Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang namanya begitu melekat di hati umat Islam. Namun, siapa sangka jika kisah Abu Hurairah dan kucing menjadi salah satu hal menarik dari kehidupannya. Dalam kisah sejarah Islam, selain terkenal sebagai perawi hadits terbanyak, Abu Hurairah juga punya hubungan unik dengan seekor kucing kecil.
Baca Juga: Kisah Nabi Daniel dalam Sejarah Islam dan Masjidnya di Alexandria Mesir
Julukan ini bahkan Rasulullah SAW berikan secara langsung kepadanya. Ini menjadikannya bukti bahwa kasih sayang pada makhluk Allah bisa mencerminkan keimanannya.
Kisah Abu Hurairah dan Kucing, Awal Mula Julukan
Abu Hurairah awalnya memiliki nama asli Syams bin Shakr ad-Dusi sebelum masuk Islam. Setelah menerima ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW memberinya nama baru, yaitu Abdurrahman bin Shakr ad-Dusi. Nama ini memiliki makna yang mendalam dan sesuai dengan perjalanannya menuju keimanan.
Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Abu Hurairah. Julukan ini berarti “Bapaknya Kucing” dan berasal dari kebiasaannya yang penuh kasih kepada seekor kucing kecil. Rasulullah SAW mengabadikan nama itu, yang kemudian menjadi identitas unik bagi dirinya.
Kisah Abu Hurairah dan kucing ini bermula saat beliau sering membawa seekor kucing kecil ketika ia sedang menggembala domba. Ia menjaga kucing itu dengan penuh perhatian, bahkan membawanya ke mana pun ia pergi. Julukan ini lahir dari rasa cinta dan kasih sayang Abu Hurairah terhadap makhluk Allah.
Abu Hurairah berkata, “Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing keluargaku dan di sisiku ada seekor kucing kecil (Hurairah). Lalu ketika malam tiba aku menaruhnya di sebatang pohon, jika hari telah siang aku pergi ke pohon itu dan aku bermain-main dengannya, maka aku diberi kuniyah Abu Hurairah (bapaknya si kucing kecil).”
Kisah yang Menginspirasi
Sebagai seorang penggembala, Abu Hurairah punya cara istimewa dalam merawat kucingnya. Saat siang hari, ia membawa kucing itu saat menggembala domba. Ketika malam tiba, ia menempatkan kucingnya di tempat aman, seperti di atas pohon.
Orang-orang yang melihat kedekatan ini mulai memanggilnya dengan sebutan Abu Hurairah. Rasulullah SAW yang mengetahui hal ini justru mendukung julukan tersebut, hingga akhirnya menjadi nama panggilan yang dikenang sepanjang masa.
Kisah Abu Hurairah dan kucing ini menggambarkan kelembutan hatinya. Perilakunya mengajarkan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan kasih sayang kepada manusia, tetapi juga kepada semua makhluk ciptaan Allah.
Peran Abu Hurairah sebagai Perawi Hadis
Selain terkenal melalui kisah Abu Hurairah dan kucing, beliau juga punya peran penting dalam dunia keilmuan Islam. Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadis. Kedekatannya dengan Rasulullah SAW membuatnya sering menjadi rujukan dalam berbagai hal, terutama hukum agama.
Abu Hurairah selalu mendampingi Rasulullah dalam berbagai kesempatan. Hal ini memberinya banyak kesempatan untuk memahami ajaran Islam secara mendalam. Banyak sahabat lain seperti Abdullah bin Abbas, Zaid bin Tsabit, dan Sayyidah Aisyah yang merujuk pada ilmu Abu Hurairah.
Baca Juga: Kisah Ummu Hani, Menolak Cinta Rasulullah Hingga Dua Kali
Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat khusus untuknya. Beliau berkata, “Wahai Abu Hurairah, jadilah kamu orang yang waro’ (berhati-hati), niscaya kamu akan menjadi paling ahli ibadahnya manusia.” (HR Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)
Kasih Sayang kepada Makhluk Hidup Sebagai Teladan
Kisah Abu Hurairah dan kucing membawa pesan penting tentang kasih sayang kepada makhluk Allah. Islam menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan baik, dan Abu Hurairah menjadi contoh nyata dalam hal ini.
Ia tidak hanya merawat kucingnya dengan baik, tetapi juga menunjukkan perhatian luar biasa. Ketulusannya dalam menjaga hewan kecil itu mencerminkan kepribadian yang penuh cinta dan kelembutan. Rasulullah SAW bahkan memuji sikapnya yang penuh kasih.
Dalam kehidupan saat ini, sering kali kita lupa untuk peduli pada hal-hal kecil seperti ini. Padahal, merawat dan mencintai makhluk Allah adalah bagian dari ajaran agama yang mulia. Abu Hurairah menunjukkan bahwa kebaikan pada makhluk kecil dapat meninggalkan kesan yang abadi.
Warisan Inspiratif dari Abu Hurairah
Kisah ini adalah salah satu contoh bagaimana seorang sahabat Nabi mampu meninggalkan warisan luar biasa. Selain ilmunya yang banyak melalui hadis, julukannya sebagai “Bapaknya Kucing” menjadi simbol kasih sayang yang selalu umat Muslim kenang.
Rasulullah SAW sendiri mengabadikan nama itu, menandakan bahwa hal-hal kecil pun dapat menjadi sumber pahala besar. Abu Hurairah tidak hanya umat Muslim hormati karena ilmunya, tetapi juga kelembutan hatinya.
Baca Juga: Mengenal Abu Hurairah, Sahabat Nabi yang Dermawan dan Banyak Meriwayatkan Hadis
Hingga kini, kisah Abu Hurairah dan kucing ini terus menginspirasi umat Islam di seluruh dunia. Nama Abu Hurairah tidak hanya menjadi simbol keilmuan, tetapi juga cinta yang tulus kepada semua makhluk Allah. (R10/HR-Online)