Hewan memiliki sistem pencernaan yang berbeda-beda. Sistem pencernaan amfibi yang hidup di dua habitat tentu berbeda dengan hewan yang habitatnya di darat atau air saja. Habitat memang merupakan salah satu aspek yang memengaruhi perbedaan sistem pencernaan pada hewan.
Saat mempelajari ilmu Biologi, Anda mungkin mengenali hewan yang hidup di dua tempat atau hewan amfibi. Beberapa sumber menyatakan, hewan amfibi memiliki sistem pencernaan yang hampir sama dengan pencernaan pada ikan.
Baca Juga: Alasan Rusa Mematahkan Tanduknya, Ternyata Karena Hal Ini
Sistem Pencernaan Amfibi dan Organnya
Amfibi memiliki dua kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan dan berfungsi untuk mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu.
Sedangkan, pankreas memiliki warna kekuningan. Letaknya melekat di antara lambung dan usus dua belas jari. Fungsi dari pankreas adalah menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada usus 12 jari.
Alur Pencernaan Hewan Amfibi
Seperti hewan pada umumnya, sistem pencernaan amfibi bermula dari rongga mulut dan berakhir di anus. Makanan amfibi biasanya adalah hewan kecil seperti serangga.
Untuk menangkap mangsanya ini, hewan yang tergolong amfibi memiliki lidah yang panjang. Makanan yang masuk ke dalam mulut akan mereka basahi dengan air liur. Meskipun demikian, biasanya hewan hewan amfibi tidak memiliki banyak kelenjar ludah.
Dari rongga mulut, makanan akan masuk melalui esofagus dan didorong masuk ke dalam ventrikulus yang merupakan gudangnya pencernaan. Di dalam ventrikulus, terdapat beberapa enzim yang membantu untuk menghancurkan makanan menjadi lebih halus.
Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus yaitu pepsin, tripsin, dan erepsin untuk protein. Sedangkan, enzim lipase untuk lemak. Ventrikulus juga menghasilkan asam klorida yang berfungsi untuk mengasamkan bahan makanan.
Dari ventrikulus, makanan yang sudah halus akan menuju ke usus halus. Dalam organ ini terjadi penyerapan sari-sari makanan dengan bantuan enzim. Sisa sari-sari makanan yang telah berhasil diserap oleh usus halus akan dialirkan ke usus besar kemudian dibuang melalui anus.
Organ Pencernaan Amfibi
Adapun organ yang berpartisipasi dalam sistem pencernaan hewan amfibi yaitu:
1. Rongga Mulut
Hewan amfibi seperti katak dan kodok mempunyai lidah yang sangat panjang. Lidah ini berfungsi untuk menangkap mangsa.
Pada umumnya, hewan amfibi memiliki struktur gigi yang tidak sempurna. Rahang atas dan bawah merupakan penyangga yang memperkuat mulut mereka.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Amfibi memiliki saluran kerongkongan yang kecil dan sangat pendek. Di dalam kerongkongan, makanan dari rongga mulut akan didorong masuk ke lambung dengan bantuan sekresi alkalis.
3. Lambung
Amfibi memiliki lambung yang berbentuk kantung. Apabila lambung tersebut berisi makanan, maka akan menjadi lebar.
Baca Juga: Jenis Gigi Hewan Ruminansia dan Fungsinya Masing-Masing
Lambung amfibi terbagi menjadi dua, yaitu bagian yang menjadi tempat masuknya makanan dari esofagus dan bagian lain yang merupakan lubang keluar menuju usus.
4. Usus
Pada hewan amfibi, usus terdiri dari beberapa bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus cerna (ileum).
Usus ini berfungsi untuk melakukan proses penyerapan sari-sari makanan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh pankreas.
5. Usus besar
Sisa sari-sari makanan yang tidak terserap oleh usus halus akan dibuang ke usus besar.
6. Kloaka
Merupakan muara tiga saluran yang ada pada amfibi, yaitu saluran pencernaan, reproduksi, dan urine. Nantinya, sisa makanan yang tidak terserap dari usus besar akan keluar melalui kloaka dari sistem pencernaan amfibi. Bentuk kloaka pada hewan amfibi sedikit mirip dengan kloaka pada reptil dan ikan.
Mengenal Lebih Lanjut Hewan Amfibi
Amfibi termasuk jenis hewan bertulang belakang yang hidup di dua tempat, yaitu di air tawar dan darat. Hewan amfibi membutuhkan matahari untuk mengatur suhu tubuhnya, karena termasuk jenis hewan yang berdarah dingin. Amfibi berkembang biak dengan bertelur di air, kemudian menetas dalam bentuk berudu, dan bermetamorfosa hingga menjadi bentuk dewasa.
Amfibi memiliki dua alat pernapasan yakni insang dan paru-paru. Mereka menggunakan insang untuk bernapas ketika masih hidup di air. Setelah memasuki fase dewasa, amfibi menggunakan paru-parunya untuk hidup di darat.
Ciri-Ciri Hewan Amfibi
Amfibi memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan lain.
- Amfibi berkembang biak dengan cara bertelur dan pembuahannya terjadi secara eksternal oleh jantan.
- Kulitnya cenderung berlendir.
- Termasuk hewan berdarah dingin.
- Kakinya dilengkapi dengan selaput renang yang berfungsi untuk berenang dan melompat.
- Memiliki alat pernapasan yang berbeda ketika sudah melewati masa metamorfosis.
Baca Juga: Fungsi Tungkai Kaki Katak dalam Adaptasi
Demikian tadi penjelasan mengenai sistem pencernaan amfibi yang melibatkan beberapa organ pencernaan mulai dari rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus dan klokoa. (R10/HR-Online)