Mengulik Jejak Peninggalan Prasasti Ciaruteun Bogor

3 hours ago 2

Prasasti Ciaruteun Bogor atau Prasasti Ciampea merupakan bukti nyata atas keberadaan Kerajaan Tarumanegara pada masa lampau. Kerajaan ini berdiri antara abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Prasasti Ciaruteun sendiri berada di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Peninggalan bersejarah tersebut memiliki makna mendalam sebagai saksi atas perjalanan zaman di masa kerajaan.

Baca Juga: Napak Tilas Pembangunan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Bogor

Jejak Sejarah dan Makna Mendalam dari Prasasti Ciaruteun Bogor 

Keberadaan Prasasti Ciaruteun tidak hanya memberikan informasi detail tentang sejarah pada masa lampau. Namun, prasasti ini juga mencerminkan tradisi dan kebudayaan yang berlangsung pada masa itu. Berbicara dalam konteks global, Prasasti Ciaruteun menegaskan akan pentingnya melestarikan artefak sejarah sebagai bagian dari identitas bangsa. 

Prasasti Ciaruteun menjadi saksi bisu atas keberadaan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Melalui pemahaman lebih lanjut, masyarakat bisa menggali lebih dalam terkait peradaban di masa lalu. Pemahaman ini juga bisa menjadi jembatan terbaik untuk menghormati berbagai warisan dari nenek moyang. 

Mengenal Prasasti Ciaruteun 

Prasasti Ciaruteun adalah salah satu peninggalan Kerajaan Tarumanegara, satu dari tujuh Prasasti Purnawarman. Pada tahun 1863, prasasti bersejarah ini ditemukan di aliran sungai Ciaruteun, Kampung Muara Bogor. Saat itu, N.W. Hoverman adalah sosok yang melaporkan temuan tersebut kepada pemimpin Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen di Batavia, sekarang terkenal sebagai Museum Nasional. 

Baca Juga: Sejarah Ipik Gandamana, Bupati Bogor Pertama

Tulisan Prasasti Ciaruteun menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Hal ini mencerminkan pengaruh adanya budaya India di Nusantara pada masa itu. Tulisan di dalam prasasti menunjukkan bahwa masyarakat daerah sudah mengembangkan sistem tulisan dan komunikasi yang kompleks. 

Lebih lanjut, Prasasti Ciaruteun sempat hanyut beberapa meter ke hilir. Hal tersebut lantaran banjir besar pada tahun 1893 yang membuat prasasti dari batu andesit tersebut hanyut. Akibatnya, tulisan pada bagian batu terbalik posisinya ke bawah. 

Berlanjut pada tahun 1903, Prasasti Ciaruteun Bogor dipindahkan ke tempat semula. Kemudian, pemerintah memindahkan prasasti ini ke Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Lokasinya kurang lebih sekitar 19 km dari pusat kota. Pemindahan prasasti berlangsung untuk mengantisipasi resiko hanyutnya prasasti akibat banjir bandang. 

Isi dan Makna Prasasti

Prasasti Ciaruteun memiliki ukiran unik yang kaya akan makna. Peninggalan bersejarah ini memiliki tulisan yang tersusun ke dalam empat baris. Berikut isi dari prasasti tersebut. 

Vikkrāntāsyā vanipateh 

śrīmatah pūrņņavarmmaņah 

tārūmanagarendrasya 

vişņoriva padadvāyam

Setelah diterjemahkan, tulisan dalam prasasti tersebut memiliki makna yang mendalam. Dalam bahasa Indonesia, tulisan pada prasasti memiliki makna: “Inilah sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.

Berbicara dalam konteks keagamaan, Prasasti Ciaruteun Bogor mencerminkan pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha. Dimana, budaya tersebut sudah menjadi bagian vital dari kehidupan masyarakat zaman dahulu. 

Cap telapak kaki pada prasasti dituliskan milik Purnawarman. Hal ini melambangkan kekuasaan raja atas daerah penemuan Prasasti Ciaruteun. Dimana, sosok Raja Purnawarman dianggap sebagai penguasa penting sekaligus tokoh yang menjadi pelindung bagi rakyat. 

Fungsi Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun tak hanya membawa peran sebagai artefak bukti peninggalan sejarah. Namun, prasasti ini juga memiliki beberapa fungsi penting dalam mempelajari aspek budaya, sosial dan pendidikan. Pertama, keberadaan prasasti berguna untuk mempelajari peradaban di Indonesia. Keberadaan prasasti ini memudahkan ilmuwan untuk menggali berbagai informasi penting mengenai bukti Kerajaan Tarumanegara, berikut dengan pemimpin mulianya, Raja Purnawarman. 

Kedua, Prasasti Ciaruteun menjadi simbol pelestarian budaya. Dengan menjaga prasasti tersebut, masyarakat bisa turut serta dalam melestarikan ingatan akan sejarah pada masa lampau. Hal ini penting sebagai bentuk pertahanan identitas budaya bangsa yang terkadang terancam pengaruh globalisasi dan modernisasi. 

Terakhir, Prasasti Ciaruteun berfungsi sebagai identitas dan kebanggan dari masyarakat lokal. Sebab, prasasti memiliki nilai sejarah yang kaya, sehingga masyarakat bisa merasa lebih terhubung dengan warisan nenek moyang mereka. Hal ini menjadi sumber kebanggan tersendiri bagi komunitas lokal yang bisa menarik perhatian wisatawan luar. 

Baca Juga: Menilik Sejarah Overloop Kelder Obelisk Bogor

Dengan demikian, Prasasti Ciaruteun Bogor bukan hanya sekedar catatan kuno semata. Namun, Prasasti Ciaruteun Bogor ini mencerminkan peradaban dan budaya masyarakat terdahulu selama ribuan tahun. Setelah memahami isi dan fungsi pentingya, masyarakat bisa turut menghargai berbagai kekayaan sejarah yang dimiliki. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |