11 Tempat Wisata di Palu yang Terkenal untuk Liburan

3 weeks ago 6

tirto.id - Kota Palu bisa dijadikan salah satu pilihan untuk berekreasi saat liburan atau sekadar singgah selama berakhir pekan. Ibu Kota Sulawesi Tengah (Sulteng) ini memiliki kekayaan alam, terutama wisata bahari. Selain itu, juga terdapat wisata pegunungan hingga situs sejarah dan budaya.

Kota Palu menyimpan keindahan sebagai ibu kota Provinsi Sulteng. Keindahan Kota Palu ini tercipta lantaran posisi wilayah tersebut. Palu terletak di sebuah teluk, yang juga dikenal sebagai Teluk Palu. Oleh karenanya, wisata kelautan jadi keunggulan Palu.

Namun Palu tidak hanya soal laut. Kota ini menyimpan kekayaan lain seperti pegunungan, sejarah, hingga budaya. Keunikan lain kota ini ialah letaknya yang berada tepat di bawah garis khatulistiwa, dengan ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut. Tak heran, Palu juga punya julukan Mutiara di Khatulistiwa.

Secara umum, Palu memiliki luas wilayah sebesar 395,06 km persegi atau sebesar 0,64 persen dari wilayah Sulteng keseluruhan. Kota ini terdiri dari 8 kecamatan, yaitu Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur, Palu Utara, Tatanga, Tawaeli, Ulujadi, Mantikulore. Lantas apa saja yang bisa ditemukan di Palu?

Rekomendasi Wisata di Kota Palu

Berkunjung ke Sulteng tak ada salahnya untuk singgah ke tempat rekreasi di Palu yang direkomendasikan ini. Berikut daftar 8 tempat wisata Palu, untuk rekreasi liburan keluarga atau sekadar healing di akhir pekan:

1. Pantai Talise

Pantai Talise

Pantai Talise. (FOTO/djkn.kemenkeu.go.id)

Pantai Talise menawarkan keindahan alam yang menarik. Selain mendapatkan hamparan air laut dan hembusan angin, pengunjung juga bisa menyaksikan Gunung Gawalise dari Pantai Talise.

Kawasan Pantai Talise berada di di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Lokasinya memiliki jarak tempuh sekira 6,9 km atau memakan waktu sekitar 20 menit dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu.

Keunikan Pantai Talise lain, juga terlihat dari bebatuan yang disusun rapi di sekitarnya, yang sekaligus menjadi tanggul di kawasan itu. Pantai Talise bisa dinikmati siang, sore, atau malam hari, dengan biaya parkir di kawasan setempat. Lebih nikmat, keindahan Talise tersebut sembari ditemani kue putu atau pisang goreng.

2. Kampung Nelayan

Kampung Nelayan

Kampung Nelayan. (FOTO/djkn.kemenkeu.go.id)

Kampung Nelayan sejatinya memiliki pemandangan yang nyaris mirip dengan Pantai Talise. Sebab, kedua tempat tersebut berada di deretan yang sama. Kawasan Kampung Nelayan tepatnya berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Palu dengan waktu tempuh antara 10-15 menit.

Apa yang ditawarkan Kampung Nelayan lebih dari sekadar keindahan. Pengunjung bisa melihat eksotisme dan orisinalitas dari Kota Palu. Kawasan sepanjang Kampung Nelayan dihuni oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

3. Puncak Salena

Keindahan Teluk Palu bisa dilihat dari kejauhan melalui Puncak Salena, yang merupakan salah satu tempat hits di Palu. Lokasinya Kecamatan Ulujadi, Palu, berjarak sekitar 20 km dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu. Akses ke lokasi ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Pengunjung perlu menyiapkan tenaga lebih untuk mendatangi lokasi ini. Puncak Salena berada di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Namun, tenaga yang dikeluarkan akan sepadan dengan pemandangan yang didapatkan.

Di sana pengunjung bisa menyewa kursi lipat, ala-ala bersantai di puncak gunung. Pengunjung juga bisa menyiapkan tenda untuk menikmati pemandangan dari Puncak Salena.

Pasalnya, Puncak Salena akan tampak di malam hari dengan pemandangan city light Kota Palu. Pastikan datang ke lokasi ini ketika cuaca cerah. Biaya untuk masuk kawasan Puncak Salena dipatok Rp5 ribu. Biaya itu belum termasuk sewa lain.

4. Monumen Perdamaian Nosarara Nosabatutu

Monumen Perdamaian Nosarara Nosabatutu

Monumen Perdamaian Nosarara Nosabatutu. (FOTO/Wikipedia/YESSY VANDOKO PUTRI)

Berkunjung ke Kota Palu tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Monumen Perdamaian Nosarara Nosabatutu, yang menjadi tempat wisata di Palu yang ikonis. Monumen ini berada di Kecamatan Mantikulore, Palu, atau berjarak sekitar 12 km perjalanan darat dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu.

Monumen Nosarara Nosabatutu merupakan bangunan berlantai 3, yang berada di bagian depan kompleks wisata seluas 800 meter persegi. Di bagian atas bangunan berdiri kokoh Tugu Perdamaian sebagai simbol semangat persaudaraan dan persatuan. Oleh karenanya, kawasan ini dinamai “Nosarara Nosabatutu” yang dalam bahasa Kaili berarti “Kita Bersaudara, Kita Bersatu”.

Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung hanya perlu membayar sekira Rp10 ribu. Pengunjung sudah bisa mendapatkan suguhan pemandangan alam, sekaligus merefleksikan keberagaman Kota Palu.

5. Sou Raja/Banua Oge

Banua Oge

Sejumlah pekerja beraktivitas di Situs Cagar Budaya Banua Oge (Sou Raja) atau rumah raja yang sedang dipugar di Kelurahan Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (14/11/2022). ANTARA/Basri Marzuki

Berkunjung ke Palu tak ada salahnya untuk melipir dan berwisata sejarah ke kawasan cagar budaya Sou Raja/Banua Oge, yang merupakan sisa-sisa bangunan peninggalan Kerajaan Palu. Di masa lalu, Sou Raja adalah tempat tinggal keluarga kerajaan, sekaligus sebagai pusat kerajaan.

Sou Raja terletak di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Lokasinya sekitar 8 km dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu atau dekat dengan kawasan Pantai Talise. Pengunjung bisa menyaksikan sisa-sisa bangunan yang berdiri sejak abad ke-19.

Untuk mendapatkan pengalaman lebih, pastikan mendatangi Souraja saat Festival Banua Oge. Pengunjung akan mendapatkan suguhan kekayaan budaya lokal, berbagai pertunjukan seni tradisional dan tari-tarian etnik, pameran, hingga kuliner khas daerah.

6. Museum Negeri Sulteng

Museum Negeri Sulteng

Museum Negeri Sulteng. foto/Kemdikbud

Melihat Palu dan Sulteng secara keseluruhan, bisa dilakukan dengan mengunjungi Museum Negeri Sulteng, Lokasinya berada di Palu Barat, Palu. Tiket masuk lokasi ini terjangkau, tak lebih dari Rp10 ribuan.

Pengunjung akan mendapatkan suguhan literasi budaya, dengan ribuan koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, histori, numismatik, filologi, keramik seni rupa, dan teknologi modern. Tak jarang, terdapat pameran khusus di museum tersebut.

7. Pantai Tanjung Karang

Desa Wisata Tanjung Karang

Desa Wisata Tanjung Karang. foto/https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palu/baca-artikel/12878/Pesona-Desa-Wisata-Tanjung-Karang.htmldst

Pantai Tanjung Karang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Donggala, Sulteng. Namun lokasi kawasan ini tak jauh dari Kota Palu, tepatnya sekitar 44 km ke arah barat dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu. Keindahan alam Tanjung Karang, tak kalah dari pantai-pantai populer di Indonesia lainnya.

Seperti namanya, Pantai Tanjung Karang terletak di suatu tanjung atau daratan yang menjorok ke laut, di Selat Makassar dan sebelum Teluk Palu. Pantai ini tidak saja punya keindahan pemandangan luarnya saja. Pengunjung juga bisa mencoba diving atau snorkeling untuk mendapatkan suguhan indah terumbu karang dan berbagai macam biota laut.

Biaya masuk kawasan Tanjung Karang masih terjangkau, sekira Rp10 ribu saja. Namun, tentunya ada biaya lebih jika ingin mendapatkan fasilitas lain atau merasakan kuliner bahari khas kawasan tersebut. Pengunjung juga menginap di kawasan ini dengan biaya termurah sekira Rp250 ribu.

8. Puncak Matatantimali

Pegunungan Matantimali

Keindahan Kota Palu yang dapat dilihat dari Pegunungan Matantimali. ANTARA/Sukardi

Puncak Matatantimali juga merupakan salah satu objek wisata yang secara administratif tak masuk dalam Kota Palu. Kawasan ini berada Kabupaten Sigi, Sulteng, namun hanya berjarak sekira 22 km saja dari Bandara Mutiara SIS-Al Jufri Palu.

Matatantimali yang berada di ketinggilan 1500 meter di atas pemukaan laut, menawarkan panorama yang cantik. Di sana pengunjung juga masih bisa menyaksikan keindahan Kota Palu yang mengelilingi teluk. Pengunjung hanya perlu menyiapkan biaya sekitar Rp10 ribu untuk tiket masuk.

9. Rumah Hutan Drupadi

Rumah Hutan Drupadi adalah tempat wisata yang berfokus pada ekowisata. Lokasinya berada di kawasan hutan dengan suasana alam yang asri dan tenang. Pengunjung bisa menikmati udara segar, pepohonan hijau, dan kegiatan outdoor seperti trekking atau berkemah. Rumah Hutan Drupadi cocok untuk yang mencari ketenangan sambil menikmati keindahan alam di sekitar Palu.

Terletak di Desa Bora, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, sekitar 45 menit perjalanan dari pusat Kota Palu. Untuk masuk ke lokasi ini pengunjung dikenakan Harga tiket sekitar Rp10.000 – Rp20.000 per orang, namun harga dapat bervariasi tergantung musim liburan atau acara tertentu.

10. Kolam Paluabara

Kolam Paluabara merupakan sebuah kolam alami yang terletak di wilayah perbukitan. Air kolamnya jernih dan berasal dari sumber mata air alami. Tempat ini sering menjadi tujuan wisatawan lokal yang ingin berenang atau sekadar menikmati pemandangan alam. Lokasinya yang sedikit terpencil menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai jauh dari keramaian kota.

Berada di Desa Salena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Letaknya cukup dekat dengan pusat kota, sekitar 30 menit perjalanan, dan pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis, namun ada biaya parkir sekitar Rp5.000 – Rp10.000 jika membawa kendaraan.

11. Masjid Apung Arqam Baburahman

Masjid Apung Palu

Masjid Apung Palu. wikimedia commons/JahlilMA

Masjid Apung Arqam Baburahman adalah masjid yang unik karena letaknya berada di atas laut, sehingga terlihat seperti "mengapung" di atas air. Masjid ini menjadi salah satu ikon kota Palu dan menarik perhatian karena keindahan arsitektur serta pemandangan laut di sekitarnya. Masjid ini juga sering menjadi tujuan wisata religi bagi pengunjung yang ingin beribadah sambil menikmati keindahan alam laut Palu.

Lokasinya berada di Pantai Talise, Jalan Raja Moili, Kota Palu. Masjid ini sangat mudah diakses karena berada dekat dengan pusat kota dan pengunjung tidak dikenakan biaya masuk.


Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dhita Koesno

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |