tirto.id - Haryanto Adikoesoemo, pemilik PT Arthakencana Rayatama , resmi dilantik sebagai salah satu anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, hari Selasa (5/11/2024). Profil Haryanto Adikoesoemo mencakup AKR Tower dan kekayaannya.
Pelantikan anggota DEN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 150/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Wakil Ketua dan Anggota DEN yang ditandatangani Presiden Prabowo pada 4 November 2024.
Prabowo turut mengangkat Mari Elka Pangestu (Wakil Ketua DEN) dan sejumlah anggota DEN. Mereka bertugas di bawah komando Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan.
Salah satu anggota DEN adalah Haryanto Adikoesoemo. Ia pemilik PT Arthakencana Rayatama (AKR). Selain Haryanto Adikoesoemo, anggota DEN lain termasuk Muhammad Chatib Basri, Aried Anshory Yusuf, Heriyanto Irawan, Septian Hario Seto, dan Muhammad Firman Hidayat.
Profil Haryanto Adikoesoemo
Haryanto Adikoesoemo adalah pemilik PT Arthakencana Rayatama (AKR) Corporindo. Ia kini menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan yang didirikan ayahnya sendiri, Soegiarto Adikoesoemo.
Haryanto lahir di Surabaya pada 1962. Ia mengenyam pendidikan tinggi di University of Bradford, Inggris. Di kampus itu, Haryanto mendapat gelar Bachelor of Science tahun 1983. Pada masa yang sama, ia lantas mulai bergabung dengan PT AKR.
Selanjutnya, Haryanto mengambil Program Manajemen Eksekutif di Harvard Business School, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan kuliah di Harvard pada tahun 1993.
Haryanto lantas diangkat menjadi Presiden Direktur pada 1992. Di bawah kepemimpinan Haryanto, AKR Corporindo mulai berkembang pesat. Mereka menjadi salah satu distributor energi dan bahan kimia yang diperhitungkan di Indonesia.
AKR Corporindo merupakan salah satu perusahaan distribusi bahan kimia dan energi terbesar di Indonesia. Di luar bidang distribus, PT AKR Corporindo juga melirik usaha pengembangan properti mewah.
Selain mengembangkan bisnis di bidang distribusi energi dan bahan kimia, AKR Corporindo mulai menambah berbagai layanan bidang logistik dan manufaktur. AKR Corporindo pun mengembangkan berbagai anak usaha.
Di antaranya PT Usaha Era Pratama, PT Andahanesa Abadi, dan PT Arjuna Utama Kimia. Lantas PT Anugrah Karya Raya, PT Jakarta Tank Terminal, hingga PT AKR Sea Transport. Kemudian PT AKR Niaga Indonesia, PT AKR Transportasi Indonesia, serta PT Anugerah Krida Retailindo.
Selama ini, Haryanto Adikoesoemo dikenal sebagai seorang kolektor seni selain sukses menorehkan karier dunia bisnis. Katanya, ia disebut-sebut punya pengaruh besar terhadap komunitas seni di Indonesia dan luar negeri.
Menurut laman ART News, Haryanto mengoleksi karya seni sejak 20 tahun yang lalu. Koleksinya kini berjumlah sekitar 800 karya. Termasuk seniman ternama luar negeri, seperti Jeff Koons, Andy Warhol, Mark Rothko, dan Gerhard Richter. Polesan karya seniman besar Indonesia juga turut masuk daftar. Semisal Affandi, Srihadi Soedarsono, FX Harsono, dan Entang Wiharso.
Haryanto Adikoesoemo pernah menjadi pengawas Museum Hirshhorn dan Sculpture Garden di Washington, D.C. Pengalaman itu membuat dirinya terlibat dalam kemajuan seni, khususnya seni rupa di Indonesia. Oleh karena itu, Haryanto tercatat sebagai pendana Museum MACAN, yang dibuka bulan November 2017 di Jakarta Barat.
Sebagai pemilik AKR Tower dan Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), harta kekayaan Haryanto terus bertambah. Menurut catatan tahun 2023, ia kembali menambah porsi kepemilikan saham AKRA.
Pada November 2023, Haryanto telah membeli sebanyak 976.200 lembar saham AKRA di harga rata-rata Rp1.477,58 per saham. Sebelumnya, Haryanto juga pernah membeli saham AKRA sebanyak 976.200 lembar dengan harga rata-rata Rp1.442,16 per saham pada Oktober 2023.
Setelah pembelian tersebut, saham Haryanto Adikoesoemo di AKRA bertambah menjadi 194,7 juta lembar saham atau sekitar 0,9703%. Angka ini naik dari sebelumnya sebanyak 193,7 juta lembar saham atau sekitar 0,9654% dari total saham.
Mengutip laporan Fortune Indonesia, Adikoesoemo pernah masuk masuk daftar Businessperson of the Year. AKR Corporindo juga menduduki posisi 43 daftar Fortune Indonesia 100 setelah mencetak pertumbuhan laba bersih hampir 29 persen kendati menghadapi gelombang pandemi pada 2020.
Perusahaan milik Haryanto Adikoesoemo tercatat pernah mencapai kenaikan laba bersih tahunan sebesar 28 persen, yakni dari Rp431 miliar (semester I-2020) menjadi Rp550 miliar (semester I-2021).
tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Beni Jo & Beni Jo