Sungai Cimande Kembali Meluap dan Rendam Ratusan Rumah, Sejumlah Warga Sumedang Dievakuasi

9 hours ago 7

harapanrakyat.com,- Lagi-lagi, aliran Sungai Cimande kembali meluap dan merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Sabtu (15/3/2025) malam. Lokasi Desa Cihanjuang dan Desa Sukadana menjadi titik terparah dengan ketinggian banjir hampir mencapai 2 meter.

Petugas gabungan dari TNI/Polri, BPBD, PMI, serta relawan yang ada di lokasi langsung melakukan proses evakuasi warga yang terjebak di rumah-rumah mereka. Salah satu warga yang terpaksa dievakuasi adalah neneknya dari Tatin, seorang lansia dari Dusun Bunter, Desa Sukadana.

Menurut Tatin, neneknya awalnya menolak untuk mengungsi karena debit air yang masih terbilang kecil. Namun, seiring bertambahnya tinggi air yang cepat, akses menuju rumahnya semakin terendam, dan pasokan makanan di rumah pun menipis. 

Dengan keadaan yang semakin buruk, akhirnya neneknya pun harus berpindah sementara waktu ke tempat yang lebih aman.

“Ini banjir terparah yang kami alami sepanjang sejarah. Sudah tiga kali banjir dalam sebulan ini, dan kali ini memang yang terparah. Bahkan tanaman kayambang terlihat mengapung di seluruh permukiman yang terendam,” ungkap Tatin.

Banjir Paling Lama Surutnya

Tatin menuturkan, banjir kali ini menjadi lebih lama surutnya dari biasanya. Bahkan curah hujan yang tinggi dan terus menerus dalam beberapa hari terakhir membuat sungai Cimande meluap lebih sering. Hal ini membuat sebagian besar pemukiman terendam air, dengan ketinggian yang mencapai lebih dari 1,5 meter.

“Dari sebulan ini banjir sudah terjadi tiga kali, dan kali ini merupakan banjir yang terparah. Bahkan kali ini banjir sampai ada tanaman kayambang banyak mengambang di seluruh permukiman,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila yang meninjau lokasi bencana mengungkapkan, kondisi banjir sudah mulai surut, namun tinggi air saat ini masih mencapai 177 cm. 

“Evakuasi masih terus berlangsung, dengan bantuan TNI/Polri, BPBD, dan PMI. Di beberapa lokasi, akses jalan yang sempit dan terhalang tanaman kayambang menghambat proses evakuasi,” kata Fajar.

Fajar menyebutkan, penyebab banjir ini salah satunya adalah menyempitnya jalur aliran Sungai Cimande. Untuk mengatasi masalah ini, Pemda Sumedang berencana melakukan normalisasi sungai, yang akan terlaksana pada musim kemarau agar lebih efektif.

“Penyebab dari banjir ini yang pertama sempitnya jalur sungai Cimande, oleh karena itu kami ingin benar-benar ingin mencoba solusinya menjadi permanen. Pertama normalisasi sungai, namun itu bisa kita lakukan ketika musim kemarau. Apabila normalisasi sungai kita lakukan pada saat hujan seperti ini maka tidak efisien,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah mendata sebanyak 263 Kepala Keluarga (KK) dan 2.000 jiwa di empat desa di Kecamatan Cimanggung yang terdampak banjir. 

“Untuk lokasi terparah sejauh ini ada di desa Cihanjuang dan desa Sukadana dengan ketinggian banjir hingga 177 Centimeter. Pemkab Sumedang mendata sebanyak 263 KK dan 2000 jiwa di empat desa di Kecamatan Cimanggung terdampak,” ungkapnya.

Masyarakat diimbau untuk segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, mengingat hujan lebat diprediksi akan terus berlangsung hingga 18 Maret 2025. Sementara pemkab Sumedang juga telah menyiapkan posko darurat di Puskesmas Sawahdadap bagi warga yang membutuhkan tempat pengungsian.

“Pemkab Sumedang juga sudah menyiapkannya posko darurat berlokasi di Puskesmas Sawahdadap,” pungkasnya. (Aang/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |