tirto.id - Digitalisasi di dunia kesehatan menjadi suatu keharusan seiring dengan berkembangnya dunia telemedicine. Terobosan alat kesehatan yang dapat membantu pemeriksaan jarak jauh tentu adalah solusi yang ditunggu bagi pasien yang sulit mengakses layanan kesehatan.
Ini terutama penting bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskuler (jantung) dan paru-paru. Pasalnya, untuk memberikan penanganan yang tepat dokter spesialis harus mendengar suara organ vital tersebut. Namun, dokter spesialis jantung dan paru-paru di Indonesia terbatas dan tidak tersebar merata.
Perusahaan distributor dan produsen alat kesehatan terkemuka, AbadiNusa, memahami kebutuhan ini dan dengan bangga meluncurkan stetoskop digital inovatiif, ABN Sonic. Stetoskop asli karya anak bangsa ini dilengkapi dengan teknologi amplifier suara canggih serta sistem transmisi nirkabel. Alat ini dirancang untuk memperkuat suara detak jantung dan napas pasien dengan lebih jelas, memfasilitasi diagnosis yang lebih akurat.
Memanfaatkan sensor berbasis Micro Electro Mechanical System (MEMS) dan teknologi Application-Specific Integrated Circuit (ASIC), ABN Sonic memungkinkan konversi suara menjadi sinyal digital yang dapat dianalisis dengan tingkat presisi tinggi. Kemampuan analisis ABN Sonic tidak hanya meningkatkan akurasi diagnosis, tetapi juga membantu dokter dalam mengidentifikasi masalah yang sering terlewatkan oleh stetoskop konvensional.
Studi perusahaan bahkan menyebut bahwa akurasi yang dihasilkan dari rekaman ABN Sonic mencapai 91,8 persen untuk suara jantung dan 98 persen untuk suara paru. Terlebih lagi, alat ini mampu mengirimkan rekaman suara organ vital. Rekaman suara tersebut nantinya dapat dikirimkan ke tenaga medis dan dokter spesialis untuk mendapat penanganan dini, sebelum mengunjungi fasilitas kesehatan lanjutan.
Berkat kemampuan tersebut, ABN Sonic memungkinkan deteksi dini terhadap kelainan jantung, seperti aortic valve, stenosis, mitral stenosis, dan penyakit paru-paru, seperti asma dan pneumonia.
Di era digitalisasi layanan kesehatan ini, inovasi yang dibawa ABN Sonic sangat mendukung tren kesehatan modern yang makin fokus pada pemantauan pasien jarak jauh (remote parient monitoring).
"Seiring dengan semakin maraknya telemedicine, kehadiran ABN Sonic menjadi sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan akan perangkat yang mendukung diagnosis jarak jauh dengan akurasi tinggi," ujar dr. Indra K. Muhtadi selaku pengembang ABN Sonic.
Berdasarkan laporan terbaru, pasar stetoskop digital global diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,36 persen dari tahun 2024-2030. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan akan solusi telemedicine yang andal.
Tak hanya unggul dalam telemedicine, ABN Sonic telah dirancang untuk penggunaan di berbagai lingkungan medis. Mulai dari rumah sakit besar hingga klinik kecil, bahkan untuk pasien yang memerlukan perawatan di rumah. Stetoskop ini cocok untuk first responders, praktisi perawat, dan tenaga medis yang bekerja di lapangan.
Perkembangan stetoskop digital, termasuk ABN Sonic, dari kemajuan di bidang AI pun tidak dapat terhindarkan. Karena itu, ABN Sonic menggunakan AI untuk memproses dan menganalisis data kesehatan secara lebih cepat dan tepat.
Dengan kemampuan deteksi denoise yang dioptimalkan oleh AI, ABN Sonic memastikan bahwa suara yang diterima murni berasal dari organ vital tanpa adanya gangguan eksternal. Inovasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan telemedicine.
"Ini adalah perangkat pertama di dunia yang menggunakan teknologi AI denoise untuk klasifikasi penyakit secara optimal," jelas Indra.
Indra menambahkan, AI pada ABN Sonic juga dapat mempelajari pola-pola baru dari hasil pemantauan pasien, yang selanjutnya akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut dari perangkat ini.
Meskipun demikian, penggunaan ABN Sonic tidak memerlukan pelatihan yang rumit. Praktisi kesehatan dapat dengan mudah menggunakan stetoskop ini layaknya stetoskop tradisional.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis