harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dituduh bohong soal tak pernah sakit. Dalam sebuah video lawas, terlihat Dedi sedang berada di rumah sakit. Video tersebut seolah-olah membantah pernyataan Dedi Mulyadi yang mengklaim dirinya tidak pernah sakit.
Menanggapi hal itu, melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial, Dedi Mulyadi menegaskan, ia tidak pernah berbohong dan semua yang ia ucapkan sesuai dengan kenyataan.
“Ucapan terima kasih telah memposting itu dan menggambarkan seolah-olah pernyataan saya berbohong. Tidak ya, saya tidak berbohong, saya menyampaikan apa yang saya sampaikan,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM, dikutip Senin (28/07/2025).
Ia kemudian membagikan tips gaya hidup sehat yang ia jalani untuk menjaga kebugaran tubuh. Ia menekankan pentingnya olahraga, sinar matahari, minum air putih, konsumsi makanan bergizi, serta menghindari stres.
“Sehat dengan berolahraga, menikmati sinar matahari, minum air putih, kemudian mengkonsumsi makanan yang berserat dan bernutrisi dan menghindari stres, itu pra syarat kesehatan yang membuat tubuh saya selalu bugar,” terang Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Gubernur Jateng Diduga Sindir Dedi Mulyadi, Warganet Sindir Balik Ahmad Luthfi: Jalan Ancur
Ngaku Tak Pernah Sakit, Dedi Mulyadi Jelaskan Alasan Dirinya Pernah Terlihat Dirawat di Rumah Sakit
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengakui bahwa dirinya pernah menyampaikan bahwa ia tidak pernah sakit. Namun ia memahami bahwa mungkin ada orang yang merasa ragu ketika melihat video dirinya berada di rumah sakit.
Untuk itu, ia memberikan penjelasan terkait video yang memperlihatkan dirinya seperti sedang dirawat di rumah sakit agar tidak ada kesalahpahaman.
“Saya pernah bilang bahwa saya tidak pernah sakit, tapi kemudian ada yang mengingatkan dengan menampilkan rekaman saat saya sedang dirawat,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa saat itu ia bukan dirawat karena sakit, melainkan sedang mengikuti program uji coba vaksin Merah Putih yang digagas oleh dr. Terawan.
“Saya pernah menjadi relawan vaksin merah putih saat pandemi COVID-19, vaksin itu digagas oleh dr. Terawan. Setelah itu, dr. Terawan juga menawarkan program DSA, dan saya memutuskan untuk mengikutinya,” ungkapnya.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga menjelaskan secara rinci mengenai program DSA (Digital Subtraction Angiography). Program ini dirancang untuk memastikan tidak adanya penyumbatan pada saluran darah sehingga tubuh tetap sehat.
“Apa itu program DSA? Program untuk menjaga kebugaran tubuh dari berbagai sumbatan di saluran darah,” lanjutnya.
Dedi Mulyadi kembali menegaskan bahwa dirinya berada di rumah sakit bukan karena sedang menderita penyakit, tetapi semata-mata karena sedang menjalani program kesehatan tersebut.
“Saya ikut program DSA bukan karena sedang sakit. Kondisi saya sehat, tapi saya ingin menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh. Selain empat alasan yang sudah disebutkan, saya juga ingin memastikan tidak ada penyumbatan pada pembuluh darah saya,” ujarnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)