Mengulas Asal Usul Sejarah Bahasa Madura di Jawa Timur

8 hours ago 5

Sejarah bahasa Madura erat kaitannya dengan sejarah peradaban masyarakat wilayah Madura sendiri. Pada masa kerajaan, Madura mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kerajaan-kerajaan di sekitar Jawa, salah satunya  Majapahit. Hubungan tersebut memperkaya kosakata dan struktur bahasa Madura melalui serapan bahasa Jawa Kuno.

Bahasa Madura sendiri merupakan salah satu bahasa daerah yang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Madura, baik di wilayah sekitaran Pulau Madura maupun di berbagai wilayah lain di Indonesia. Seperti halnya bahasa-bahasa daerah pada umumnya, bahasa ini kaya akan kosakata, dialek, dan ekspresi budaya yang khas.

Baca Juga: Sejarah Bahasa Ngapak Banyumas, Cikal Bakal Bahasa Jawa yang Melawan Sistem Feodalisme

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait sejarah dan asal usulnya, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Sejarah Bahasa Madura Mendapat Pengaruh Kuat dari Bahasa Jawa

Pada abad ke-18 dan 19, saat masa penjajahan Belanda, bahasa Madura sudah ada untuk penggunaaan bahasa sehari-hari oleh masyarakat lokal. Bahkan, bahasa ini menjadi alat komunikasi utama dalam aktivitas perdagangan di wilayah pesisir. Menariknya, meskipun telah bercampur dengan bahasa Belanda, namun pengaruhnya terhadap bahasa Madura sangat kecil.

Bahasa Madura mempunyai pengaruh yang sangat kuat dari bahasa Jawa, khususnya dalam kosakata dan tata bahasanya. Sebagai contoh, penggunaan kata-kata sopan yang memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa. Hal tersebut terjadi imbas interaksi yang sering terjadi antara kedua suku itu selama berabad-abad.

Namun, meskipun mendapat pengaruh kuat dari bahasa Jawa, bahasa Madura ini  tetap mempertahankan ciri khasnya, seperti intonasi yang lebih keras dan langsung.

Asal- Usul Bahasa Madura

Asal usul sejarah bahasa Madura merupakan bagian dari kelompok bahasa Melayu-Polinesia. Bahasa ini menjadi bahasa suku Madura yang mendiami Pulau Madura dan wilayah sekitarnya. Meskipun tidak terdapat teks berbahasa Madura pra-Islam, namun sudah tertulis kesusasteraan bahasa tersebut pada abad ke-19.

Pada masa awalnya, penulisan bahasa Madura menggunakan huruf Jawa kuno sebelum berpindah ke huruf Latin setelah mendapat pengaruh kolonial Belanda. Masyarakat Madura terkenal sebagai pelaut ulung, sehingga bahasa mereka tersebar luas ke beberapa daerah lain di Indonesia. Adapun daerah tersebut meliputi Kalimantan, Jawa Timur, dan beberapa wilayah di Pulau Sumatra.

Namun, perlu kita garis bawahi bahwa, bahasa Madura mempunyai pengaruh besar dari bahasa-bahasa lain, khususnya bahasa Jawa dan juga Melayu. Penyebabnya adalah hubungan yang erat antara Pulau Madura dengan Jawa Timur, serta perdagangan antar pulau yang sudah aktif sejak zaman kerajaan.

Masuknya Bahasa Madura Erat Kaitannya dengan Kabupaten Sumenep

Sejarah bahasa Madura masuk di beberapa wilayah timur Pulau Jawa memiliki hubungan yang sangat kuat dengan salah satu kabupaten di wilayah Madura, yaitu Kabupaten Sumenep.

Kisah bermula pada masa pemerintahan Pangeran Jimat (nama kecilnya Raden Ahmad) salah satu Raja Sumenep bernama Pangeran Adipati Arya Cokronegoro III. Ia memerintah sejak 1707 hingga 1737 Masehi dan merupakan salah satu Raja dari Dinasti Yudanegara yang bercita-cita meluaskan wilayah kekuasaan Sumenep.

Baca Juga: Bahasa Arab ke Indonesia, Sejarah Perkembangan dan Pengaruhnya

Tak hanya wilayah Sumenep dan Pamekasan, Pangeran Jimat juga memperluas kekuasaan hingga ke pulau Jawa, meliputi daerah Blambangan, dan Besuki. Bahkan ia memerintahkan sebagian warga Sumenep dan Pamekasan untuk membabat habis daerah taklukannya tersebut untuk menjadi cikal bakal warga daerah itu sendiri.

Kisah ini menandai penggunaan bahasa Madura telah masuk ke wilayah perluasan Pangeran Jimat tersebut dan membentuk masyarakat yang berbahasa Madura di dalamnya. 

Ciri Khas Bahasa Madura Beserta Contoh Kalimatnya

Setelah mengetahui sejarah bahasa Madura, saatnya mengetahui  ciri khasnya secara singkat. Belajar bahasa Madura memang terkesan lebih rumit apabila mempelajari bahasa lainnya seperti bahasa Inggris. Hal ini karena bahasa Madura mempunyai banyak ciri-ciri yang khusus dan hanya terdapat pada bahasa Madura.

Tidak disarankan bagi pelajar bahasa Madura apabila hanya mengandalkan teknik membaca. Alasannya karena sangat memerlukan pemahaman terkait bagaimana cara pelafalan pada setiap kosakata dan kalimat bahasa Madura. Bahasa ini mempunyai lafal ditekan pada beberapa konsonan seperti [b], [d], [j], [g], jh, dh, bh, dan pada konsonan rangkap seperti jj, dd, dan bb.

Ciri khas lainnya adalah bahasa Madura tidak mengenal kata ganti orang ketiga. Orang Madura apabila menyebutkan “Dia” dalam sebuah percakapan, akan menggunakan kata pengganti sesuai dengan pelakunya. Sebagai contoh: Pak Câmat mèghâ’ ajâmma (Pak Camat menangkap ayamnya).

Masih ada ciri khas lain seperti mempunyai fungsi morfem “Tang” atau “Sang” sebagai penanda milik untuk orang pertama (persona kesatu) dalam tingkat bahasa umum iyâ-enjâ’. Contohnya: tang buku (buku saya), bukan bukuna sèngko’, tang roma (rumah saya), bukan romana sèngko’.

Baca Juga: Asal Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya

Demikian ulasan terkait sejarah bahasa Madura yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang mampu memperkaya bahasa di negara Indonesia. Meski terkesan sulit, namun apabila serius mempelajarinya, maka hal tersebut akan terasa lebih mudah. Semoga bermanfaat ya! (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |