tirto.id - Pengertian dalil naqli adalah sumber-sumber dalil yang asalnya dari firman Allah SWT, yaitu ayat-ayat dalam Al Quran. Bukan hanya itu, beberapa hadist nabi atau as sunnah juga bisa disebut sebagai dalil naqli.
Adapun dalil sendiri merupakan suatu petunjuk yang dijadikan landasan berpikir, khususnya dalam memperoleh hukum syara'. Istilah tersebut merujuk kepada berbagai ketentuan yang berasal dari Allah SWT.
Lantas, apa itu dalil naqli? Untuk mengetahui definisi dalil naqli beserta contohnya dalam Al Quran dan Hadits, Anda bisa membaca penjelasan berikut.
Pengertian Dalil Naqli
Dalil naqli adalah dalil-dalil yang bersumber langsung dari wahyu Allah SWT berupa Al Quran dan hadist nabi (as sunnah).
NU Online menjelaskan, dalil naqli merujuk pada dalil yang bersifat tekstual dari Al-Qur’an dan Hadits. Dalil tekstual ini adalah hujjah yang diakui, namun kandungannya masih bisa dipilah menjadi dua.
Ada yang qath'î ad-dilâlah (petunjuknya sudah jelas tanpa ada kemungkinan multi tafsir) dan ada yang dhannî ad-dilâlah (petunjuknya masih belum jelas sebab mengandung beberapa kemungkinan penafsiran).
Dalil ini misalnya firman Allah هو الله أحد (Dialah Allah Yang Maha Esa). Petunjuk dalil ini sudah jelas tentang keesaan Allah yang menyeluruh dalam semua aspek dan tak bisa ditafsirkan lain.
Adapun dalil naqli yang dhannî ad-dilâlah misalnya firman Allah ثلاثة قروء (tiga quru'). Kata quru' bisa bermaksud masa suci dan bisa juga bermaksud masa haid.
Dalil naqli jenis dhanni (multitafsir) ini banyak sekali, bahkan mendominasi, sehingga kita dapati para ulama berbeda pendapat dalam hampir semua hal.
Contoh Dalil Naqli dalam Al Quran dan Hadist
Berikut ini contoh dalil dan hadits dalil naqli Islam.
1. Dalil Naqli tentang Qada dan Qadar di Al QuranSebuah dalil naqli terkait ini dapat dilihat dalam Al-Quran surat Ar-Ra'd ayat 11:
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra'd: 11)
2. Dalil Perintah Puasa dalam HadisDalam hadits Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak seorang hamba pun yang berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali, karena (amalannya pada) hari itu, Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun."
3. Dalil Naqli Surga dan Neraka
Umat Islam mempercayai bahwa setiap perbuatan yang dilakukan di dunia punya konsekuensi, pahala dari kebaikan dan dosa dari kejahatan. Ayat dalil naqli yang membahas tentang dua hal tersebut misalnya surat Muhammad ayat 15 berikut.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ فِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّىۗ وَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ
Artinya:
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka. (Apakah orang yang memperoleh kenikmatan surga) sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong?"
4. Dalil Naqli Asmaul Husna
Allah SWT punya berbagai sebutan-sebutan lain yang jumlahnya mencapai 99, dikenal sebagai asmaul husna. Adapun dalil naqli Islam yang membahas tentang ketentuan tersebut salah satunya Surat Al Araf ayat 180 beriikut.
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۖ
Artinya:
“Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.”
5. Dalil Naqli Keimanan
Salah satu rukun iman yang perlu diyakini oleh umat Islam adalah iman kepada Allah SWT. Kepercayaan terhadap Allah SWT bahwa Dia merupakan satu-satunya Tuhan penguasa alam, dapat dipantau melalui ayat dalil naqli berikut.
لَوْ كَانَ فِيهِمَآ ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya:
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, niscaya hancurlah keduanya. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan."
tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada