tirto.id - Fenomena angkasa unik terjadi di Ramadhan 1446 Hijriah atau Maret 2025. Di antara fenomena itu ialah gerhana bulan total (blood moon), serta cincin Saturnus yang 'hilang'. Simak apakah fenomena ini dapat diamati dari Bumi, terutama di Indonesia?
Fenomena angkasa atau fenomena astronomi merupakan segala macam peristiwa melibatkan objek di luar angkasa. Di bulan Maret 2025, terjadi fenomena menarik untuk diamati, yakni blood moon dan cincin Saturnus yang seolah ‘hilang’.
Jadwal Gerhana Bulan Total Blood Moon di Ramadhan 2025
Gerhana bulan total blood moon akan terjadi di bulan Ramadhan 2025, tepatnya pada Kamis (13/3/2025) malam atau pada Jumat (14/3/2025) dini hari. Perbedaan waktu itu tergantung belahan bumi mana gerhana akan diamati. Gerhana total blood moon di Ramadhan 2025 menjadi perisitwa menarik. Sebab, fenomena serupa terakhir terjadi pada 2022.
Gerhana bulan merupakan fenomena saat Matahari, Bumi, dan Bulan dalam posisi sejajar. Sehingga Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi. Sedangkan gerhana bulan total, terjadi ketika Bulan berada di bagian tergelap bayangan Bumi, yang disebut umbra. Saat Bulan di posisi tersebut, warnanya akan berganti menjadi merah jingga. Alhasil gerhana ini juga disebut sebagai blood moon.
Hanya saja, fenomena blood moon pada Maret 2025 tidak bisa diamati di Indonesia. Kabar baiknya, Indonesia masih kebagian gerhana bulan total lain pada 7 September 2025, seperti disebutkan dalam laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Sementara itu, gerhana bulan total pada 13-14 Maret dan gerhana matahari sebagian pada 29 Maret hanya dapat disaksikan di Eropa, Amerika, dan Arktik,” tuls BRIN pada 5 Desember 2024.
Melansir Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), gerhana bulan total pada Ramadhan 1446 H akan terjadi pada Kamis (13/3) mulai sekitar 20.57 PDT (10.57 WIB), sampai berakhir pada Jumat (14/3) pukul 03.00 PDT (13.00 WIB).
Khusus fase totalnya, terjadi pada Kamis (13/3) pukul 11.26 PDT (13.26 WIB), serta berakhir pada Jumat (14/3) pukul 00.31 PDT (14.31 WIB). Saat fase total itu, seluruh Bulan berada dalam umbra Bumi. Alhasil, Bulan akan memunculkan warna kemerahan.
Kapan Cincin Saturnus Hilang di Ramadhan 2025?
Fenomena astronomi unik lain terjadi pada Ramadhan 1446 Hijriah, ialah hilangnya cincin Saturnus. Perisitwa puncak hilangnya cincin Saturnus, seperti dikutip dari Space, terjadi pada Minggu (23/3/2025).
Namun cincin Saturnus sebenarnya tidak benar-benar hilang. Cincin Saturnus hanya sementara waktu hilang dari pandangan manusia di Bumi, dan akan kembali muncul pada beberapa bulan ke depan.
Hilangnya cincin Saturnus sementara waktu terjadi karena posisi cincin planet tersebut tegak lurus terhadap medan pandang dari bumi. Peristiwa ini dinamakan ring plane crossing dan terjadi setiap 15 tahun sekali.
Peristiwa hilangnya cincin Saturnus dari pengamatan menjadi fenomena yang unik. Karena Saturnus identik dengan cincin tersebut. Cincin Saturnus pertama kali diamati astronom Galileo pada tahun 1610. Namun, cincin itu baru benar-benar terdeskripsikan sebagai cincin ialah pada sekitar 50 tahun kemudian oleh Christiaan Huygens.
Hanya saja, hilangnya cincin Saturnus tidak bisa diamati di bumi pada 2025. Sebab, Saturnus tidak berada pada posisi yang ideal dan terlalu dekat dengan Matahari. Alhasil saat cincinnya hilang pada Maret 2025, Saturnus tidak bisa diamati, termasuk menggunakan.
tirto.id - Edusains
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus