang burung pipit dan Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Kisah Abdullah bin Al Lutbiyyah, Pelaku Korupsi di Zaman Nabi

Kisah Burung Pipit dan Nabi Ibrahim AS dalam Sejarah Islam

Dalam sejarah Islam, kisah Nabi Ibrahim AS merupakan contoh keteguhan dan pengorbanan besar dalam menegakkan tauhid. Salah satu kisah inspiratif yang sering diceritakan adalah tentang burung pipit kecil yang berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim AS.

Meskipun usahanya tampak kecil dan api tetap menyala, Allah SWT melihat dan menghargai ketulusan burung pipit tersebut. Kisah ini menjadi pengingat bahwa sekecil apapun tindakan yang kita lakukan dengan niat ikhlas, dapat memiliki makna yang besar.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai tantangan. Namun, kita tidak boleh hanya berdiam diri. Sebagai manusia, kita harus berusaha semampu kita, sekecil apa pun tindakan itu. Sebab, di hadapan Allah SWT, niat dan usaha jauh lebih berharga daripada hasil akhirnya.

Latar Belakang Kisah

Nabi Ibrahim AS terkenal sebagai salah satu nabi yang paling teguh dalam memperjuangkan keimanan kepada Allah SWT. Ia mendapat utusan untuk mengajak kaumnya meninggalkan penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah SWT. 

Namun sebagaimana dalam kisah burung pipit dan Nabi Ibrahim ini, seruan Nabi Ibrahim ternyata mendapat penolakan Raja Namrud beserta para pengikutnya. Mereka menganggap Nabi Ibrahim sebagai ancaman terhadap keyakinan mereka. Mereka juga merasa marah atas dakwah yang Nabi Ibrahim sampaikan.

Keberanian Nabi Ibrahim AS dalam menghancurkan berhala-berhala yang jadi sesembahan kaumnya membuat Raja Namrud murka. Ia pun memutuskan untuk menghukumnya dengan cara yang kejam. 

Raja Namrud memerintahkan rakyatnya untuk membangun api unggun yang sangat besar. Begitu dahsyat hingga dikatakan bahwa burung yang terbang di atasnya pun akan terbakar.

Setelah api menyala dengan hebat, kaum Raja Namrud mengikat Nabi Ibrahim AS dan melemparkannya ke dalam kobaran api sebagai bentuk hukuman atas dakwahnya yang dianggap menentang kepercayaan mereka.

Usaha Burung Pipit

Saat Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api unggun yang besar, kaum Raja Namrud menyaksikan peristiwa itu dengan penuh kepuasan. Mereka yakin bahwa Nabi Ibrahim akan musnah dalam kobaran api yang dahsyat.

Namun, di tengah kejadian tersebut, muncul seekor burung pipit kecil yang terlihat sibuk terbang bolak-balik membawa setetes air di paruh mungilnya. Dengan penuh tekad, burung pipit itu terbang menuju api dan menjatuhkan air yang dibawanya ke atas kobaran yang membara.

Melihat tindakan kecil burung pipit, beberapa hewan lain yang berada di sana menertawakannya. Mereka menganggap usaha burung itu sia-sia. Namun, dengan penuh keyakinan dan keberanian, burung pipit berkata,

“Aku tahu bahwa air ini tidak akan mampu memadamkan api, tetapi aku ingin menunjukkan kepada Allah SWT bahwa aku telah berusaha sesuai dengan kemampuanku. Aku tidak bisa tinggal diam melihat ketidakadilan ini.”

Baca Juga: Mukjizat Nabi Harun, Pandai Berbicara dan Debat

Mendengar jawaban tersebut, hewan-hewan lain pun terdiam. Burung pipit mungkin kecil dan tampak lemah, tetapi keberaniannya memberikan pelajaran berharga. Kisah kisah burung pipit dan Nabi Ibrahim ini mengajarkan bahwa sekecil apapun usaha yang kita lakukan dengan niat ikhlas, tetap memiliki nilai yang besar di sisi Allah SWT.

Mukjizat Nabi Ibrahim

Tentu saja Allah SWT tidak akan pernah membiarkan Nabi Ibrahim AS terbakar di dalam kobaran api. Sebagai bentuk perlindungan dan mukjizat, maka Allah berfirman kepada api. Ini pun tertuang di dalam Qur’an Surat Al Anbiya ayat 69.

Artinya: “Hai api, jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim.”

Peran Cicak, Simbol Pengkhianatan

Dalam kisah ini, terdapat perbedaan yang mencolok antara burung pipit dan seekor cicak. Jika burung pipit dengan penuh keberanian berusaha membantu meskipun hanya dengan setetes air, cicak justru melakukan hal sebaliknya.

Cicak mendekati api dan meniupkan udara ke arahnya, seolah ingin memperbesar kobaran yang membakar Nabi Ibrahim AS. Tindakannya mencerminkan dukungan terhadap keburukan dan kezaliman.

Karena perbuatannya ini, cicak pun menjadi simbol pengkhianatan, berbeda dengan burung pipit yang melambangkan keberanian, ketulusan, dan kepedulian terhadap keadilan. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam setiap peristiwa, selalu ada pilihan. Pertama menjadi sosok yang berusaha menegakkan kebaikan, sekecil apa pun itu, atau justru berpihak kepada keburukan.

Pertolongan Allah SWT

Namun, atas izin Allah SWT, api yang tadinya berkobar dahsyat tiba-tiba menjadi sejuk dan tidak membahayakan Nabi Ibrahim AS. Ia keluar dari kobaran api tanpa mengalami luka sedikit pun. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa kekuasaan Allah SWT jauh melebihi segala sesuatu yang ada di dunia.

Baca Juga: Syits bin Adam, Pewaris Cahaya Kenabian

Kisah burung pipit dan Nabi Ibrahim AS ini akhirnya semakin menguatkan keimanan para pengikutnya. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa Allah SWT selalu melindungi hamba-Nya yang bertakwa. Wallahu a’lam. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |