harapanrakyat.com,- Kopi berkualitas tinggi dari Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru saja mencetak sejarah baru. Petani Subang berhasil mengekspor 54 ton kopi terbaik mereka ke Tiongkok. Ekspor senilai Rp4,3 miliar ini bukan sekadar transaksi biasa. Ini adalah bukti nyata keberhasilan kolaborasi strategis antara pemerintah pusat dan daerah, perbankan khususnya bank bjb, serta koperasi petani melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG).
Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan UNS, Bukti Nyata bank bjb Dukung Sektor Pendidikan
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, memimpin langsung pelepasan ekspor, di kantor Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB) beberapa waktu lalu.
Turut hadir dalam momen penting ini adalah Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, Direktur Utama bank bjb Terpilih Yusuf Saadudin. Kemudian, Kepala BAPPEBTI Tirta Karma Senjaya, serta jajaran pejabat penting lainnya.
Ekspor 3 kontainer kopi Subang ke Tiongkok ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan tiga prioritas utama Kementerian Perdagangan. Yakni penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar global.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bank bjb.
“Bank bjb telah menjadi penyalur terbesar di Indonesia untuk SSRG. Dan terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya para petani,” katanya.
Peran Krusial Bank bjb dalam Ekspor Kopi Subang ke Tiongkok
Bank bjb menegaskan kembali peran vitalnya dalam ekosistem pertanian Jawa Barat. Bank ini tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberikan pendampingan komprehensif bagi para petani dan pelaku usaha komoditas lokal.
Sebagai penyalur terbesar SSRG secara nasional, bank bjb telah menyalurkan kredit sebesar Rp205,8 miliar kepada 1.771 petani di Jabar hingga Juni 2025. Khusus untuk petani kopi, bank ini telah mengucurkan Rp9,3 miliar kepada 25 petani.
Bank bjb juga memperluas dukungannya hingga pendampingan teknis dan pelatihan berkelanjutan. Tujuannya jelas, bank bjb membantu petani menjaga kualitas produksi dan memenuhi standar ekspor, bahkan di tengah dinamika pasar global yang terus berubah.
Langkah ini selaras dengan misi besar bank bjb untuk memperkuat ketahanan pangan dan komoditas unggulan lokal, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pembangunan ekonomi desa.
Kopi dari Subang yang berhasil ekspor ke Tiongkok ini, berasal dari hasil panen petani yang tersimpan di gudang milik KPGLB dengan memanfaatkan SRG. Sistem ini memungkinkan petani menyimpan hasil panen mereka sambil menunggu harga jual optimal, tanpa terpaksa menjual saat harga rendah di awal panen. Di sinilah peran pembiayaan bank bjb menjadi sangat vital, memberikan keleluasaan finansial bagi petani.
Baca Juga: Pererat Kolaborasi di Sektor UMKM, bank bjb Kunjungi PT Agro Sari Satwa di Bali
Keberhasilan ekspor kopi Subang ke Tiongkok ini tidak lepas dari peran aktif KPGLB sebagai pengelola gudang. Mereka secara konsisten menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah pihak, termasuk pemerintah, bank bjb, dan Bappebti.
Direktur Utama bank bjb Terpilih, Yusuf Saadudin, kembali menegaskan komitmen banknya. “Kami siap mendukung program resi gudang untuk kemajuan petani dan perekonomian Jawa Barat,” tegasnya. (Adi/R5/HR-Online)