harapanrakyat.com,- Teti Rossini meraih juara 1 dalam Lomba Inovasi Daerah 2025 kategori masyarakat. Teti menerapkan inovasi Tul Zymenah atau budidaya ayam Sentul dengan memanfaatkan eco enzyme ramah polusi dan ramah lingkungan. Teti sendiri merupakan inovator dari Desa Karyamulya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.
Baca Juga: Hari Jadi ke 383 Tahun, Pemkab Ciamis Berikan Penghargaan ke Kelompok Peduli Lingkungan
Prestasi tersebut tentu membuat kebanggaan tersendiri baginya dan keluarga serta masyarakat. Sebab, meski terbilang sederhana, namun inovasinya ini bisa meraih juara.
“Saya tidak menyangka bakal mendapatkan prestasi seperti ini, juara 1 Lomba Inovasi Daerah 2025,” kata Teti saat dihubungi harapanrakyat.com, Jumat (13/6/2025).
Teti menyebut, bahwa budidaya ayam sentul menggunakan eco enzyme ramah polusi dan ramah lingkungan atau Tulzymenah ini, awalnya tidak mengetahui akan menjadi sebuah inovasi.
“Pasalnya hal ini sudah biasa saya lakukan,” ucapnya.
Awal Mula Terciptanya Inovasi Budidaya Ayam Sentul Berbasis Eco Enzyme
Teti yang juga sebagai Kasi Pelayanan Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan di Desa Karyamulya, menjelaskan awal mula terciptanya inovasi tersebut. Yaitu saat kegiatan pengelolaan sampah di Desa Karyamulya.
Nah dari pengelolaan sampah tersebut, lalu menghasilkan eco enzyme dan maggot. Selain itu, juga karena Teti pada saat itu memegang ketahanan pangan salah satunya budidaya ayam Sentul.
Jadi pada saat itu, ia kolaborasikan kegiatan pengelolaan sampah dan hasilnya ke bank sampah, dengan ketahanan pangan. Lalu maggot itu untuk makanan tambahan ayam sentul, untuk mengurangi pakan pabrikan.
“Lalu ECO enzyme itu untuk mengurangi bau kandang dan disinfektan alami,” jelasnya.
Lanjutnya menambahkan, bahwa dirinya didorong oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Ciamis untuk mengikuti Lomba Inovasi Daerah 2025. Namun, hal yang tidak disangka oleh dirinya sebelumnya. Karena ternyata inovasinya budidaya ayam sentul berbasis eco enzyme terpilih dan menjadi juara 1 dari kategori masyarakat.
“Alhamdulillah ternyata inovasi saya bisa meraih prestasi dan juara 1,” tuturnya.
Alasan Tertarik Ayam Sentul
Teti menyebut, tertarik pada budidaya ayam sentul itu karena merupakan khas Kabupaten Ciamis. Hal itu sesuai dengan SK Kementan tahun 2013, sebagai ayam ras Ciamis. Maka dari itu, ia menggerakan masyarakat, kelompok, untuk melestarikan ayam lokal khas Kabupaten Ciamis.
“Lalu saya bekerja sama dengan kelompok ketahanan pangan yang ada di Desa Karyamulya, Kecamatan Cisaga dalam budidaya ayam sentul ini, dan menerapkan inovasi tersebut,” ucapnya.
Sementara untuk pengembangan kedepannya, Teti sendiri akan memberikan mesin tetas untuk lebih memajukan lagi kelompok. Selain itu juga membangun lagi kandang untuk pengembangan di Desa Karyamulya.
“Inovasi Tulzymenah ini juga akan saya berikan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Tujuannya supaya masyarakat Desa Karyamulya lebih berdaya dengan budidaya ayam Sentul menggunakan inovasi ini,” ucapnya.
Baca Juga: 8 Inovator Juara Lomba Inovasi Daerah Tahun 2025 di Ciamis, Siapa Saja?
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, Giyatno, mengaku bangga tentunya dan selalu mendukung masyarakat yang akan beternak khususnya ayam Sentul di Kabupaten Ciamis.
“Kolaborasi dengan pihak desa terkait ketahanan pangan harus kita dorong. Sehingga masyarakat mampu untuk menjalankan budidaya ayam Sentul dengan konsep ramah lingkungan, ramah polusi, dan tidak bau,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)