Vasektomi Jadi Syarat Bansos di Jabar, Dedi Mulyadi: Tidak Ada Paksaan

9 hours ago 10

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi berbagai kritik yang muncul terhadap usulan menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima Bantuan Sosial (Bansos).

Ia menyampaikan usulan tersebut lebih dimaksudkan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengendalian kelahiran demi kesejahteraan keluarga. Selain itu, usulan tersebut hanya sebagai imbauan bagi yang memiliki banyak anak.

Lewat unggahan video di akun TikTok resminya, @dedimulyadiofficial, Dedi Mulyadi menjawab sejumlah pertanyaan yang sering dilontarkan kepadanya.

Sebelum menjelaskan terkait usulan KB dan vasektomi sebagai syarat penerima bansos di Jabar, Dedi Mulyadi lebih dahulu menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak-anak. Baik di rumah, di jalan, maupun di sekolah.

“Pertanyaan-pertanyaan terus diarahkan pada saya mengenai penanganan anak-anak kita yang memiliki sifat-sifat khusus. Ini yang harus ditangani menuju yang lebih baik,” ujar Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan TikTok @dedimulyadiofficial, Jum’at (09/05/2025).

Gubernur Jawa Barat kemudian menguraikan salah satu pertanyaan penting yang sering ditujukan kepadanya. Pernyataan tersebut terkait peran Gubernur dalam menciptakan kenyamanan bagi anak-anak.

Ia menekankan bahwa kenyamanan di rumah merupakan tanggung jawab utama keluarga. Namun, pemerintah juga bisa ikut berperan melalui kebijakan yang mendukung.

“Ketika bicara nyaman saat di rumah itu kan merupakan wilayah privasi keluarganya, tapi dari sisi kebijakan kan saya hari ini sudah mulai membuat kebijakan yang tidak ada listrik dinyalakan listriknya, yang rumahnya jelek secara bertahap berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh kami rumahnya diperbaiki,” jelasnya.

Baca Juga: Musrenbang Jabar 2025, Dedi Mulyadi: APBD untuk Infrastruktur dan Program Warga Kurang Mampu

Namun, ia juga mengakui adanya kendala di tingkat keluarga, terutama jika jumlah anggota keluarga tidak sebanding dengan kondisi rumah yang tersedia.

“Tapi ketika di keluarga itu ternyata anaknya banyak, kamarnya cuma satu, ketika anaknya sudah dewasa membuat tidak nyaman tinggal di rumah, karena tidak ada ruang privasi dia,” imbuhnya.

Wacana Program KB dan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyoroti pentingnya keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) agar jumlah anak dalam satu keluarga lebih terkendali.

“Kan ini yang saya maksud bahwa diperlukan keberhasilan program Keluarga Berencana,” terangnya.

Akan tetapi, program Keluarga Berencana bagi perempuan ataupun wacana vasektomi sebagai syarat penerima bansos tidak ada unsur paksaan.

“Tetapi kan muncul lagi bahwa itu melanggar hak privat seseorang. Padahal tidak ada paksaan untuk diajak masuk Keluarga Berencana. Baik Keluarga Berencana laki-laki maupun Keluarga Berencana Perempuan dan lagi-lagi bahwa itu pelanggaran terhadap hak-hak perorangan,” katanya.

Menutup penjelasanya, Dedi Mulyadi mengajak semua pihak untuk berpikir jernih dan rasional demi membangun bangsa dengan langkah konkret dan nyata.

Baca Juga: Andai Dedi Mulyadi Gubernur Jakarta, Bakal Bagi Rp10 Juta Per KK?

“Untuk itu mari kita bersama-sama berpikir secara rasional, bangsa ini butuh sentuhan, kita ini butuh langkah-langkah nyata,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |