tirto.id - Salah satu sensor pada motor injeksi adalah sensor EOT. Sensor ini memiliki berbagai fungsi penting, salah satunya untuk menjaga kesehatan mesin.
Tanpa sensor EOT, mungkin saja motor tidak akan berfungsi secara optimal karena motor akan mengalami panas berlebih. Dengan adanya sensor EOT, suhu oli mesin pada motor bisa dipantau secara berkesinambungan.
Oleh karena itu, sebagai pemilik motor yang bertanggung jawab, seharusnya mengetahui apa itu sensor EOT, fungsi sensor EOT pada motor, serta apa saja gejala yang akan dialami oleh motor bila sensor EOT rusak.
Dengan mengetahui berbagai hal seputar sensor EOT, pemilik motor bisa segera bertindak mengatasi permasalahan pada sensor EOT, sebelum terjadi hal-hal yang tidak dinginkan pada motor yang dikendarai.
Apa itu Sensor EOT?
Ilustrasi Sensor EOT. foto/Honda
Berikut ini penjelasan apa itu sensor EOT yang penting diketahui oleh para pemilik motor, khususnya pengguna motor injeksi. Namun, sebelum mengetahui apa itu sensor EOT, pemilk motor harus mengetahui bahwa sensor EOT ini merupakan sensor yang ditempatkan pada motor injeksi.
Saat ini, motor dengan sistem injeksi sudah banya diproduksi oleh berbagai produsen dan manufaktur sepeda motor. Sebelumnya, sistem yang digunakan adalah sistem karburator yang menggunakan bahan bakar dalam jumlah lebih banyak.
Dengan sistem injeksi, yang merupakan bentuk pengembangan dari teknologi karburator, motor pun akan jauh lebih irit bahan bakar karena menyesuaikan penggunaan motor, serta beban motor yang digunakan.
Selain itu, pembakaran yang terjadi di motor juga akan lebih efektif. Ditambah lagi, output tenaga yang dikeluarkan akan lebih tinggi. Inilah yang membuat motor injeksi lebih ramah lingkungan.
Nah, salah satu pengembangan dari sistem injeksi pada motor adalah penambahan berbagai sensor, yaitu sensor ECT dan sensor EOT. Pembekalan kedua sensor ini akan mempermudah dan membantu proses berkendara, termasuk perawatan motor injeksi.
Sensor EOT sendiri adalah sensor yang berhubungan dengan temperatur oli mesin.EOT merupakan kepanjangan dari Engine Oil Temperature. Sensor EOT ini digunakan untuk mengukur suhu oli mesin pada motor.
Dengan sensor EOT, pengguna motor bisa memastikan oli pada motor tetap dalam rentang suhu optimal. EOT akan memastikan suhu oli mesin tidak terlalu berlebihan dan tidak berada di bawah rata-rata.
Lewat sensor EOT ini, pemilik motor bisa mencegah terjadinyaoverheating atau motor mengalami kepanasan. Ujung-ujungnya, sensor EOT ini akan bisa menjaga performa mesin motor tetap dalam kondisi baik.
Lantas, apa fungsi sensor EOT pada motor?
Fungsi Sensor EOT pada Motor
Ilustrasi Mesin Motor. foto/istockphoto
Sensor EOT ini memiliki bebagai fungsi yang sangat penting bagi keberlangsungan kerja motor injeksi secara optimal. Bila fungsi sensor EOT pada motor injeksi tidak berfungsi dengan baik, maka fungsi motor secara keseluruhan juga tidak akan bekerja secara optimal.
Berikut ini beberapa fungsi sensor EOT yang ada pada motor injeksi:
Memantau Suhu Oli Mesin
Fungsi sensor EOT yang sangat penting, amat berkaitan dengan suhu oli mesin. Ini sesuai dengan namanya Engine Oil Temperature. Dengan adanya sensor EOT, maka sensor ini bisa mendeteksi apakah oli terlalu panas atau dingin.
Bila oli mesin terlalu panas atau overheat, maka akan membuat mesin kepanasan dan akhirnya mesin akan rusak. Sementara, bila oli mesin tidak berada pada suhu yang optimal, mesin juga tidak akan bisa bekeja secara baik. Akhirnya motor pun tidak memiliki performa maksimal.
Mengoptimalkan Performa Mesin
Fungsi sensor EOT selanjutnya adalah mengoptimalkan performa mesin. Mesin motor yang modern, biasanya akan menggunakan informasi dari sensor EOT ini untuk mengatur waktu pengapian yang tepat, termasuk campuran bahan bakar.
Bila sensor EOT tidak ada, maka motor tidak akan bisa mengetahui saat yang tepat untuk melakukan proses pengapian, terutama ketika temperatur oli mesin belum mencapai standarnya.
Mencegah Kerusakan Mesin
Fungsi sensor EOT selanjutnya adalah mencegah kerusakan mesin. Jika suhu oli terlalu tinggi, maka sensor ECU (Engine Control Unit) dapat memberikan peringatan kepada mesin.
Ketika sensor EOT bekerja, maka kinerja mesin motor akan dibatasi. Ketika kineja mesin dibatasi, maka ini akan mencegah terjadinya overheating atau mesin motor terlalu panas.
Meningkatkan Efisiensi BBM
Fungsi sensor EOT yang penting lainnya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak. Bila penggunaan bahan bakar semakin efisien, maka pemilik motor bisa lebih hemat, sehingga bisa memotong anggaran pengeluaran BBM.
Sensor EOT inilah yang menghasilkan data suhu oli yang lebih akurat. Data yang akurat inilah yang membuat sistem injeksi bahan bakar pada motor bisa disesuaikan. Inilah yang akan meningkatkan efisiensi.
Lalu, apa saja ciri-ciri sensor EOT rusak?
Gejala Sensor EOT Rusak
Ilustrasi Sensor EOT. foto/yamaha
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada motor injeksi, maka pengguna motor injeksi harus mengetahui apa saja gejala sensor EOT rusak, atau ciri ciri sensor EOT rusak pada motor yang dikendarai.
Berikut ini beberapa gejala sensor EOT rusak pada motor injeksi:
Indikator Suhu Menyala
Salah satu gejala sensor EOT rusak adalah, lampu Check Engine atau lampu peringatan suhu di dashboard akan menyala. Lampu ini bisa menyala karena ECU akan membaca data yang tidak normal yanag dikirinkan oleh sensor EOT.
Mesin Overheating
Genjala sensor EOT rusak yang kedua adalah mesin akan overheating atau kepanasan atau mesin akan tidak stabil.
Sensor EOT yang rusak, biasanya akan mengirimkan data yang salah. Inilah yang menyebabkan ECU (Engine Control Unit) gagal mengatur suhu oli dengan benar.
Jika suhu oli terlalu tinggi atau overheat dan kondisi ini tidak terdeteksi, maka mesin bisa kepanasan. Akibatnya, mesin akan mengalami kerusakan serius.
Performa Mesin Menurun
Gejala sensor EOT rusak selanjutnya adalah performa mesin menurun. Ketika sensor EOT rusak, maka ECU tidak bisa membatasi tenaga mesin.
Saat tenaga mesin bisa dibatasi, maka ini bisa menjadi langkah perlindungan, namun mesin harus mendapatkan data suhu oli yang valid.
Tanpa data suhu oli yang valid, tenaga mesin tidak bisa dibatasi, sehingga mesin akan terasa kurang responsif atau sulit mencapai kecepatan tinggi.
Boros Bahan Bakar
Ciri-ciri sensor EOT rusak selanjutnya adalah boros bahan bakar. Kondisi boros bahan bakar ini terjadi karena sensor melaporkan suhu yang salah.
Akibat pelaporan yang salah ini, maka ECU tidak bisa memberikan campuran bahan bakar yang optimal. Akibatnya, konsumsi BBM pun akan makin meningkat.
Mesin Susah Dinyalakan
Gejala sensor EOT rusak adalah mesin motor susah dinyalakan. Ketika sensor EOT rusak, maka sensor sangat mungkin salah membaca temperatur oli mesin, apakah oli masih dingin atau terlalu panas.
Bila ini terjadi, maka sistem bisa mengatur pengapian dan injeksi bahan bakar dengan tidak tepat. Akibatnya, mesin akan sulit dihidupkan atau mati mendadak saat berkendara.
rem motor berdecit. foto/istockphoto
Untuk mengetahui sensor EOT pada motor injeksi bemasalah atau tidak, pemilik motor bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Menggunakan OBD scanner agar bisa membaca kode error dari ECU untuk mendeteksi sensor yang bermasalah.
- Mengukur resistansi sensor EOT dengan menggunakan multimeter untuk melihat apakah nilai resistansi sensor berubah sesuai dengan suhu oli.
- Memeriksa kabel dan konektor pada motor untuk memastikan tidak ada kabel putus atau konektor yang longgar.
Jika mengalami berbagai gejala atau ciri-ciri sensor rusak seperti yang sudah disebutkan di atas, pemilik motor injeksi sebaiknya segera melakukan pengecekan. Bila ada kerusakan pada sensor EOT, maka pemilik motor harus segera mengganti sensor EOT, agar kerusakan lebih lanjut bisa segera dihindari.
tirto.id - Otomotif
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani