Bau Menyengat Tumpukan Sampah Dikeluhkan Warga Karangpanimbal Kota Banjar

1 day ago 8

harapanrakyat.com,- Warga Lingkungan Parungsari, RT 1/1 Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluhkan bau menyengat tumpukan sampah. Bau tersebut berasal dari tempat pengelolaan sampah Kawasan Minimasi Sampah Mandiri (Kamisama). 

Warga pun meminta pihak pengelola dan pemerintah, mencarikan solusi atas tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap tersebut. Sebab, warga menilai sangat mengganggu kenyamanan.

Baca Juga: Puluhan Siswa dari Bandung Kunjungi Lapas Kota Banjar, Pengolahan Sampah Jadi Sarana Edukasi

Salah seorang warga, Sukardi mengatakan, bau menyengat yang berasal dari tumpukan sampah tersebut sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu.

Warga merasa risih dengan bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut karena bau yang ditimbulkan menyebar ke permukiman warga yang ada di lingkungan setempat. 

Belum lagi, lokasi tersebut juga berdekatan dengan warung warga. Sehingga bau tidak sedap dari tumpukan sampah sangat mengganggu kenyamanan warga.

“Baunya menyengat sekali sampah ini. Sudah sekitar dua minggu ini. Kalau sebelumnya mah nggak sampai menumpuk,” kata Sukardi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

Namun ia tidak mengetahui penyebab menumpuknya sampah di depan tempat pengelolaan sampah tersebut. Karena sebelumnya, tidak sampai terjadi penumpukan sampah.

Namun ia menduga, penumpukan tersebut terjadi karena sampah yang ada di lokasi tidak diangkut ke TPA oleh petugas kebersihan dari pemerintah.

“Kalau biasanya sih diangkut. Ini sudah satu minggu lebih nggak diangkut, jadi menumpuk di depan pintu masuk,” ujarnya.

Penjelasan Kepala Kamisama Terkait Bau Menyengat Tumpukan Sampah

Sementara itu, Kepala Kamisama Karangpanimbal, Delta Noval, membenarkan adanya tumpukan sampah yang terjadi di depan tempat pengelolaan sampah tersebut.

Menurutnya, bau tidak sedap tersebut karena sampah dari warga yang masuk ke tempat pengelolaan seharusnya dilakukan pemilahan oleh warga. Namun hal itu tidak dilakukan pemilihan. Sehingga, bercampur antara sampah organik dan non organik.

Pihak Kamisama juga harus melakukan pemilahan lagi, untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Selain itu, sejak sepuluh hari lalu, sampah tersebut tidak diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup karena kendala armada pengangkut.

“Dari dinas ada kendala terkait armada pengangkut kontainer. Sehingga sepuluh hari ini sampah belum bisa ditarik. Kalau sebelumnya kita lancar lancar saja,” katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan, saat ini ada sebanyak 2500 pelanggan yang tersebar di 3 desa/kelurahan yang sampahnya dikelola oleh Kamisama. Jumlahnya rata-rata mencapai 6 ton per hari.

Pihaknya berharap, nanti ada edukasi dari instansi terkait untuk pemilahan sampah kepada warga. Pihaknya juga sudah koordinasi untuk penanganan tumpukan sampah sampai mengeluarkan bau menyengat tersebut.

“Permasalahan ini sudah kami sampaikan sejak sepuluh hari yang lalu. Dan kita sudah koordinasikan untuk solusinya,” ucapnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |