Babak Baru Kematian Misterius Guru ASN Asal Garut, Keluarga Diminta Bikin Surat Tertulis untuk Ekshumasi

12 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Kematian misterius guru ASN asal Garut, Jawa Barat yang ditemukan meninggal dunia di pinggir rel kereta api Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menemui babak baru.

Keluarga korban diminta membuat surat tertulis oleh Biro Wassidik Mabes Polri untuk dilangsungkan ekshumasi jasad korban.

Upaya yang dilakukan keluarga almarhum mencari keadilan kepada pihak kepolisian pun dianggap mahal. Karena harus mondar-mandir ke Polres Cilacap, Pangandaran, hingga mengadu ke Mabes Polri.

Tewasnya Dindin Rinaldi Choerul Insan (29), guru ASN warga Jalan Raya Samarang, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, pada 12 Mei 2024 lalu, masih menyisakan misteri.

Baca Juga: Perjuangan Panjang Mencari Keadilan Keluarga Guru Asal Garut yang Tewas Tak Wajar di Cilacap

Anak dari pasangan suami istri Edi Rahadi- Eti Sudaryati itu ditemukan tak bernyawa di pinggir rel kereta api wilayah Sidareja Cilacap.

Almarhum Dindin yang berdinas menjadi guru di SD Negeri Pajaten 2 Pangandaran itu memang sudah dikebumikan di kampung halamanya di Garut. Namun, pihak keluarga merasa janggal atas kematiannya, sehingga membuat upaya permintaan penyelidikan.

Proses yang ditempuh oleh keluarga korban tentu tidak murah. Mereka harus rela berkorban waktu, tenaga, hingga materi untuk mondar-mandir dari Garut menuju Cilacap, Pangandaran, hingga Mabes Polri.

Babak Baru Kematian Misterius Guru ASN Asal Garut

Kabar terbaru aduan pihak keluarga ke Mabes Polri, yaitu permintaan ekshumasi jasad korban yang sudah dimakamkan. Sehingga, dengan proses ekshumasi oleh forensik bisa membuka penyebab kematian Dindin.

“Hari ini saya mendatangi Biro Wassidik Mabes Polri terkait pengaduan kami terhadap tewasnya seorang guru ASN di Pangandaran, yang jasadnya ditemukan di wilayah hukum Polsek Sidareja Cilacap. Tadi sudah berkonsultasi dan berkoordinasi tentang penghentian penyelidikan di Polres Cilacap, agar kami memberikan surat resmi untuk meminta ekshumasi,” kata Asep Muhidin, juru bicara keluarga almarhum, Selasa (21/1/2025).

Lanjutnya mengatakan, keluarga diminta membuat surat tertulis untuk petugas agar bisa melakukan proses ekshumasi.

Asep juga menyinggung proses penghentian penyelidikan oleh Polres Cilacap yang belum pernah melakukan otopsi terhadap jasad korban. Sehingga apabila ekshumasi itu dikabulkan dan bisa membuka tabir kematian misterius guru ASN tersebut. Maka keluarga bisa tenang menerima kematian korban.

“Memang meminta secara tertulis. Besok akan kami sampaikan permintaan ekshumasi secara tertulis itu kepada penyidik yang menanganinya di Polsek Sidareja maupun ke penyidik di Polres Cilacap. Mudah-mudahan kasus ini bisa terungkap. Karena jika penjelasan saksi-saksi saja tanpa penjelasan ahli kedokteran forensic, ini tidak akan terungkap,” jelas Asep.

Baca Juga: Kasus Kematian Guru Asal Garut di Cilacap Dapat Perhatian dari Mabes Polri

Upaya Keluarga Mengungkap Penyebab Kematian Dindin

Diketahui sebelumnya bahwa keluarga almarhum Dindin sudah bolak-balik menemui petugas kepolisian di Polsek Sidareja, dan Polres Cilacap. Termasuk penyidik Polres Pangandaran untuk bisa mengungkap kematian misterius guru ASN tersebut, karena yang tidak wajar.

Ketidak wajaran yang dirasakan keluarga korban yakni ditemukannya banyak ceceran darah di rumah kontrakan korban di Pangandaran. Sementara jasad almarhum ditemukan jauh, yaitu di pinggir rel kereta api wilayah Sidareja.

Karena itulah pihak keluarga menduga ada sesuatu di rumah kontrakan almarhum sebelum Dindin ditemukan tewas mengenaskan di pinggir rel kereta api Sidareja. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |