tirto.id - Penipuan bukti transfer yang menargetkan para pelaku usaha masih sering terjadi. Berbagai modus penipuan yang semakin marak memaksa setiap pelaku usaha selalu waspada dalam setiap transaksi.
Belakangan ini, aksi penipuan bukti transfer terekam kamera dan viral di media sosial. Video viral itu menampilkan seorang pria yang mencoba menipu Agen BRILink dengan berpura-pura ingin tarik tunai.
Dilihat dari potongan video rekaman yang beredar, pria berpakaian serba hitam itu meminta layanan tarik tunai via transfer Agen BRILink senilai Rp3 juta. Agen BRILink kemudian meminta pria tersebut mentransfer ke nomor rekening yang tersedia.
Alih-alih melakukan transfer, pria itu malah mencoba membuat bukti transfer palsu. Tampak di kamera pengawas, pelaku penipuan itu mengedit foto bukti transfer BRI menggunakan fitur editing foto di ponsel.
Bukti transfer itu lantas ditunjukkan kepada Agen BRILink yang sedang bertugas. Beruntung, Agen BRILink tersebut tidak langsung percaya dengan bukti transfer paslu tersebut.
Ia menemukan bahwa tidak ada mutasi yang masuk setelah pria itu mengaku telah mentransfer sejumlah uang. Selanjutnya, pria itu pergi dari konter BRILink dengan dalih ingin pergi ke kantor cabang bank untuk komplain.
Tindakan Agen BRILink yang berhasil menggagalkan aksi penipuan itu tentunya patut diapresiasi. Pasalnya, kejadian semacam ini bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, para pelaku usaha dan agen perbankan perlu meningkatkan kewaspadaan.
Waspadai Penipu Bukti Transfer, Simak Tipsnya!
Aksi penipuan bukti transfer bisa dicegah dengan meningkatkan kewaspadaan dalam setiap transaksi. Berikut ini beberapa tips mewaspadai penipu bukti transfer yang marak menyasar para pelaku usaha:
1. Cek mutasi rekening setiap melakukan transaksi
Cara terbaik untuk mewaspadai penipu bukti transfer adalah selalu cek mutasi rekening setiap melakukan transaksi. Mutasi rekening menunjukkan adanya pertukaran transaksi di rekening, baik yang masuk maupun keluar.
Transaksi yang berhasil akan muncul dalam mutasi rekening diiringi dengan penambahan atau pengurangan saldo.
2. Kenali bentuk bukti transfer yang asli dan palsu
Penting bagi pelaku usaha mengenali bentuk bukti transfer yang asli dan palsu. Bukti transfer yang palsu biasanya menunjukkan indikasi berikut:
- logo bank salah warna, tidak jelas, atau buram;
- font lebih tebal atau lebih tipis dan tidak seragam;
- tata letak tulisan tidak rapi;
- sering kali berupa tangkapan layar atau screenshot.
Pelaku usaha atau agen bisa mewaspadai bukti transfer palsu dengan meminta pelanggan atau nasabah menunjukkan bukti transfer dari aplikasi langsung.
3. Gunakan layanan notifikasi dari bank
Pelaku usaha bisa memanfaatkan layanan notifikasi dari bank untuk mewaspadai penipuan bukti transfer palsu. Layanan ini bisa diperoleh di BRI, berupa SMS BRI-Notif.
Sesuai namanya, SMS BRI-Notif memungkinkan nasabah menerima pemberitahuan transaksi uang masuk maupun keluar lewat SMS. Keunggulan layanan ini memungkinkan nasabah mendaftarkan satu nomor telepon untuk lebih dari satu rekening.
Layanan notifikasi ini tak hanya memudahkan pelaku usahamewaspadai ada tidaknya indikasi penipuan. SMS BRI-Notif juga membantu nasabah terhindar dari penyalahgunaan rekening dari pihak tidak bertanggung jawab.
Cara mendapatkan layanan notifikasi SMS BRI-Notif sangat mudah. Nasabah hanya perlu datang ke kantor cabang BRI terdekat dengan membawa KTP, Kartu ATM, buku tabungan, dan nomor HP yang terisi pulsa.
Nantinya, petugas akan membantu nasabah memperoleh layanan notifikasi lewat SMS.
4. Terapkan kode khusus pada identitas rekening
Tips menghindari penipuan bukti transfer selanjutnya adalah menerapkan kode khusus pada identitas rekening. Kode khusus ini bisa disertakan dalam identitas rekening yang tercantum secara publik.
Kode khusus tersebut dapat ditambahkan di nama pemilik rekening. Sebagai contoh, identitas nama pemilik asli rekening yang terdaftar adalah "Brimo Maulana".
Pelaku usaha bisa menuliskan nama "Brimo Maulana M." pada informasi rekening yang disebarkan kepada pelanggan alih-alih menuliskan nama rekening asli. Dengan demikian, pelaku usaha bisa memastikan keaslian bukti transfer yang diberikan pelanggan.
Pelanggan yang memberikan bukti transfer dengan nama "Brimo Maulana M." atau berbeda dengan nama identitas asli rekening dapat dicurigai sebagai penipu.
5. Teliti dan tetap tenang saat bertransaksi
Tips terakhir untuk mewaspadai aksi penipuan bukti transfer adalah dengan teliti dan tetap tenang saat bertransaksi. Hindari melakukan transaksi secara terburu-buru.
Gunakan waktu sebaik mungkin untuk memeriksa keaslian bukti transfer hingga mutasi rekening. Jika menemukan adanya indikasi penipuan, segera laporkan kecurigaan ke bank.
Bagi nasabah BRI, bisa melaporkan indikasi penipuan ke nomor 1500017 atau [email protected].
tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya