harapanrakyat.com,- Akibat curah hujan tinggi dan air sungai Citapen meluap, ratusan hektar sawah milik warga di Lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, gagal ditanami padi.
Area pesawahan yang tadinya terlihat berpetak-petak kini sejauh mata memandang hanya hamparan air seperti lautan.
Salah seorang petani, Mislen mengatakan, air meluap dan membanjiri area pesawahan terjadi sejak 4 hari terkahir, karena curah hujan yang cukup tinggi.
Menurutnya, di bagian barat luas area pesawahan yang terendam banjir kurang lebih mencapai 200 hektar, sedangkan di bagian timur kurang lebih mencapai 160 hektar.
“Saya tahunya air sudah meluap saja, itu kalau tidak salah sejak hari Sabtu. Tinggi airnya kurang lebih 2 meter ada,” katanya, Senin (11/11/2025).
Ia menjelaskan, beberapa sawah sudah mulai ditanami padi, namun ada beberapa sawah yang belum ditanami karena sudah terendam banjir.
“Kalau punya saya tadinya mau sekarang, tapi karena tidak memungkinkan jadi batal. Benih padi juga ada yang terendam air,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, akibat area pesawahan terendam banjir dirinya mengalami kerugian materi ditaksir mencapai Rp 3 juta lebih.
“Ya pasti rugi, kurang lebih Rp 3 juta lah untuk benih, mesin, sama yang kerja,” tambahnya.
Baca Juga: Hujan Deras di Kota Banjar, 5 Rumah Warga Pulomajeti Terendam Banjir
Selain Sawah di Pulo Majeti, Banjir Juga Rendam Rumah Warga Kota Banjar
Terpisah, Lurah Purwaharja, Hendi Sumantri mengatakan, banjir tersebut diakibatkan curah hujan tinggi dan air sungai Citapen meluap, itu terjadi sejak Sabtu (8/11/2025).
Ia menyebut, akibat banjir lima rumah warga terendam karena posisinya lebih rendah.
“Jadi airnya meluap sedikit-sedikit tidak langsung besar, sehingga masyarakat yang rumahnya terdampak bisa mengkondisikan untuk memindahkan barang-barang berharga,” katanya.
Menurutnya, warga yang terdampak banjir sebagian ada yang mengungsi di rumah saudaranya dan ada yang membuat tempat tinggal sementara. Namun, saat ini kondisi air sudah berangsur surut kembali.
“Kami dari kelurahan dari kemarin selalu berjaga dan mengaktifkan ronda serta berkoordinasi dengan RT, RW, dan Linmas untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” paparnya.
Sedangkan, pihaknya akan bersurat kepada Wali Kota melalui Dinas PUTR Kota Banjar. Tujuannya untuk meninggikan badan jalan sehingga tidak terendam banjir di lokasi tertentu.
“Banjir tersebut yang paling tinggi itu sekitar 80 sentimeter untuk di jalan. Sementara untuk panjangnya kurang lebih mencapai 50 meter karena di lokasi tersebut posisinya seperti cekungan,” pungkasnya.
Baca Juga: Rumah Warga Terendam Banjir, Petugas Gabungan di Kota Banjar Sedot Air Pakai Mesin Pompa
Kendati begitu, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Hal itu mengingat saat ini memasuki musim hujan dan bisa saja terjadi bencana alam kapan saja. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

2 weeks ago
27

















































