Perlukah Menyeterika Pakaian Dalam? Ini Penjelasan & Tipsnya

11 hours ago 8

tirto.id - Menyetrika pakaian dalam mungkin sering dianggap tidak perlu, tetapi sebenarnya memiliki banyak manfaat.

Selain membuat kain lebih halus dan nyaman dipakai, menyetrika juga membantu membunuh bakteri serta jamur yang mungkin masih menempel setelah pencucian.

Dengan perawatan yang tepat, pakaian dalam bisa lebih higienis, tahan lama, dan tetap nyaman digunakan sehari-hari. Berikut beberapa alasan mengapa menyetrika pakaian dalam itu penting serta cara melakukannya dengan benar.Seseorang yang berpenampilan bersih dan rapi, selain mencerminkan harga diri, juga menjadi bentuk penghargaan terhadap sekitarnya karena secara tak langsung memberi kesan yang baik.

Untuk menjaga pakaian tetap rapi, salah satunya adalah dengan menyetrikanya. Hal ini sebetulnya pilihan bagi tiap orang dalam menjaga penampilan yang ia inginkan.

Menyetrika baju, kemeja, atau celana sudah lumrah dilakukan agar tidak nampak kusut. Namun, beberapa orang memiliki kebiasaan untuk juga menyetrika pakaian dalam.

Kebiasaan ini kerap kali menjadi pertanyaan, apakah menyetrika pakaian dalam itu diperlukan?

Perlukah Menyeterika Pakaian Dalam?

Ilustrasi Menyetrika UnderwearIlustrasi Menyetrika Underwear. foto/istockphoto

Bagi sebagian orang, menyetrika baju adalah aktivitas yang membosankan dan kerap kali dihindari, lebih-lebih menyetrika pakaian dalam yang dianggap ‘membuang banyak waktu’.

Namun tak sedikit juga orang yang dengan telaten menyetrika semua pakaiannya termasuk pakaian dalam. Menurut anjuran medis, khususnya menyangkut kesehatan seksual dan reproduksi, apakah pakaian dalam perlu disetrika?

Temperatur yang tinggi dari setrika memungkinkan bakteri dan kuman yang masih menempel pada pakaian dalam akan mati. Tentu ini menjadi salah satu cara untuk menjaga pakaian dalam tetap higienis selama dikenakan.

Pakaian yang telah dicuci tidak seketika bersih. Menurut penelitian, beberapa bakteri, kuman, bahkan jamur masih bisa menempel pada pakaian yang telah dicuci bersih.

Bahkan bakteri bisa hidup di mana saja, tak terkecuali di dalam mesin cuci. Segala jenis bakteri dari kotoran yang menempel di pakaian dalam, termasuk misalnya E. Coli, Salmonella dan lain-lain, yang bisa saja hidup dan berkembang biak di dalam mesin cuci yang rutin dipakai untuk menggiling semua pakaian.

Karenanya, manfaat menyetrika pakaian dalam bisa membantu membunuh bakteri yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih. Sehingga kebiasaan menyetrika pakaian sebelum digunakan sebenarnya boleh saja dilakukan demi menjaga area sensitif tetap higienis.

Akan tetapi, tetap perlu diperhatikan untuk tidak menyetrika baju dalam suhu yang terlalu panas. Sebab sebagian besar pakaian dalam didesain tipis agar menyerap keringat.

Bahan yang halus ini biasanya membuat pakaian dalam mudah terbakar apabila terkena suhu setrika yang terlalu panas. Selain itu bahan katun pada pakaian dalam juga mudah memuai dan molor jika terpapar panas terlalu sering. Hal ini tentu akan merusak pakaian dalam dan menjadi tak nyaman untuk dikenakan.

Tips Agar Pakaian Dalam Tetap Bersih

pakaian dalam bra dan llingerieIlustrasi wanita belanja dan pakaian dalam [Foto/Shutterstock]

Perawatan yang tepat tentu akan memperpanjang masa pakai dan menjaga kenyamanan pakaian dalam.

Sering dicuci secara berkala

Pakaian dalam yang dikenakan harus dipastikan selalu dalam kondisi bersih dan nyaman. Sehingga pakaian dalam yang dikenakan terjamin higienis dan tak menimbulkan resiko penyakit tertentu yang menyerang area sensitif pada tubuh.

Menurut Good Housekeeping Institute, bahkan pakaian dalam yang bersih dapat mengandung hingga 10.000 bakteri hidup. Terdapat sekitar satu juta bakteri hanya dalam 2 sendok makan air bekas dari mesin cuci. Bakteri ini kemudian dapat berpindah ke cucian berikutnya. Maka, mencuci pakaian dalam secara berkala adalah sebuah keharusan.

Memilih Detergen yang Tepat

Ilustrasi detergen ramah lingkunganIlustrasi detergen ramah lingkungan. iStockphoto/GettyImages

Untuk merontokkan kotoran, diperlukan detergen yang lembut dan hipoalergenik yaitu jenis detergen yang dibuat dari bahan-bahan yang cenderung tidak menimbulkan reaksi alergi. Hindarilah detergen yang mengandung pemutih untuk mencuci pakaian dalam karena dapat merusak serat halus serta membuat iritasi kulit.

Jemur dalam Tempat yang Kering

Memastikan pakaian dalam tetap kering adalah hal penting supaya di sana tidak tumbuh jamur atau berkembangbiak bakteri penyebab penyakit.

Kondisi pakaian dalam yang lembab selain membuat ketidaknyamanan saat dipakai, juga bisa menjadi sarang bagi kuman dan jamur yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti infeksi jamur atau bahkan virus yang menyerang kemaluan dan area intim lainnya.

Pastikan Lemari Penyimpanan Bersih

Pastikan lemari pakaian tempat menyimpan pakaian dalam pun selalu dibersihkan, disusun secara teratur dan tidak ada debu-debu yang menumpuk di sudut-sudut lemarinya.

Kotak lemari acapkali merupakan area yang tertutup sehingga rentan menjadi tempat pertumbuhan jamur, apalagi jika lemari yang dipakai berbahan kayu. Maka pastikan bufet tempat pakaian dalam selalu dalam kondisi bersih.

Ganti Pakaian Dalam yang Sudah Tak Layak

Ilustrasi Bra KawatIlustrasi Bra Kawat. foto/istockphoto

Pertimbangkan pula untuk rutin mengganti pakaian dalam setiap tahun apabila dirasa sudah tidak layak pakai.

Tak berbeda dengan sebuah kaos yang sudah tak nyaman lagi dikenakan karena misalnya sudah ketat atau robek, pakaian dalam juga harus segera diganti demi kenyamanan badan. Pakaian dalam yang sudah tidak layak dipakai, sebaiknya dibuang dan diganti dengan yang baru.

Selain itu, pastikan juga untuk rutin mengganti pakaian dalam secara berkala dalam sehari tanpa menunggunya benar-benar kotor. Khususnya bagi seorang wanita yang rutin mengalami keputihan atau berkeringat, dianjurkan untuk mengganti celana dalam agar senantiasa bersih dan tidak lembab.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mencuci Pakaian Dalam

Ilustrasi Bra KawatIlustrasi Bra Kawat. foto/istockphoto

Mencuci pakaian dalam memerlukan treatment yang berbeda untuk benar-benar membersihkannya dari kuman dan bakteri yang masih menempel.

Untuk mencuci pakaian dalam, penting untuk menyortirnya terlebih dahulu. Pakaian dalam yang berwarna sebaiknya dipisah dengan yang putih polos, atau yang terkena noda membandel.

Jika kotoran dalam pakaian biasanya akan bisa larut dalam air detergen pada suhu 30 atau 40 derajat saja, kotoran dan bakteri pada pakaian dalam masih bisa bertahan hidup dalam suhu 60 derajat celcius.

Sehingga merendamnya dalam air detergen dan mengeringkannya di bawah terik matahari saja tak cukup.

Jika cucian pakaian dalam dirasa sangat kotor, seperti terkena flek atau noda darah menstruasi, sebaiknya mencuci pakaian dalam pada suhu 60 derajat celcius.

Selain itu, tips lainnya adalah usahakan untuk mencuci pakaian dalam dengan merendamnya selama 30 menit dan mencucinya dengan tangan agar noda-noda yang menempel dapat tersikat sempurna.

Menjaga kebersihan, terutama pada area tertutup, setali tiga uang dengan menjaga kebersihan pakaian dalam.

Menyetrika pakaian dalam setelah mencucinya menjadi salah satu cara untuk membunuh sisa bakteri dan kuman yang masih menempel. Hal ini pun guna menjaga kebersihan area-area yang sensitif serta kesehatan seksual.


tirto.id - GWS

Kontributor: Dina T Wijaya
Penulis: Dina T Wijaya
Editor: Yulaika Ramadhani

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |