harapanrakyat.com,- Suasana duka masih menyelimuti keluarga korban meninggal dalam pesta rakyat maut di gedung Pendopo Garut, Jawa Barat. Ibu almarhum salah satu korban tewas terus menangis ketika ingat sang buah hati yang telah dipanggil Yang Maha Kuasa.
Pasangan suami istri Apidin dan Mela Puri Andini, ayah dan ibunda almarhum Vania Aprilia (8), salah satu korban meninggal dalam peristiwa pesta rakyat hajat pernikahan Putri Karlina-Maula Akbar di gedung pendopo Garut, masih sangat terpukul setelah kehilangan putri keduanya.
Ibu korban terus meneteskan air mata ketika ingat sang buah hati. Orang tua korban warga Kampung Sindang Heula Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota ini bahkan tak mampu membendung rasa duka ketika melihat foto almarhum semasa hidup.
“Anak kedua saya, saya saat kejadian sedang berjualan, karena memang suka berjualan minuman teh di alun-alun. Katanya anak saya ada yang bawa, ada yang ngajak. Saya coba cari-cari tidak ketemu bahkan nyari sama temen sama bibi,” kata Mela, ibunda korban, Sabtu (19/7/2025) di rumah duka.
Cerita Ibunda Vania, Korban Pesta Rakyat Maut di Garut
Mela juga membeberkan kronologis sebelum anaknya dinyatakan meninggal dalam peristiwa tersebut. Sang buah hati tiba-tiba menghilang di tempat ia jualan. Ada yang bilang Vania dibawa ke antrean makan gratis di Pendopo.
Ibu korban baru diberitahu setelah menerima telepon dari temannya bahwa Vania ada di mobil ambulan, namun sang bunda kaget ketika anaknya dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Slamet Garut.
“Biasanya kan anak main di sekitaran, setelah itu tiba-tiba ada yang nelpon itu katanya anak di mobil ambulan pingsan katanya, pas tahu anak sudah tidak ada ketika di rumah sakit. Tapi pas kata yang sempat ada yang gendong ke mobil ambulan itu memang sudah tidak bernyawa katanya gitu,” tambahnya.
Ayah dan ibu korban menceritakan almarhum semasa hidup, Vania merupakan anak yang penurut bahkan soleh tak banyak permintaan kepada orang tua.
Keluarga tak memiliki firasat akan terjadi seperti ini, namun Mela sempat merasa tak enak hati selama beberapa terakhir. Pihak keluarga tak berencana menuntut panitia hajat pernikahan Wakil Bupati Garut dan anak Gubernur Dedi Mulyadi. Mela menganggap peristiwa ini merupakan ujian dari sang pencipta yang menimpa keluarganya.
“Semasa hidup alhamdulillah anak saya soleh, baik. Sebelum kejadian itu tidak ada firasat apa-apa hanya saja tidak enak hati, gak kepikiran ke situ. Ya kedepannya kalo ada acara keamanannya harus lebih ditingkatkan, jangan sampai terulang lagi. Terkait tuntutan hukum tidak ada, ya ini sebagai ujian bagi keluarga kami,” tutupnya.
Vania merupakan salah satu korban meninggal dalam pesta rakyat maut di Garut. Selain Vania, satu warga dan satu orang polisi juga kehilangan nyawa pada pesta rakyat syukuran pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)