Pengertian & Sejarah Hari Wayang Nasional Diperingati 7 November

1 week ago 5

tirto.id - Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November. Hari Wayang Nasional 2024 bertepatan dengan hari Kamis (7/11/2024). Bagaimana pengertian dan sejarahnya?

Peringatan Hari Wayang Nasional ditetapkan berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018. Tujuan utama penetapan Hari Wayang Nasional adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya wayang sebagai bagian identitas budaya bangsa.

Peringatan Hari Wayang Nasional diharapkan dapat menjadi momen pemersatu kalangan pecinta seni wayang. Selain itu, mengajak seluruh masyarakat Indonesia lebih mengenal dan mencintai seni wayang yang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional bangsa Indonesia.

Pengertian dan Sejarah Hari Wayang Nasional

Hari Wayang Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018. Berdasarkan Keppres tanggal 17 Desember 2018, pemerintah secara resmi menetapkan setiap tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

Hari Wayang Nasional termasuk momen penting bagi seluruh bangsa Indonesia agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya bangsa.

Wayang diharapkan dapat lebih dikenal, sehingga seni wayang tidak akan mati terlindas zaman. Namun, nantinya terus tumbuh berkembang bahkan menjadi aset budaya bangsa yang mengharumkan nama negara di kancah global.

Penetapan Hari Wayang Nasional tidak terlepas dari keputusan The United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 7 November 2003. UNESCO telah menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Setelah penetapan UNESCO, wayang akhirnya masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO untuk kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang Puppet Theater. Penetapan dilakukan UNESCO pada tanggal 4 November 2008

Menurut UNESCO, wayang adalah seni Edipeni dan Adiluhung. Wayang dianggap sebagai seni yang tidak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai-nilai keutamaan hidup atau filsafat kehidupan.

Ilustrasi Wayang KulitIlustrasi Wayang Kulit. FOTO/iStockphoto

Selain itu, alasan lain adalah sejumlah unsur dan elemen masyarakat mengajukan usulan penetapan. Sekretariat Nasional Wayang Indonesia (Senawangi) merupakan salah satu yang mengajukan usulan.

Usulan kemudian diteruskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), dan Sekretariat Negara (Setneg).

Wayang adalah seni pertunjukan yang menggunakan boneka atau bayangan untuk menceritakan kisah-kisah epik, mitologi, sejarah, atau kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis wayang misalnya wayang kulit, wayang golek, wayang orang, wayang beber dan beberapa lain.

Mengutip laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), wayang sudah ada di Indonesia sejak puluhan abad silam. Kata “wayang” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bayangan”.

Secara filosofis, wayang kerap diartikan sebagai bayangan atau cerminan sifat-sifat manusia. Mulai dari sifat murka, serakah, pelit, bijak, dan banyak lagi.

Wayang sejatinya merupakan alat komunikasi, medium pendidikan, maupun medium yang bersifat magis-religius, hingga dipercaya masyarakat pada zamannya.

Sebagai cerminan sifat-sifat manusia, wayang memiliki nilai-nilai luhur dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Memaknai nilai-nilai dalam wayang secara benar konon bisa menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Tak ayal, tercipta sebuah negara yang maju, makmur, adil, dan sentosa.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |