Operasi Gagak Kuningan, Peristiwa Berdarah Tak Terlupakan

7 hours ago 5

Operasi Gagak Kuningan tertuang secara jelas dalam sejarah Indonesia. Sejarah ini tidak bisa dilupakan begitu saja. Hal ini karena ada banyak perjuangan untuk mengukir sejarah tersebut.

Baca Juga: Sejarah Cihapit Bandung, dari Kamp Tahanan hingga Pasar Tradisional Modern

Perlu kita pahami bahwa sejarah ini sendiri juga terkenal dengan sebutan Operatie Kraai. Ada juga yang mengenalnya dengan istilah Agresi Militer Belanda II. Untuk informasi selengkapnya tentang sejarah ini, bisa menyimak uraian berikut.

Operasi Gagak Kuningan 1948 

Operasi ini tidak tercetus begitu saja. Ada pemicunya sehingga menjadi peristiwa kelam dan tragis saat itu. Pemicunya tidak lain adalah datangnya penjajah yang keji.

Peristiwa ini sendiri berlangsung pada 19-20 Desember 1948. Saat itu gerakan militer berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbeda dengan kondisi sekarang, Yogyakarta kala itu berstatus sebagai pusat pemerintahan sementara bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, gerakan militer Operasi Gagak Kuningan ini meluas seiring berjalannya waktu. Bahkan serangannya sampai ke Kabupaten Kuningan yang ada di Jawa Barat. Di daerah ini, para pejuang memperjuangkan kemerdekaan agar terbebas dari belenggu penjajah Belanda.

Momen Menegangkan 

Dalam sejarah Islam, mencatat ada banyak momen menegangkan selama gerakan militer berlangsung. Salah satunya ialah keberhasilan pasukan Belanda menguasai lokasi strategis yang ada di Kuningan. Hal ini membuat warga pribumi semakin menderita karena kala itu wilayah Karesidenan Cirebon juga sudah diduduki.

Akibatnya, para pejuang harus rela memasuki hutan pedalaman untuk sembunyi. Suasananya semakin menegangkan karena Belanda tiada henti untuk menyisir pejuang-pejuang tersebut. Dalam persembunyiannya, para pejuang juga melangsungkan strategi gerilya untuk melawan balik tentara Belanda. Usai berhasil menyerang, para pejuang kembali lagi ke persembunyiannya.

Pertumpahan Darah 

Pejuang Indonesia memang kalah dari segi perlengkapan dalam Operasi Gagak Kuningan. Akan tetapi, tekad, keberanian dan kecerdikan dalam menyusun strategi tidak kalah mumpuni dari Belanda. Apalagi hal tersebut juga dibantu dengan lokasi geografis Kuningan yang mendukung persembunyian.

Sayangnya, pertumpahan darah terjadi dalam momen menegangkan ini. Penjajah Belanda berhasil membombardir pejuang di Kabupaten Kuningan. Pertumpahan darah ini berlangsung di daerah Cibingbin.

Peristiwa berdarah ini jelas memilukan. Apalagi jumlah personel dan perlengkapan senjatanya lebih memadai pasukan Belanda. Pembantaian pun tidak bisa dihindari.

Tokoh yang Terlibat Agresi Militer Belanda II

Dalam Operasi Gagak Kuningan, ada sejumlah tokoh yang terlibat. Tokoh-tokoh yang ada dalam sejarah Indonesia tersebut juga perlu diketahui secara lebih mendalam. Berikut beberapa diantaranya.

Jenderal Soedirman

Salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa mengerikan ini ialah Jenderal Soedirman. Pejuang Indonesia ini memperlihatkan kepemimpinan yang karismatik. Ia menghadapi situasi darurat nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor

Tokoh lainnya yang juga terlibat dalam peristiwa Operasi Gagak Kuningan ini yaitu Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor. Bukan sembarangan, melainkan sosok ini yang bertanggung jawab sebagai panglima tentara. Ia memimpin operasi ini.

Baca Juga: Sejarah Jangari Cianjur yang Jadi Bagian Waduk Cirata

Pada periode 1945-1949, panglima ini jadi panglima tertinggi tentara Kerajaan Belanda yang ada di Hindia Belanda. Ia lahir pada tahun 1902. Lalu ia meninggal pada tahun 1949 di Batavia yang sekarang bernama Jakarta.

Kematiannya mengundang rasa penasaran banyak pihak. Hal ini karena kematiannya terbilang mendadak. Bahkan ada desas-desus yang menyebut kematiannya karena diracun. Meski begitu, belum ada bukti jelas yang menyatakan hal tersebut.

Soekarno-Hatta 

Soekarno dan Mohammad Hatta juga termasuk tokoh penting dalam peristiwa Operasi Gagak Kuningan ini. Keduanya dengan tegas mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu, keduanya juga berperan besar dalam membasmi penjajahan.

Akan tetapi, kedua tokoh besar dalam sejarah tersebut berhasil ditangkap oleh Belanda. Pihak Belanda kemudian mengasingkannya ke wilayah Bangka. Kurangnya jumlah pasukan dan senjata lagi-lagi membuat Indonesia bungkam.

Sutan Sjahrir 

Sutan Sjahrir termasuk salah satu tokoh yang memiliki peran besar dalam gerakan Operasi Gagak Kuningan ini. Kala itu ia sebagai mantan perdana menteri. Sayangnya, pasukan Belanda berhasil menangkap dan mengasingkannya ke Bangka. Ia pun bernasib sama dengan Soekarno dan Mohammad Hatta.

Baca Juga: Melihat Sejarah Benteng Palasari Sumedang, Peninggalan Belanda yang Masih Kokoh

Tak bisa kita pungkiri bahwa Operasi Gagak Kuningan memperlihatkan perjuangan besar para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia. Oleh karena itu, sudah semestinya menghargai dan meneladaninya. Perjuangannya tak akan bisa dilupakan begitu saja. Bahkan harus terus diingat dari generasi ke generasi. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |