Hiu selama ini terkenal sebagai predator laut yang senyap dan misterius. Dalam berbagai dokumentasi hingga film fiksi ilmiah, hiu digambarkan memburu tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Namun, asumsi ini baru saja dipatahkan oleh sebuah penemuan ilmiah yang mengejutkan. Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil mengidentifikasi hiu pertama yang bersuara. Hasil temuan ilmuwan tersebut rupanya berhasil membuka bab baru dalam dunia kelautan.
Baca Juga: Mengenal Bintang Laut Rapuh Schayer yang Tersebar di Wilayah Australia
Misteri Terpecahkan: Hiu Pertama yang Bersuara Berhasil Terekam Ilmuwan
Selama ini, ilmuwan meyakini bahwa hiu tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara. Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki kantung udara seperti ikan bertulang sejati yang biasanya berfungsi untuk menghasilkan suara. Keluarga elasmobranch yang terdiri dari hiu, pari, dan skate memang mengandalkan elektroresepsi dan penciuman tajam, bukan komunikasi suara.
Namun, penelitian terbaru membantah pandangan lama ini. Peneliti menemukan bahwa hiu pertama yang mengeluarkan bunyi berasal dari spesies Mustelus lenticulatus, atau yang lebih terkenal sebagai hiu rig dari perairan Selandia Baru. Spesies ini mengeluarkan suara klik saat berada di bawah tekanan atau stres.
Suara Klik yang Terdengar di Dalam Air
Dalam eksperimen yang tim peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution lakukan, sepuluh ekor hiu rig terekam mengeluarkan suara klik berdurasi pendek sekitar 48 milidetik. Volume klik ini dapat mencapai 155 desibel atau setara dengan suara tembakan senjata api. Ini menunjukkan bahwa suara tersebut bukan hanya kebetulan, tetapi benar-benar signifikan.
Menurut hasil studi yang terbit di jurnal Royal Society Open Science, suara klik ini muncul secara konsisten pada beberapa individu hiu. Fenomena ini menjadi bukti kuat bahwa hiu pertama yang bersuara memang eksis dan fenomena ini nyata.
Bagaimana Suara Itu Dihasilkan?
Para peneliti menduga bahwa bunyi klik berasal dari gigi hiu yang saling beradu. Gigi hiu rig tersusun seperti mozaik yang rapat dan datar, ideal untuk menghancurkan mangsa bercangkang keras seperti kepiting. Struktur gigi ini memungkinkan terjadinya suara saat rahang menutup secara cepat dalam gerakan yang bernama forceful snapping.
Meski belum ada bukti visual langsung terhadap gerakan rahang saat suara muncul, analisis struktur anatomi hiu lewat pemindaian 3D memperkuat teori ini. Ini menjadikan hiu pertama yang bersuara sebagai spesies unik dengan kemampuan yang sebelumnya tak pernah terdeteksi dalam dunia ilmiah.
Apakah Suara Itu Merupakan Bentuk Komunikasi?
Pertanyaan besar lainnya adalah apakah suara klik ini merupakan bentuk komunikasi antarhiu?
Penelitian menunjukkan bahwa suara klik memiliki frekuensi di luar jangkauan pendengaran hiu sendiri, yang umumnya berada di bawah 1.000 hertz. Hal ini mengindikasikan bahwa suara tersebut kemungkinan besar tidak bertujuan untuk komunikasi sosial.
Namun, ada kemungkinan suara ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan. Klik berfrekuensi tinggi ini dapat mengejutkan atau membingungkan predator seperti anjing laut berbulu Selandia Baru. Dengan begitu, hiu pertama yang berbunyi mungkin mengembangkan strategi perlindungan diri non-verbal yang sebelumnya belum kita ketahui.
Baca Juga: Mengenal Kupu-Kupu Laut, Hewan Cantik yang Menjelajahi Lautan
Kerabat Dekat Juga Bisa Mengeluarkan Suara
Menariknya, kerabat dekat hiu seperti ikan pari dan skate juga kabarnya mampu mengeluarkan suara klik saat terganggu oleh penyelam. Ini memberikan petunjuk bahwa kemampuan vokalisasi bisa jadi merupakan sifat yang lebih umum dalam keluarga elasmobranch daripada yang diperkirakan.
Jika hiu pertama yang bersuara sudah ilmuwan temukan, maka peluang terbuka lebar untuk mengidentifikasi spesies-spesies hiu lain yang memiliki kemampuan serupa. Ini bisa mengubah secara menyeluruh cara kita memahami perilaku dan evolusi komunikasi di dunia laut.
Awal dari Penelitian Baru di Dunia Kelautan
Penemuan ini adalah langkah awal untuk eksplorasi yang lebih dalam mengenai perilaku vokalisasi pada spesies laut yang sebelumnya kita anggap “bisu.” Peneliti seperti Carolin Nieder kini merencanakan eksperimen lanjutan, baik di laboratorium maupun di lingkungan laut alami.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bunyi klik hanya muncul saat hiu mengalami stres akibat penanganan, atau apakah suara tersebut juga muncul di alam liar dalam situasi lain. Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan apakah hiu pertama yang bersuara benar-benar menggunakan suara sebagai bagian dari strategi bertahan hidup.
Hiu Tak Lagi Senyap
Penemuan hiu pertama yang mengeluarkan bunyi menandai titik balik dalam studi tentang perilaku predator laut. Dari makhluk yang selama ini kita anggap senyap, hiu kini rupanya mampu memecah keheningan dengan klik yang kuat dan terukur.
Dengan adanya penemuan ini, kita belajar satu hal penting, yakni alam selalu menyimpan rahasia yang menunggu untuk kita ungkap. Apa yang selama ini kita anggap sebagai kebenaran mutlak bisa jadi hanyalah sebagian kecil dari cerita besar yang belum terungkap.
Mungkin saatnya kita berhenti menganggap laut sebagai dunia sunyi. Mari mulai menyadari bahwa bahkan hiu pun bisa “berbicara” dengan caranya sendiri.
Baca Juga: Penemuan Ikan Buta di Goa Bogor, Punya Tubuh Pucat
Jika Anda tertarik pada dunia bawah laut dan penemuan ilmiah terbaru, jangan lewatkan perkembangan selanjutnya tentang spesies laut lain yang mungkin juga memiliki kemampuan serupa dengan hiu pertama yang bersuara. Dunia laut ternyata jauh lebih hidup dari yang kita bayangkan. (R10/HR-Online)